Apakah Petting Menularkan HIV?
Terakhir diedit 20-Sep-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id
Petting adalah kegiatan seksual tanpa melibatkan penetrasi seksual (penis-vagina, penis-anus yang beresiko tertular HIV jika dilakukan tanpa kondom atau tanpa penggunaan PrEP) dengan memberikan rangsangan kepada pasangan dengan cara merangsang area sensitif seperti bibir, leher, payudara, dan menggesek area kelamin menggunakan busana atau tidak.
Aktivitas petting yang dilakukan tanpa kondom tidak jarang membuat seseorang bisa menjadi cemas terhadap penularan HIV, karena selama ini orang mengetahui penularan HIV melalui jalur aktivitas seksual tanpa kondom.
"Yang menjadi pertanyaan inti apakah benar petting benar-benar beresiko tertular HIV?"
Petting adalah aktivitas seksual yang cukup aman dari penularan HIV, karena penularan HIV secara seksual hanya melalui seks penetrasi (melibatkan penis-anus, penis-vagina tanpa kondom atau tidak menggunaan metode pencegahan seperti PrEP atau PEP). HIV butuh kontak langsung diarea selaput lendir kelamin dan anus yang mana skenario ini tidak dilakukan pada aktivitas petting. Bagaimanapun cairan kelamin saat petting dengan kandungan HIV cukup tinggi dapat saja menginfeksi pasangan negatif apabila terkena pada luka di area mukus secara langsung.
Akan tetap lebih baik membicarakan status HIV dan kondisi lain yang mungkin saja dapat ditularkan saat melakukan aktifitas seksual dengan pasangan. IMS masih dapat dengan mudah ditularkan melalui kontak langsung saat petting. Tetap lebih aman saat aktifitas petting dilakukan dengan tetap menggunakan pakaian.
Sekalipun ada ejakulasi pada saat melakukan petting (dry humping ataupun frotting/frottage) tetap tidak membuat itu menjadi beresiko, karena sekalipun cairan pra-ejakulasi atau air mani keluar tentu akan terpapar lingkungan luar seperti udara, cahaya, atau perubahan suhu dan tingkat keasaman yang membuat HIV tidak memiliki kemampuan menginfeksi atau bahkan bertahan hidup. Dan selaput lendir pada penis juga tidak terpapar cairan vagina atau cairan rektum yang membuat pasangan pria tetap tidak beresiko tertular HIV.
Kesimpulan : Aktivitas petting bukan (sama sekali) cara penularan HIV, dan cara penularan HIV secara seksual hanya melalui seks penetrasi tanpa kondom atau tanpa penggunaan salah satu dari PrEP dan PEP. Secara teori apabila melibatkan pertukaran cairan tubuh dan adanya perlukaan sebagai jalan masuk maka teori ini dapat dipertimbangkan sekalipun resikonya sangat kecil dan angka kasus kejadian sangatlah jarang.
Dry humping tanpa ejakulasi tidak memiliki resiko menularkan HIV, karena tidak ada resiko pertukaran cairan tubuh (yang mungkin mengandung HIV)
Fakta yang dianggap paling menakutkan selama ini adalah bahwa HIV akan sangat mudah ditularkan melalui cairan tubuh secara langsung, bahkan pertanyaan terkait apakah menolong orang yang mengalami kecelakaan dapat menularkan HIV? Apakah melakukan tindakan medis (operasi) pada orang yang hidup dengan HIV juga dapat menularkan HIV? Semua didasarkan pada rujukan yang menyatakan bahwa HIV ditularkan melalui cairan tubuh.....banyak yang lupa bahwa untuk dapat terjadi penularan maka 4 syarat ESSE harus terpenuhi semua......
Lalu bagaimana melakukan petting ini secara aman?:
1. tetap gunakan pakaian untuk menghindari kemungkinan kontak langsung dengan cairan tubuh (yang kemungkinan terinfeksi HIV atau IMS lain)
2. Gunakan pelicin untuk menghindari luka gesekan yang mungkin terjadi selama aktifitas
3. Gunakan kondom dan PrEP
4. Tetap lakukan VCT (pemeriksaan HIV dan IMS lain) saat aktif secara seksual