HIV Tidak Lagi Ditularkan Secara Seksual?
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
#faith2endaids
Bagaimana penularan HIV dikomunitas LSL (Laki-laki seks dengan laki-laki) bisa dipastikan NOL pada saat viral load tidak terdeteksi? Ini juga berarti bahwa hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang positif HIV dan memiliki viral load tidak terdeteksi tidak lagi dapat menularkan HIV.
Banyak yang belum tau ataupun memahami bahwa ARV juga dapat mencegah bahkan menghentikan penularan HIV dikalangan LSL ini .
Karena viral load yang sangat rendah maka dalam penelitian The Lancet yang melibatkan sekitar 1000 pasangan LSL serodiskordan selama 8 tahun (2010-2017) tidak ditemukan kasus penularan baru, sekalipun melibatkan seks anal tanpa kondom sebanyak 76.088 kali.
Undetectable=Untransmitable seharusnya menjadi pemahaman baru bagi setiap orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) dengan viral load tidak terdeteksi tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual baik melalui aktifitas oral, vaginal dan anal yang dilakukan tanpa kondom.
Memang dalam penelitian tersebut ditemukan 15 kasus baru penularan, tetapi melalui test genetik ditunjukkan bahwa virus HIV tersebut bukanlah jenis dari genetik yang sama dari pasangan positifnya.
Hal ini menunjukkan bahwa resiko tertular HIV melalui seks anal saat viral load tidak terdeteksi adalah NOL.
Tetapi, sex tanpa kondom juga memiliki resiko lain terjadinya kehamilan tidak diinginkan (pasangan heteroseksual) dan penularan IMS lain.
Banyak orang tidak mau mempercayai hal ini (sekalipun bukti penelitian sudah banyak sekali), mereka masih memiliki ketakutan tidak wajar bahwa hal ini tidak mungkin, orang dengan HIV dianggap akan selalu menularkan HIV kepasangannya seumur hidupnya sehingga diharuskan menggunakan kondom saat berhubungan seksual seumur hidup (terkait ajaran dan edukasi yang sebelumnya didengar selama bertahun-tahun).
Pemahaman baru ini seharusnya juga dapat merubah cara pandang secara emosional dalam hubungan seksual. Perlu pemahaman yang jauh lebih baik untuk memahami bagaimana HIV ditularkan dan tidak ditularkan, dan fakta bahwa ARV dapat menghentikan penularan seharusnya menjadi dasar untuk merubah stigma. Termasuk penularan HIV secara seksual yang selama ini dianggap sebagai perilaku yang paling berisiko untuk dapat terinfeksi HIV.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa HIV tidak akan dapat ditularkan melalui hubungan seks secara apapun (oral, vaginal, anal) apabila viral load HIV dapat ditekan dibawah 200 kopi/mL (kertas kebijakan WHO 2023 mengatakan dibawah 1000 kopi/mL).
Jadi, masihkah kita bersedia hidup dalam ketakutan penularan? Dengan pemahaman yang baik mengenai informasi ini diharapkan tidak ada lagi kasus putus atau berhenti pengobatan ARV atau tidak lagi memperhatikan ketepatan waktu pengobatan.
