BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Penularan HIV & Testing : FAKTA Yang Sering Ditanyakan

24-Feb-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 19-Aug-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 891 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Apakah Saya terinfeksi HIV?

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes HIV. Tidak ada satupun website ataupun orang (bahkan dokter ahli sekalipun) yang dapat menjawab pertanyaan apakah seseorang terinfeksi HIV tanpa melakukan tes. 
Dalam halaman berikut dibahas mengenai jenis-jenis tes HIV dan masa jendela yang diperlukan untuk validasi hasil.

Apakah Saya memiliki risiko terinfeksi HIV?

Pada umumnya HIV ditularkan melalui aktifitas seksual yang tidak aman dan juga penggunaan jarum suntik bergantian. Selain itu HIV juga ditularkan melalui cairan tubuh darah, cairan kelamin, rektal dan juga air susu ibu. Diluar tubuh manusia sekalipun cairan tubuh diatas mengandung HIV tetapi HIV akan kehilangan kemampuan menularkan dalam waktu yang cukup singkat sehingga tidak dapat ditularkan.

HIV tidak ditularkan melalui kontak sosial, termasuk berciuman, berjabat tangan, berpelukan, kontak langsung dengan tubuh atau kulit yang terkena cairan tubuh orang yang hidup dengan HIV. HIV juga tidak dapat ditularkan melalui cairan ludah, keringat, air kencing maupun feses (berbeda dengan jenis hepatitis yang dapat ditularkan melalui cairan tubuh diatas). Setiap cairan tubuh orang yang hidup dengan HIV dapat mengandung HIV tetapi tidak semua cairan tubuh dapat menjadi sarana penularan HIV.
HIV juga tidak ditularkan melalui gigitan serangga maupun udara.

Bagaimana dengan hubungan seks berisiko (huber) yaitu melakukan seks dengan orang yang hidup dengan HIV tanpa menggunakan kondom? Tergantung jenis aktifitas seksualnya dan faktor lain, resikonya berkisar dari 1 dalam 100 hingga 1 dalam 500.
Apabila orang dengan HIV tersebut menjalani pengobatan ARV dan memiliki viral load tersupresi maka resikonya adalah NOL.
Sementara apabila menggunakan PrEP dan pencegahan lain maka akan memiliki resiko tertular  yang juga berbeda.
Resiko tertinggi penularan HIV adalah pada orang yang tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV. Saat awal infeksi (bahkan saat masih belum terbentuk antibody) resiko penularan bisa menjadi cukup tinggi karena jumlah viral load yang juga tinggi.

Bagaimana dengan pencegahan PrEP dan PEP?

PEP juga PrEP adalah bentuk pencegahan penularan HIV selain juga kondom dengan efektifitas dan cara penggunaan masing-masing. Untuk pencegahan paksa pajanan dengan PEP, maka harus menunggu 6 minggu setelah dosis PEP terakhir untuk melakukan tes HIV. Hasil negatif 4 minggu setelah PEP adalah bagus tetapi tetap harus dilakukan 8 minggu kemudian untuk konfirmasi. PrEP dan PEP memiliki cara pencegahan yang berbeda.

Apakah Saya akan tertular HIV saat melakukan seks tanpa kondom dengan orang yang hidup dengan HIV?

HIV bukanlah infeksi yang mudah ditularkan begitu saja. Kenyataannya HIV cukup sulit ditularkan sekalipun melalui aktifitas seksual. Resiko tertular HIV dari pasangan positif dan dilakukan tanpa kondom adalah kurang dari 1% (1 dari 100). Ada faktor keberuntungan dan juga beberapa faktor lain termasuk bagaimana peluang ESSE juga  kondisi viral load. Orang dengan HIV yang menjalani pengobatan ARV dengan baik dan memiliki viral load tersupresi tidak lagi dapat menularkan HIV sekalipun melakukan seks tanpa kondom, ini disebut sebagai Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan atau TDTM . Sekali lagi, testing adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kita terinfeksi HIV atau tidak. Bertanya-tanya mengenai resiko kepada siapapun tetap tidak akan dapat menjawab pertanyaan mengenai seberapa besar resiko untuk terinfeksi HIV.

Apakah Saya perlu melakukan tes HIV apabila hasiltes pasangan saya negatif?

Ya, untuk tau status HIV maka seseorang harus melakukan sendiri tes HIV. Hasil tes pasangan tidak dapat menjadi interpretasi status HIV kita. Bisa saja kita positif HIV tetapi (kebetulan) tidak menularkan ke pasangan.
Begitu pula, bisa saja pasangan positif HIV dan kita tetap negatif sekalipun melakukan hubungan seks tanpa kondom. Atau pasangan berada dalam masa jendela. Setiap orang perlu mengetahui status HIV-nya sendiri agar dapat mencegah penularan ke orang lain.

Apakah kita boleh menanyakan hasil tes HIV orang lain?

Setiap orang memiliki status kesehatan (seksual) masing-masing dan menjadi tanggung jawab pribadi. Kita tidak punya hak untuk menanyakan status kesehatan seksual orang lain, demikian pula kita tidak memiliki kewajiban harus menjawab pertanyaan orang lain mengenai status kesehatan (seksual) kita. Status kesehatan kita saat ini adalah hal yang paling penting, apabila ada infeksi menular seksual maka segera diobati agar tidak menulakrkan orang lain. Apabila tidak terinfeksi maka halk terbaik adalah melakukan pencegahan.

Kapan Kita bisa melakukan tes HIV?

Ada banyak update informasi mengenai tes HIV termasuk dengan penyempurnaan alat tes dengan tersedianya gen4 yang dapat mendeteksi hingga 99% infeksi setelah 6 minggu. Perlu diketahui belum semua alat tes HIV menggunakan gen4, beberapa alat tes HIV cepat sekalipun menggunakan gen4 tetap memberikan rekomendasi untuk melakukan tes ulang konfirmasi dibulan ke 3 untuk hasil negatif. Ada beberapa sumber informasi yang mengatakan bahwa tes kombinasi antigen-antibody dapat mendeteksi infeksi HIV sebesar 95% diminggu ke empat setelah paparan, dan merekomendasikan untuk melakukan tes ulang diakhir bulan ke tiga. Sebagian besar alat tes cepat atau rapid adalah jenis generasi 3. tes PCR dapat dilakukan apabila pasien tidak ingin menunggu masa jendela dan mengalami gejala serokonversi.

Saya takut dan kuatir untuk melakukan tes HIV...

Adalah hal yang wajar untuk merasa cemas saat harus melakukan tes HIV.
Apabila hasil positif, berarti sudah dapat mengetahui hasilnya saat ini dan segera memulai pengobatan sehingga tidak memburuk dan dapat dipulihkan secepatnya. Dengan memulai pengobatan dan menjaga viral load tersupresi maka berarti juga melindungi pasangan dari tertular HIV.
Apabila hasilnya negatif, berarti dapat malkukan langkah-langkah pencegahan penularan lainnya dantidak perlu memiliki kekuatiran lagi mengenai "gejala HIV" yang dialami (dirasakan). Tes HIV (dan juga kesehatan seksual lainnya) dapat dilakukan secara rutin apabila aktif secara seksual.

Bagaimana hasil tes HIV?

Setiap tes laboratorium dan pemeriksaan kesehatan akan diberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan, diagnosa dan apa yang perlu dilakukan (dokter wajib melakukan hal ini,m dan pasienberhak untuk menanyakan). hasil tes HIV biasanya akan diberikan secara langsung kepasien dengan disertai konseling sebelum dan sesudah tes.
* Negatif atau non-reaktif, berarti tidak terinfeksi HIV (sesuai masa jendela tes dan perkiraan tidak melakukan faktor resiko baru)
* Positif atau reaktif, berarti terinfeksi HIV. Untuk semua hasik tes positif sebelum diserahkan ke pasien sudah dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan 2 jenis reagan lain yang berbeda sebelum hasil diserahkan kepasien
* Indeterminate, biasanya hasil tes yang samar atau hasil pemeriksaan dengan reagan lain tidak konsisten, biasanya akan dijadwalkan tes ulang untuk melakukan konfirmasi.

Seberapa akurat alat tes HIV?

tes HIV yang dilakukan saat ini sudah sangat akurat sesuai dengan batasan masa jendela masing-masing. Tes generasi 4 dapat mendeteksi adanya infeksi HIV 95% 28 hari setelah paparan dan 99% diminggu ke enam. Dalam 3 bulan dapat mendeteksi 99.99% adanya infeksi.
Hasil negatif palsu dapat saja terjadi walaupun jarang, terutama dari penggunaan alat tes cepat yang tidak sesuai aturan. Apabila kuatir dengan hasil tes, maka dapat saja dilakukan tes dengan menggunakan metode berbeda untuk memastikan hasiltes akurat. PCR juga dapat dipergunakan untuk memastikan apakah gejala yang dialami memang karena infeksi HIV atau sebab lain.

Apa perbedaan alat tes generasi tiga dan empat?

  • Alat tes generasi tiga mencari adanya antibody HIV. Rata-rata tes cepat adalah jenis generasi tiga. Pembentukan antibody membutuhkan waktu lebih lama daripada pembentukan antigen. Ini sebabnya pada umumnya tes HIV generasi tiga membutuhkan masa jendela lebih lama yaitu 3 bulan atau 12 minggu
  • tes HIV generasi empat mencari terbentuknya antigen dan antibody sebagai reaksi tubuh akan adanya infeksi HIV. Antigen HIV sudah dapat dideteksi sebelum antibody terbentuk. Rata-rata penggunaan generasi empat ini dapat mendeteksi 95% infeksi diminggu ke empat dan 99% dalam 6 minggu sejak paparan. Tes jenis ini mencari keberadaan p24 yang diproduksi 2-3 minggu setelah infeksi sebelum terjadi pembentukan antibodi.

 

Mengapa (katanya) masih ada orang yang tes 3 bulan negatif dan menjadi positif setelah 6 bulan?
Ada beberapa perkiraan yang dapat dijadikan bantuan untuk menjawab:
1. orang yang menjalani pengobatan kanker atau bermasalah dengan imunitasnya
2. mitos yang beredar di internet untuk membuat orang takut
3.penggunaan alat tes HIV dan tidak mempertimbangkan kemungkinan terjadi negatif palsu (contoh tes cepat tertentu generasi lama yang seringkali memunculkan hasil negatif, bahkan setelah melewati masa jendela), bisa juga karena penggunaannya yang tidak sesuai petunjuk
4. Kegagalan PEP
5. yang sering terjadi adalah adanya paparan resiko baru tetapi tidak disampaikan.

Menurut para ahli pembentukan antibodi setelah 3 bulan bukanlah hal yang nyata atau ditemukan datanya. Setelah 3 bulan, setiap orang yang terinfeksi akan membentuk antibodi HIV. Dengan pemeriksaan generasi empat, pada orang yang bermasalah dapam pembentukan antibodi tentunya juga sudah dapat terdeteksi melalui pemeriksaan antigen. Belum pernah ada kasus pemeriksaan HIV generasi empat yang dilakukan dilaboratorium (bukan tes cepat) memunculkan hasil negatif palsu setelah 45 hari apalagi 90 hari (3 bulan). Siapapun yang mengatakan mengalami hal tersebut kemungkinan besar mengalami hal diatas atau tidak jujur dengan faktor resiko terakhirnya.

 

 

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Salah Kaprah Bahwa HIV Belum Ada Obatnya


10-Sep-2023 | Aan Rianto

Apakah HIV Nyata?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

IMS - Sipilis


13-Feb-2024 | Aan Rianto

Menjawab Teori Konspirasi HIV


27-Apr-2024 | Aan Rianto