ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER HOTLINE TENTANG KONTRIBUTOR MITRA SERPIHAN MUTIARA KALKULATOR

Masih Relevankah Istilah AIDS ?

18-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Terakhir diedit 18-Oct-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

#ODHIV #equals_id #peoplefirst #JanganStigmaHIV #TidakMenggunkanKataAids #StopStigmaAids #StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #letcommunitieslead #edukasiHIV #AdvokasiHIV #SuaraODHIV #ODHIVSehat #MissionImpossibleHIVIssue #MendobrakStigma #BreakingStigma

...

Selama beberapa dekade, Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi simbol ketakutan dan stigma bagi banyak orang. Istilah ini sering dikaitkan dengan penyakit terminal dan kematian, yang berakibat pada diskriminasi dan pengucilan terhadap orang yang hidup dengan HIV (ODHIV). 

Namun, seiring kemajuan pesat dalam pengobatan HIV dan pemahaman yang lebih baik tentang virus ini, mulai muncul adanya desakan untuk mengubah terminologi AIDS. Alasan utamanya adalah karena istilah ini tidak lagi merepresentasikan realitas kehidupan ODHIV di era modern.

Pengobatan antiretroviral (ARV) yang efektif telah memungkinkan ODHIV untuk memiliki kualitas kesehatan dan mencapai usia harapan hidup yang mendekati orang tanpa HIV. Dengan viral load yang tidak terdeteksi berarti mereka tidak lagi dapat menularkan HIV kepada orang lain dan tidak akan berkembang menjadi AIDS. Istilah AIDS, yang hanya menggambarkan tahap paling akhir dari infeksi HIV, tidak lagi mewakili spektrum keseluruhan kondisi ini.

Lebih lanjut, penggunaan istilah AIDS dapat memperkuat stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Ketika mendengar "AIDS", banyak orang secara otomatis mengasosiasikannya dengan penyakit dan kematian, yang dapat memicu rasa takut, jijik, dan pengucilan. Hal ini dapat mempersulit ODHIV dalam mendapatkan akses terhadap pekerjaan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan, serta berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional mereka. Lebih buruk lagi ada lebih banyak orang yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui status HIV-nya hanya karena takut apabila hasilnya positif, yang berarti "penyakit tidak ada obatnya", "pasti akan berakhir AIDS".....

Istilah AIDS juga memiliki kekurangan dari segi bahasa, karena hanya berfokus pada satu aspek infeksi HIV, yaitu defisiensi imun. Faktanya, HIV menyerang seluruh sistem kekebalan tubuh, bukan hanya sel CD4. Istilah yang lebih tepat seperti "HIV kronis" atau "hidup dengan HIV" dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi ini.

Beberapa alternatif yang lebih tepat dan inklusif untuk menggantikan istilah AIDS, antara lain:

𝗛𝗜𝗩 𝗞𝗿𝗼𝗻𝗶𝘀 : Istilah ini secara akurat mencerminkan realitas HIV sebagai infeksi kronis yang dapat diobati, seperti diabetes atau hipertensi . Hal ini juga membantu menormalkan HIV dan menghilangkan stigma yang terkait dengannya.

Hidup dengan 𝗛𝗜𝗩/𝗣𝗼𝘀𝗶𝘁𝗶𝗳 𝗛𝗜𝗩: Frasa ini bersifat netral dan tidak fokus pada tahap akhir infeksi HIV. Istilah ini juga lebih menghormati ODHIV dan mengakui mereka sebagai individu, bukan hanya sebagai "korban penyakit".

𝗢𝗗𝗛𝗜𝗩 : Istilah ini memberdayakan ODHIV (Orang Dengan HIV) dan mengakui mereka sebagai individu, bukan hanya "korban penyakit". Istilah ini juga lebih inklusif dan dapat diterima oleh berbagai komunitas.

𝗛𝗜𝗩 𝗦𝘁𝗮𝗱𝗶𝘂𝗺 Lanjut : istilah ini lebih ramah daripada penggunaan kata AIDS , yang di frasa ini di gunakan untuk orang dengan HIV yang memiliki CD4<200  , dengan atau tidak mengalami Infeksi Oportunistik  IO)  yang bisa terjadi pada ODHIV yang memiliki viral load yang tidak  terdeteksi , atau bisa menggunakan AHD (Advanced HIV Disease

Pada akhirnya, individu yang terdampak HIV- lah yang berhak menentukan bagaimana mereka ingin mengidentifikasi diri atau dikenali. Tetapi penting untuk membuka ruang diskusi yang jujur dan terbuka tentang bahasa yang kita gunakan untuk berbicara tentang HIV, dan mempertimbangkan bagaimana bahasa tersebut dapat berdampak pada ODHIV.

Perubahan terminologi AIDS mungkin tampak kecil, namun dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup ODHIV. Hal ini dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi, serta mendorong pemahaman yang lebih baik tentang HIV dan cara mengobatinya. Sudah saatnya kita mulai menggunakan bahasa yang lebih akurat dan sensitif untuk berbicara tentang HIV, dan mengakui bahwa ODHIV sama seperti orang lain, dan berhak untuk hidup dengan martabat dan rasa hormat.

Artikel dari
Informasi dasar

Apakah HIV Nyata?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Dapatkah Kita Menghentikan Epidemi HIV?


11-Sep-2023 | Aan Rianto

Tantangan HIV 2024


06-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Doxy-PEP, Fact Sheet


15-Dec-2024 | Aan Rianto

Terapi Pencegahan TBC 3HP


25-Dec-2024 | Aan Rianto

Perempuan Hamil Yang Hidup Dengan HIV


18-Jan-2024 | Aan Rianto