Apakah HIV Dapat Ditularkan Melalui Masturbasi?
18-Feb-2025 |
Aan Rianto
Terakhir dibaca 26-Apr-2025
Terakhir diedit 19-Feb-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 110 kali
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #Pendidikanseks
HIV tidak dapat ditularkan melalui masturbasi sendiri atau masturbasi bersama. Berikut adalah penjelasan lebih detail:
1. Masturbasi Sendiri: HIV memerlukan sumber dari luar, seperti darah atau cairan tubuh yang terinfeksi dengan HIV. Jadi, ketika seseorang masturbasi sendiri, tidak ada risiko HIV.
2. Masturbasi Bersama: Risiko tertular HIV saat masturbasi bersama sangat rendah. Untuk HIV dapat ditularkan, cairan tubuh seperti sperma, darah, cairan vagina, atau cairan rektum harus masuk ke dalam tubuh seseorang secara langsung termasuk juga mungkin tangan harus berlumuran cairan tubuh tersebut dalam jumlah banyak lalu langsung memasukkan ke vagina atau anus yang mana juga hampir tidak mungkin dilakukan mengingat HIV akan kehilangan kemampuan menginfeksi saat terpapar udara bebas. Tentunya, kemungkinan ini sangat kecil. Jika pasangan yang HIV positif sedang menjalani pengobatan dan virusnya tidak terdeteksi dalam darahnya, maka tidak ada risiko transmisi HIV. Bahkan saat menyentuh secara langsung semua cairan tubuh diatas.
3. Alat Bantu Masturbasi: Menggunakan alat bantu seperti vibrator atau dildo juga tidak meningkatkan risiko HIV jika alat tersebut tidak terkontaminasi dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Namun, jika alat tersebut digunakan bersama dan terkena cairan tubuh yang mengandung HIV, ada risiko kecil. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan alat bantu seks sebelum dan sesudah digunakan.
Secara keseluruhan, masturbasi sendiri atau bersama dengan pasangan yang tidak menjadi sarana atau resiko menularkan HIV. Namun, selalu penting untuk berkomunikasi dan memahami status kesehatan seksual pasangan Anda saat melakukan aktifitas seksual.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau khawatir tentang risiko HIV, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter Anda.