BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Menyusui Pada Perempuan Dengan HIV

07-Jan-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 19-Aug-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 107 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Perempuan yang hidup dengan HIV dan merencanakan kehamilan perlu mengetahui beberapa hal mendasar agar dapat menjalani masa kehamilan dan menyusui dengan baik tanpa kekutairan. Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan status HIV positif perlu mendapatkan profilaksis segera setelah dilahirkan.
Penelitian terbaru (dan sudah menjadi rekomendasi WHO) menyatakan dan membolehkan perempuan positif HIV untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif selama 6 bulan pertama.
Tidak memberikan ASI ekslusif atau dicampur dengan PASI dapat meningkatkan resiko kematian bayi karena malnutrisi, diare ataupun penumonia.
Perempuan dengan HIV tetap harus didorong untuk menjalani pengobatan ARV untuk mengurangi resiko penularan ke bayi.

ASI tetap dapat diberikan setelahnya dengan penambahan susu formula atau MPASI (Makanan Pengganti Air Susu Ibu) hingga 2 tahun atau lebih apabila dibutuhkan. Pemberian ASI dan mixed feeding tetap dianggap lebih lebih baik dibanding tidak memberikan ASI sama sekali sekalipun di 6 bulan pertama umur bayi.
Diwilayah dimana layanan kesehatan memberikan layanan pengobatan ARV  dan dukungan kepatuhan pengobatan ARV pada perempuan yang hidup dengan HIV, pemberian ASI tidak seharusnya dibatasi. Pemberian ASI dapat dihentikan apabila kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dan makanan pengganti ASI juga tersedia.
https://www.who.int/tools/elena/interventions/hiv-infant-feeding#:~:text=Mothers%20living%20with%20HIV%20should,for%20treating%20and%20preventing%20HIV

Rekomendasi ini memperbarui rekomendasi sebelumnya dimana perempuan dengan HIV diperbolehkan menyusui hingga 12 bulan.

Sekalipun TDTM (Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan) mengurangi resiko penularan HIV dari ibu kebayi secara signifikan tetapi tidak menghapus resiko 100%.
Keuntungan memberikan ASI jauh lebih besar daripada resiko yang mungkin dihadapi apabila bayi tidak mendapatkan ASI.

 

 

 

 

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Bagaimana Menjaga Kepatuhan Minum ARV?


21-Jan-2024 | Aan Rianto

Benarkah HIV Tidur?


04-Jan-2024 | Aan Rianto

Pentingkah TPT ?


24-Mar-2024 | Aan Rianto

Perlukah Kita Mengubah Edukasi HIV?


07-Sep-2023 | Aan Rianto