ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG EQUALS_ID KONTRIBUTOR EQUALS_ID MITRA EQUALS_ID KALKULATOR

Apakah Oral Seks Dapat Menularkan HIV?

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir dibaca 26-Apr-2025

Terakhir diedit 19-Mar-2025

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 3795 kali

#faith2endaids #StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #UequalsU #edukasiHIV #pencegahanHIV #SAVE

...

Sekalipun oral seks sering dikatakan memiliki resiko kecil, dan akan tertular kalo ada sariawan, gusi berdarah namun ada penelitian yang melibatkan 239 partisipan yang secara ekseklusif hanya melakukan oral seks dalam waktu 6 bulan, dan 50 persen  peserta memiliki 3 partner oral seks dalam penelitian tersebut, 98 persen melakukannya tanpa menggunakan kondom, dengan 28 persen memiliki  pasangan yang memang sudah HIV positif tidak ditemukan terjadinya penularan baru.

Sepertiga peserta melaporkan bahwa melakukan ejakulasi di dalam mulut, dan 70 persennya menelan cairan ejakulasi, peserta yang terkonfirmasi positif HIV adalah 28 persen dan 81 persen kegiatan seks oral di lakukan tanpa kondom, dan 39 persennya menelan cairan ejakulasi. Penelitian diatas dilakukan kepada populasi LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki)

Sementara pada penelitian tahun 2002 dengan populasi berlatar belakang heteroseksual yang melakukan oral seks dan melibatkan 135 pasangan heteroseksual serodiskordan (berbeda status HIV) yang hanya melakukan oral seks tidak ditemukan satupun kasus penularan HIV baru. Perkiraan oral seks yang dilakukan selama penelitian adalah 19.000 dan semua dilakukan tanpa pelindung (kondom ataupun PrEP).

Hasil akhir dari penelitian tidak ada penularan HIV dari oral seks.

Hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah, sekalipun secara teori perilaku oral seks adalah salah satu perilaku berisiko karena tidak dilakukan dengan menggunakan kondom, dikatakan lebih lanjut bahwa resiko  ini jauh lebih jarang daripada perilaku anal seks menggunakan kondom. Bahkan BHIVA menyatakan bahwa resiko penularan HIV melalui oral seks <1 dalam 10.000 kejadian. Ada banyak literasi yang kiranya perlu diupdate terkait informasi penularan HIV terutama yang menyangkut oral seks. Sekalipun belum ada literasi yang menyatakan ada kasus tercatat terinfeksi HIV melalui oral seks (yang terkonfirmasi secara genetik memang dari pasangannya), ada banyak lliterasi yang mengatakan memiliki resiko kecil sekalipun tidak dapat menunjukkan berapa kecil resikonya, ataupun penelitian dimana ditemukan kasus penularan HIV secara oral seks.

Dan beberapa literatur lain memberikan kesimpulan jika oral seks tanpa kondom memiliki resiko yang lebih rendah dari seks penetrasi menggunakan kondom.

Dan oral seks ini aman dari penularan HIV bagi kedua pasangan yang bagi penerima dan pemberi, terlepas dari status HIV positif atau negatif, atau ada luka di mulut atau kelamin.

https://drtanmenshealthblog.com/2021/04/22/hiv-oral-sex/

Hal yang sering jarang disadari

Dan yang luput dari perhatian adalah, banyak yang mengira jika ada luka dimulut seperti sariawan akan beresiko bagi pasangan yang bertindak sebagai penerima (receiving/pihak yang penis/vagina dan anus dirangsang secara seksual menggunakan mulut pasangan seksualnya) yang sebenarnya secara teori luka pada mulut ini hanya berlaku pada pasangan pemberi(giving/pihak yang mulutnya untuk merangsang penis/vagina dan anus pasangan seksualnya). Sekalipun pasangan yang memberi rangsangan oral seks sedang sariawan atau gusi berdarah, tentu darah yang ada dimulut oleh pasangan yang memberikan rangsangan seksual kepada pasangan yang menerima tidak terpengaruh karena darah tersebut telah bercampur oleh air ludah yang memiliki kandungan enzim yang membuat HIV kehilangan kemampuan menginfeksi atau bahkan tidak aktif/mati.

Untuk pasangan yang menerima rangsangan diarea genital(penis, vagina) dan anus, air liur bukan cairan tubuh yang bisa menjadi media penularan HIV.  Dan air liur sendiri juga sangat efektif karena memiliki enzim untuk menghambat HIV untuk bisa menular kepasangan yang memberi rangsangan genital (penis, vagina) dan anus sekalipun ada luka dimulut. Selaput lendir mulut juga lebih tebal daripada diarea genital (penis, vagina, anus).

Apakah menelan air mani akan berpotensi tertular HIV ?

Secara teori, menelan air mani jika terdapat HIV (jika viral load belum tersupresi) akan berpotensi terjadi penularan HIV, namun yang jarang diketahui adalah selaput lendir di organ mulut berbeda dengan di area genital dan anus. Selaput lendir pada mulut bukan tempat yang strategis untuk HIV untuk bisa menginfeksi sel-sel CD4. Dan air liur juga akan menetralisir virus yang ada didalam air mani yang tertelan dimulut. Asam lambung juga akan segera membuat HIV secara efektif tidak aktif/mati yang berarti tidak bisa menginfeksi. Jadi menelan air mani juga bukan cara penularan HIV.

https://www.burnettfoundation.org.nz/articles/sex/can-i-contract-hiv-from-oral-sex/

Dari literatur WHO tentang penularan HIV, secara seksual rute penularan HIV hanya disebutkan melalui seks penetrasi tidak aman (menggunakan kondom atau obat ARV sebagai profilaksis baik PrEP atau PEP) dengan ODHIV yang belum tersupresi viral loadnya (diatas 1.000 kopi/mL). Dan WHO tidak menganggap oral seks sebagai aktivitas penularan utama HIV, dan bisa disimpulkan sangat jelas aktivitas oral seks tanpa kondom tidak perlu dikhawatirkan akan muncul penularan HIV baik bagi pasangan pemberi dan penerima.

Referensi

https://www.aidsmap.com/news/jun-2002/oral-sex-cannot-be-linked-new-hiv-infection-10-year-spanish-couples-study

https://www.aidsmap.com/about-hiv/oral-sex-and-risk-hiv-transmission

https://drtanmenshealthblog.com/2021/04/22/hiv-oral-sex/

https://i-base.info/guides/testing/oral-sex

https://www.thewellproject.org/hiv-information/oral-sex-and-hiv-facts-pleasure-and-health

https://www.burnettfoundation.org.nz/articles/sex/can-i-contract-hiv-from-oral-sex/

https://www.hiv.gov/hiv-basics/hiv-prevention/reducing-sexual-risk/preventing-sexual-transmission-of-hiv

https://www.sidastudi.org/resources/inmagic-img/dd1765.pdf?fbclid=IwAR1IeKGsT5e1mC7AyOF_kXPdwfUttoS7YHTdWOgiX3s6R83NiHxsM_dvZws

https://www.ucsf.edu/news/2002/11/97252/ucsf-study-finds-no-cases-hiv-transmission-receptive-oral-sex

https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8174794/

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids

 

 

Artikel dari
Informasi dasar

Benarkah HIV Tidur?


04-Jan-2024 | Aan Rianto

Edukasi Seks Dan Kondom?


03-Sep-2023 | Aan Rianto

Hidup Sehat Dengan HIV


11-Sep-2023 | Aan Rianto

ARV Bukanlah Vitamin


03-Sep-2023 | Aan Rianto

Penularan HIV Melalui ASI


18-Feb-2025 | Aan Rianto

Multi Month Dispensing , MMD


06-Jan-2024 | Aan Rianto

Masih Relevankah Istilah AIDS ?


18-Oct-2024 | Rizza Rezaly