BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Mengenal IRIS Pada Orang Dengan HIV

25-Feb-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 19-Aug-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 83 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

IRIS atau Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sindrom pemulihan kekebalan. Yaitu reaksi atau respon tubuh yang berlebihan dalam bentuk inflamasi terhadap suatu infeksi saat kekebalan tubuh atau imunitas yang dipulihkan pada orang yang hidup dengan HIV. Sindrom ini mengakibatkan perburukan kondisi klinis pada sebagian pasien setelah pemberian ARV, terutama pada pasien yang memulai pengobatan ARV dengan tingkat imunitas (CD4) sangat rendah. Sebagian besar kasus IRIS menyebabkan aktifnya kembali MTB (mycobacterium tuberculosis)

Kasus terjadinya sindrom pemulihan kekebalan ini biasanya terjadi atau muncul pada 2 sampai 6 minggu setelah memulai pengobatan ARV dengan gejala yang akan terlihat selama 2-3 bulan, sekalipun ada yang berlangsung lebih lama hingga lebih dari 1 tahun. Beberapa orang dapat mengalami IRIS dalam 12 minggu pertama setelah memulai pengobatan ARV. Gejala yang muncul juga seringkali mirip seperti kasus gagal pengobatan, karena kepatuhan yang tidak bagus ataupun adanya indikasi resistensi.  Pada beberapa orang gejala ini dapat hilang sendiri, sementara pada orang lain dapat memburuk dan berbahaya. Gejala paling sering adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam dan lepuh, perubahan nafas, bengkak dan juga iritasi mata. Gejala ini juga tidak sama dengan gejala yang muncul karena penggunaan ARV seperti ruam dan demam.
Ini sebabnya dokter perlu melakukan skrining TB pada semua pasien positif HIV sebelum memulai pengobatan ARV mengingat pasien yang kekebalan tubuhnya sudah terlalu rusak  kemungkinan memiliki infeksi TB aktif yang tidak terlihat dan dapat muncul sebagai IRIS.
Secara garis besar IRIS dapat dikategorikan dalam dua golongan :

  1. IRIS paradoxical, yaitu kondisi perburukan infeksi yang sebelumnya sudah pernah diobati
  2. IRIS unmasking, munculnya infeksi yang sebelumnya sudah ada tetapi belum didiagnosa. Contoh kasus ini adalah munculnya CMV setelah memulai terapi ARV. Para ahli dapat menyimpulkan bahwa pasien tersebut sebelumnya sudah terinfeksi CMV sebelum memulai terapi ARV, hanya karena sistem kekebalannya terlalu lemah sehingga tidak dapat mengenali infeksi tersebut.

Beberapa patogen yang dapat muncul berkaiatan dengan pemulihan kekebalan tubuh : Citomegalo Virus yang berdampak pada berbagai organ tubuh, sebagian besar menyerang mata walaupun juga dapat menyerang organ lainnya, Cryptococcus yang dapat menyebabkan meningitis pada selaput otak,  Herpes virus, Hepatitis B dan C, Mycobacterium avium complex dan mycobacterium tuberculosis dan yang umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopaty, HPV, Kaposi Sarcoma.

Pada pasien yang memulai terapi ARV dengan nilai CD4 kurang dari 200 memiliki potensi untuk terjadinya IRIS. Rendahnya CD4 juga memberikan peluang lebih tinggi untuk terkena infeksi penyerta/oportunistik. 

Pasien dengan kasus IRIS dapat diobati dengan corticosteroids untuk mengurangi peradangan. Dokter perlu mengetahui lebih lanjut jenis infeksi yang muncul saat terjadi IRIS sehingga infeksi penyerta ini juga dapat diobati. Seringkali seiring dengan pemulihan kekebalan, maka gejala IRIS akan hilang.

Lalu kapan sebaiknya memulai pengobatan ARV saat terjadi IRIS?

Untuk IRIS TB paru, pengobatan ARV dapat dimulai :
* CD4 >50 . setelah pasien berada dalam kondisi stabil pengobatan anti-TB dan tidak lebih dari 12 minggu setelah memulai pengobatan anti TB
* CD4<50, ARV dapat diberikan 2 minggu setelah pengobatan TB dimulai

Siapa saja yang berpotensi mengalami IRIS?

  1. Orang dengan HIV yang baru memulai pengobatan ARV dengan CD4<100
  2. Orang dengan HIV yang baru pertama kali memulai pengobatan ARV atau yang pernah berhenti pengobatan
  3.  Orang dengan HIV dalam pengobatan ARV dan mengalami penurunan viral load terlalu cepat
  4. Orang yang sudah memiliki beberapa infeksi lain sebelum memulai pengobatan ARV
Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Apakah Oral Seks Dapat Menularkan HIV?


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Apakah Saya Mengalami Gejala HIV?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

ARV Bukanlah Vitamin


03-Sep-2023 | Aan Rianto

IMS - Klamidia


05-Feb-2024 | Aan Rianto

AHD (Advance HIV Disease)


21-Sep-2023 | Aan Rianto