Apakah Anal Seks Menyebabkan HIV?
Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 148 kali
#faith2endaidsAnal seks seperti diketahui memiliki resiko terjadinya infeksi HIV cukup tinggi dibandingkan dengan seks melalui vagina.
Anal seks tidak menyebabkan terjadinya HIV, tetapi mempertinggi resiko terinfeksi saat dilakukan tanpa kondom dan salah satu pasangan memiliki viral load HIV cukup tinggi.
Pasangan yang melakukan penetrasi (Top) dapat terinfeksi dari bottom yang memilik viral load HIV cukup tinggi. Seperti diketahui HIV juga terdapat dalam jumlah banyak diarea sekresi rektum, sehingga penularan dapat terjadi dengan kontak melalui ujung penis, saluran uretra atau melalui perlukaan kecil yang mungkin terjadi.
Untuk pasangan yang dipenetrasi (bottom) memiliki resiko 13 kali lipat lebih tinggi karena dinding rektum yang tipis dan mudah luka dan HIV dapat masuk melalui cairan kelamin termasuk pre-cum.
Selain HIV infeksi menular seksual lain juga dapat ditularkan saat hubungan anal seks dilakukan tanpa kondom, termasuk kondiloma, herpes dan sipilis yang ditularkan melalui kontak kulit langsung. Klamidia dan GO , hepatitis A, B, C dan beberapa infeksi karena bakteri lain juga dapat ditularkan melalui anal seks tanpa kondom.
Mengurangi resiko
1. Gunakan kondom secara konsisten dengan banyak pelicin yang berbahan dasar air atau silikon.
2. Gunakan pencegahan lain seperti PrEP dan PEP secara tepat guna
3. pengobatan ARV pada pasangan positif mencegahnya menularkan HIV kepasangannya, tetapi seks anal tanpa kondom juga berisiko terinfeksi IMS lain.
4. Pilih aktifitas seks yang memiliki resiko lebih kecil seperti oral seks
5. Rutin lakukan tes HIV dan IMS lain.