BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

HIV, Apakah Virus Atau Penyakit?

30-Aug-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 79 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Bagi yang masih banyak beranggapan bahwa HIV adalah "penyakit" mungkin tulisan berikut dapat membuka sedikit pemahaman mengenai HIV itu sendiri. Isu ini juga seringkali dibagikan seolah HIV adalah penyakit yang menyeramkan. Lalu apakah kita bisa mengabaikan HIV kalau kemudian HIV memang tidak seseram itu?

Seperti infeksi lain HIV tetap harus ditangani sehingga pengidapnya tetap sehat dan tidak lagi dapat menularkan HIV keorang lain. Membuat HIV setara dan sama dengan infeksi lain akan mempermudah pengobatan dan pencegahannya.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Karena yang diserang adalah sel kekebalan tubuh maka HIV juga tidak menyebabkan penyakit secara langsung. Saat tidak diobati maka sistem kekebalan tubuh akan semakin rusak sehingga tidak lagi dapat menangani dan melawan infeksi yang kemudian masuk dan menyerang. Pada dasarnya semua infeksi yang menyerang ODHIV (Orang Dengan HIV) juga dapat menginfeksi orang tanpa HIV. Tetapi kekebalan tubuh yang bagus (pada orang tanpa HIV) dapat mencegah infeksi ini menyebabkan kelanjutan lebih lanjut.

Jadi TBC yang menginfeksi orang dengan HIV juga dapat menginfeksi orang tanpa HIV. Demikian pula infeksi yang pada umumnya menyerang ODHIV dikondisi stadium lanjut seperti kandidiasis, toksoplama, citomegalo, hepatitis, dermatitis seboroik atau lainnya juga dapat menginfeksi orang tanpa HIV. Hanya karena orang dengan HIV memiliki sistem kekebalan tubuh tidak bagus karena dirusak HIV (dan tidak menjalani pengobatan ARV) maka orang dengan HIV memiliki resiko lebih tinggi terinfeksi "penyakit-penyakit" diatas. Infeksi-infeksi ini akan dianggap sebagai Infeksi Oportunistik saat kekebalan tubuh atau imunitas orang dengan HIV mengalami penurunan  dibawah 200 sel/mm3. Dimana pada Orang dengan HIV dengan CD4>200 sel/mm3 ataupun orang tanpa HIV tidak akan menyebabkan kesakitan.

Jadi apakah HIV itu penyakit dan menyebabkan sakit?

Memberikan informasi yang tidak tepat, menakut-nakuti dan terus-terusan melakukan stigma dan diskriminasi akan memperburuk dan mengaburkan edukasi sehingga mempersulit pengobatan dan pencegahannya lebih lanjut.

Terus-terusan mengkaitkan HIV dengan moralitas juga akan membuat orang enggan melakukan pengobatan, pencegahan dan juga skrinning sehingga angka penularan dan kesakitan akan terus meningkat.

Apakah mengedukasi dan meluruskan informasi terkait HIV juga akan dianggap mendorong seks bebas juga? Mungkin memang ada yang salah dengan pola pikir kita kalau semua isu terkait HIV (penularan, pengobatan maupun pencegahan) selalu dikaitkan dengan moralitas.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Apakah HIV Dapat Ditekan Dengan Nutrisi?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Perbedaan Tes Serologi Dan Virologi


18-Jul-2024 | Aan Rianto

ODHIV Dan Vaksin Covid-19


01-Sep-2023 | Aan Rianto