ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG EQUALS_ID KONTRIBUTOR EQUALS_ID MITRA EQUALS_ID

HIV Bukan Penyakit.

12-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 16-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 321 kali

#faith2endaids

...

HIV bukan penyakit.
Pernyataan yang hampir tidak pernah didengar. HIV selalu dianggap sebagai suatu penyakit dan orang yang hidup dengan HIV selalu dianggap sebagai orang yang menderita penyakit (HIV). HIV juga selalu dikatakan sebagai "penyakit" yang tidak bisa disembuhkan karena belum ada obatnya. Dari sini lalu mulailah berbagai macam upaya untuk mendapatkan kesembuhan dari "sakit HIV".
Orang dengan HIV yang tidak mengidap penyakit apapun juga mulai mengikuti tren ingin sembuh (dari penyakit yang tidak ada obatnya ini).

HIV tidak seperti virus lain yang langsung menyebabkan sakit. HIV menyerang sel kekebalan tubuh sehingga tidak lagi mampu melawan infeksi lain yang masuk (apabila tidak diobati dgn ARV). Jadi HIV tidak menyebabkan sakit apapun, infeksi yang menyerang orang dengan HIV juga dapat menginfeksi orang tanpa HIV. Sekalipun pada orang dengan HIV karena imunitasnya yang dirusak menyebabkan jadi lebih mudah sakit dibandingkan pada orang yang imunitasnya bagus.

Disisi lain karena HIV tidak memiliki gejala khusus pada awal infeksi dan juga tidak langsung menyebabkan sakit, banyak orang beranggapan HIV adalah hoaks. Padahal sama seperti virus atau mikro organisme lain yang juga tidak dapat dilihat mata telanjang, HIV sering dilupakan dan diharap banyak orang memberi gejala sakit khusus. HIV tidak menyerang atau menginfeksi bagian tubuh tertentu sehingga dapat menimbulkan gejala yang khas. HIV menyerang sistem pertahanan tubuh dan melemahkannya sehingga seringkali gejala yang muncul juga bukanlah gejala yang khusus melainkan gejala yang sangat umum.

Orang dengan HIV tanpa pengobatan ARV akan masuk dalam stadium akhir saat kekebalan tubuhnya semakin rusak sehingga tidak mampu melawan infeksi lain yang kemudian masuk (ini yang disebut infeksi oportunistik). Jadi perlu dipertegas lagi bahwa infeksi ini bukan karena HIV, HIV hanya memperburuk kondisi tubuh untuk melakukan perlawanan karena rusaknya sel-sel kekebalan tubuh. Demikian pula pengobatan untuk infeksi oportunistik ini juga bukan dengan ARV tetapi disesuaikan dengan gejala yang muncul pada infeksi-infeksi tersebut.

Sama seperti rokok tidak secara langsung menyebabkan TB, rokok melemahkan kondisi paru-paru sehingga lebih rentan terinfeksi TB (atau covid). Jadi apakah merokok juga menyebabkan TB? Hal yang sama dengan isu HIV yang sayangnya banyak yang bersikeras mengatakan HIV adalah penyakit sehingga ada alasan menyebut pengidapnya sebagai "penderita".

Mungkin sudah saatnya juga kita memikirkan ulang slogan "jauhi penyakitnya, bukan orangnya"...

Orang dengan HIV minum ARV bukan karena mereka sakit tetapi agar mereka tidak sakit, minum ARV diupayakan agar sistem pertahanan tubuh tidak dirusak oleh HIV dan dapat dipulihkan kembali.

Artikel dari
Informasi dasar

Doxy-PEP, Fact Sheet


15-Dec-2024 | Aan Rianto

Salah Kaprah Bahwa HIV Belum Ada Obatnya


10-Sep-2023 | Aan Rianto

Apakah HIV Nyata?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Perlukah Kita Mengubah Edukasi HIV?


07-Sep-2023 | Aan Rianto

Stop Sebut ARV Sebagai Vitamin


11-Sep-2023 | Aan Rianto

Mengenal Doxy-PEP


09-Mar-2024 | Aan Rianto

Blip Viral Load


01-Sep-2023 | Aan Rianto

Menyusui Pada Perempuan Dengan HIV


07-Jan-2024 | Aan Rianto