BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Gejala HIV Yang Sering Disalah Artikan

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 19-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 211 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Bagaimana kita tahu kalau terinfeksi HIV?
Satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa seseorang terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes HIV setelah melewati masa jendela. Mengetahui status HIV juga dapat memberikan banyak informasi mengenai apa yang harus dilakukan baik untuk diri sendiri ataupun pasangan :

1. Saat status positif, maka dapat segera memulai pengobatan ARV. Memahami bahwa dengan menjalani pengobatan ARV maka orang yang hidup dengan HIV dapat memiliki kesehatan dan kehidupan sama seperti orang tanpa HIV. Bahkan bisa tidak menularkan HIV kepasangannya secara seksual.

2. Apabila negatif, maka dapat mengambil langkah pencegahan agar tetap dapat negatif dengan menggunakan kondom, PrEP maupun PEP.

3. Apabila hamil, maka perlu dan penting untuk melakukan tes HIV (juga infeksi lain yang dapat ditularkan saat melahirkan). Minum ARV sejak dini dapat mengurangi resiko penularan HIV kebayi menjadi kurang dari 1%.

Bagaimana gejala HIV?

Stadium 1 : infeksi akut
Setelah terinfeksi 2-4 minggu sebagian orang mengalami gejala mirip flu atau masuk angin. Ini adalah reaksi alami yang dilakukan tubuh saat mengalami infeksi. Gejala yang umum dialami adalah:
1. Demam
2. Meriang
3. Ruam
4. Nyeri sendi
5. Keringat malam
6. Kelelahan
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
8. Luka dimulut
Gejala diatas dapat bertahan selama beberapa hari dan hilang sendiri. Beberapa orang tidak merasakan gejala apapun saat imunitasnya tinggi. Sebaiknya tidak mengkaitkan segala hal diatas dengan HIV. Apabila pernah melakukan resiko atau terpapar ims sebaiknya melakukan tes HIV. Dimasa awal infeksi ini jumlah konsentrasi HIV sangat tinggi dan sangat infeksius.

Stadium 2 : masa laten atau kronis
Dalam stadium ini virus masih melakukan replikasi walaupun dalam jumlah rendah. Dalam stadium ini sebagian besar orang tidak merasa sakit atau merasakan gejala apapun.
Tanpa pengobatan HIV orang yang terinfeksi dapat tetap berada di stadium ini hingga 10 tahun, sekalipun beberapa orang mengalami stadium lanjut lebih cepat.
Sekalipun tanpa pengobatan dan tidak mengalami gejala apapun, saat viral load cukup tinggi tetap dapat menularkan HIV kepasangannya.

Stadium 3 : Advanced HIV Disease (AHD) atau AIDS

Apabila orang dengan HIV tidak menjalani pengobatan ARV maka sistem kekebalan tubuh akan semakin rusak sehingga masuk keHIV stadium akhir. Gejala yang seringkali muncul pada stadium ini adalah :
1. Penurunan berat badan secara drastis
2. Demam dan keringat malam yang berulang
3. Pembengkakan kelenjar betag bening yang berkepanjangan
4. Diare lebih dari seminggu
5. Lesi pada bagian mulut, anus ataupun kelamin
6. Pneumonia
7. Muncul spot kemerahan, kekuningan atau keunguan dibagian bawah kulit atau diarea mulut, hidung dan kelopak mata
8. Gangguan ingatan, depresi atau gangguan saraf lainnya

Sebagian besar gejala parah muncul dari adanya infeksi oportunistik saat kekebalan tubuh sudah sangat rusak.

Jadi perlu dipahami bahwa tidak semua gejala yang dialami diatas adalah gejala HIV, mengingat HIV tidak memiliki gejala yang khas. Tidak memiliki gejala khas atau khusus bukan berarti tidak bergejala sama sekali. Gejala-gejala saat pertama kali terinfeksi HIV  adalah respon tubuh yang wajar saat mengalami infeksi, sehingga seringkali dikatakan infeksi ini tidak menyebabkan gejala khusus dan akhirnya terlewat diketahui hingga bertahub-tahun kemudian dan sudah masuk stadium akhir dan menularkan kebanyak orang.

Selalu lakukan tes HIV apabila pernah melakukan perilaku berisiko atau pernah terinfeksi IMS.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Mengenal Pencegahan TBC Pada ODHIV


09-Mar-2024 | Aan Rianto

See, Hear, Speak No HIV


18-Dec-2023 | Aan Rianto

IMS Mempertinggi Resiko Infeksi HIV?


30-Aug-2023 | Aan Rianto

HIV, Apakah Virus Atau Penyakit?


30-Aug-2023 | Aan Rianto