Angka Harapan Hidup Orang Dengan HIV
Terakhir diedit 21-May-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #HopeForHIV
Penemuan obat ARV pada dekade 1990-an telah mengubah kehidupan orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) kearah yang lebih positif, mereka bisa kembali memiliki kualitas hidup yang sebanding dengan orang tanpa HIV baik secara kesehatan jangka panjang dan mereka sudah tidak bisa menularkan HIV ke pasangan seksual sekalipun tanpa kondom atau salah satu pencegahan PrEP atau PEP.
Sebelum obat ARV ditemukan, diagnosa HIV menjadi momok yang menakutkan, angka harapan hidup orang dengan HIV pada saat obat ARV belum ditemukan hanya berkisar 5-10 tahun saja.
Penemuan obat ARV menurunkan angka kesakitan dan kematian pada orang yang hidup dengan HIV secara cepat dan dramatis, dari stigma terdiagnosa HIV sebagai "Lonceng Kematian" menjadi "Infeksi Kronis Yang Bisa Dikendalikan". Pada generasi awal obat ARV seringkali muncul efek samping yang menganggu sehingga kepatuhan terhadap pengobatan kurang optimal yang mempengaruhi kemanjurannya, namun seiring perkembangannya obat ARV semakin sedikit pil yang dibutuhkan dan semakin sedikit efek samping yang dirasakan, dan lebih toleran terhadap penyimpangan yang kecil dalam kepatuhan (terlambat minum obat beberapa jam dalam sesekali waktu). Munculnya generasi baru obat ARV berimbas positif bagi respon imun dan virologi dan mengurangi angka mortalitas dan mencegah orang dengan HIV masuk ke HIV stadium lanjut atau AIDS.
Sebelum adanya obat ARV, tingkat kematian orang dengan HIV adalah 34 per 1.000 orang pertahun (sebelum tahun 1996), namun pada tahun 2004 dan 2006 menjadi 6.1 per 1.000 orang pertahun, terjadi penurunan yang signifikan.
Dalam sebuah penelitian dengan jumlah partisipan 206.891 orang dengan HIV yang diperkirakan jika wanita memulai pengobatan pada usia 40 tahun sebelum tahun 2015 memiilki sisa angka harapan hidup 35 tahun (yang berarti angka harapan hidupnya diperkirakan hingga umur 75 tahun) dan jika memulai pengobatan setelah 2015 maka diperkirakan memiliki sisa angka harapan hidup 39 tahun (dengan angka harapan hidup hingga umur 79 tahun). Sedangkan bagi pria yang memulai pengobatan diperkirakan memiliki sisa angka harapan hidup berkisar 34 tahun (yang memulai pengobatan sebelum 2015, mencapai umur 74 tahun) dan 37 tahun (yang memulai pengobatan setelah 2015, mencapai 77 tahun).
Pada data lain yang dikumpulkan dari orang dengan HIV yang memulai pengobatan dari tahun 1996 - 2013 angka harapan hidup wanita yang terinfeksi HIV pada usia 20 tahun adalah 76 tahun dan pria adalah 73 tahun. Pada studi Kohort HIV Swiss dan kolaborasi kelompok Amerika Utara, menghasilkan kesimpulan bagi orang yang hidup dengan HIV yang memulai pengobatan diusia 20 tahun dengan jumlah CD4 yang tinggi memiliki angka harapan hidup yang bervariasi dari 69 tahun sampai 83 tahun.
Studi-studi yang melibatkan banyak orang yang hidup dengan HIV sepakat bahwa orang dengan HIV yang menjalani pengobatan ARV memiliki angka harapan hidup yang sama dengan orang yang hidup tanpa HIV.
Peningkatan harapan hidup orang dengan HIV dengan pengobatan ARV tidak terbatas pada negara maju saja, namun mencakup seluruh negara yang memiliki akses pengobatan untuk orang yang hidup dengan HIV.
Diagnosa awal HIV dan memulai pengobatan ARV menjadi kunci orang yang hidup dengan HIV untuk memiliki angka harapan hidup yang setara dengan orang yang hidup tanpa HIV, serta diimbangi pola hidup yang sehat.