BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Apakah Blips Perlu Diwaspadai

13-Jan-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 21-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 119 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Apakah saat viral load sudah tidak terdeteksi maka akan selamanya tidak terdeteksi?

Tidak. Viral load sangat bisa menjadi fluktuatif dan mungkin saja terjadi ”blip” walaupun cukup jarang terjadi. Pemeriksaan rutin viral load tetap disarankan untuk dilakukan karena dapat dipengaruhi dan mempengaruhi isu kesehatan lainnya.

Viral load adalah istilah yang digunakan untuk merujuk jumlah HIV dalam darah dan biasanya dipergunakan untuk dijadikan monitor keberhasilan terapi pengobatan ARV. Untuk orang yang sudah menjalani pengobatan ARV, maka jumlah viral load ini akan menjadi sangat rendah atau sedikit sehingga tidak lagi dapat dideteksi oleh alat pendeteksi viral load.

Blip adalah kondisi kenaikan angka viral load dalam darah dari tidak terdeteksi kembali menjadi terdeteksi. Sekalipun jumlahnya mungkin sedikit tetapi cukup banyak untuk dapat dideteksi oleh pembacaan tes viral load.
Blip tidak selalu menjadi indikasi kegagalan terapi pengobatan atau memungkinkan terjadinya penularan kepasangan. Mungkin saja blip dapat memunculkan angka 350 cpm sekalipun pada umumnya blip berkisar dibawah angka 50 cpm. Seperti kita ketahui saat orang dengan HIV memiliki angka viral load dibawh 1000 cpm berarti orang tersebut sudah tidak lagi dapat menularkan secara seksual.

Blip mungkin terjadi karena beberapa sebab, baik dikarenakan adanya perbedaan pembacaan proses laboratorium atau memiliki infeksi lain, seperti flu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahwa blip terjadi karena adanya virus yang keluar dari sel kantung (reservoir  cell) dan tidak menunjukkan adanya replikasi virus baru.

Kondisi ini seharusnya kembali menjadi tidak terdeteksi pada pemeriksaan viral load berikutnya. Apabila tetap tinggi atau bahkan bertambah, mungkin perlu mendiskusikan hal ini dengan dokter penanggung jawab layanan untuk kemungkinan penggantian rejimen ARV.

Diluar blip maka viral load akan tetap tersupresi selama kepatuhan pengobatan dijaga baik. Perlu diingat ada orang-orang yang sulit untuk mencapai viral load tidak terdeteksi karena beberapa sebab, baik karena saat memulai pengobatan, adanya masalah dengan kepatuhan, rejimen yang kurang tepat ataupun adanya infeksi-infeksi lain yang seringkali juga mempengaruhi seringnya terjadi blip. Orang dengan HIV sekalipun tidak selalu bisa mencapai tidak terdeteksi mereka akan selalu dapat mencapai viral load tersupresi kurang dari 1000 cpm yang berarti juga sudah tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya secara seksual.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

ARV Bukanlah Vitamin


03-Sep-2023 | Aan Rianto

Gejala HIV Yang Sering Disalah Artikan


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Mengenal Doxy-PEP


09-Mar-2024 | Aan Rianto