Apakah Berhubungan Seks Menggunakan Kondom Masih Berisiko Menularkan HIV?
Terakhir diperbaharui 19-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 553 kali
#faith2endaidsBerbicara mengenai penularan tentunya juga perlu membicarakan mengenai informasi dasar HIV.
Fakta bahwa penularan HIV sebagian besar melalui aktifitas seksual berisiko juga sudah cukup dipahami sehingga setiap perilaku seksual berisiko bisa dipastikan akan selalu dikaitkan dengan "bonus" terinfeksi HIV. Anggapan bahwa orang dengan HIV yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangannya tentu (pasti) akan menularkan HIV kepasangannya. Informasi yang selama ini juga beredar adalah seks bebas akan menyebabkan infeksi/tertular HIV. Dari sini juga masih banyak yang kemudian tidak bisa membedakan bahwa seks bebas dan seks berisiko adalah hal yang berbeda.
Seks bebas : seks yang dilakukan dengan orang yang tidak dikenal, baik dengan menggunakan kondom atau tidak.
Seks berisiko : seks yang dilakukan dengan seseorang (bisa orang yang sudah dikenal ataupun tidak dikenal) yang tidak mengetahui status kesehatan seksualnya dan dilakukan tanpa menggunakan kondom. Seks dengan pasangan sendiri saat tidak diketahui status kesehatan seksualnya dan dilakukan tanpa kondom termasuk dalam seks berisiko.
Sementara hubungan seks yang dilakukan dengan orang tidak dikenal (sekalipun orang tersebut positif HIV) dan dilakukan tanpa kondom tetaplah bukan suatu resiko penularan HIV. Seperti kita ketahui orang dengan HIV yang menjaga viral loadnya tersupresi atau tidak terdeteksi sudah tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual sekalipun dilakukan tanpa kondom : TDTM (Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan).
Dari informasi diatas jelas terlihat bahwa HIV ditularkan oleh perilaku seks berisiko, dan bukan karena seks bebas.
Seks bebas yang dilakukan dengan menggunakan kondom tentunya bukanlah suatu resiko penularan HIV. Demikian pula seks yang dilakukan dengan seorang yang hidup dengan HIV, dengan viral load tersupresi sekalipun dilakukan tanpa kondom tentunya bukanlah suatu resiko penularan HIV.
Seperti diketahui kondom memiliki fungsi yang cukup efektif untuk melindungi seseorang dari infeksi menular seksual (termasuk HIV) dan juga kehamilan yang tidak diinginkan saat digunakan dengan tepat dan tidak menyebabkan kerusakan atau kegagalan dalam penggunaan kondom. Memperhatikan tanggal produksi dan kadaluarsa, memperhatikan kondisi fisik agar terhindar dari kerusakan kondom, ketepatan dalam penggunaan sehingga tetap efektif dan tidak menimbulkan kerusakan. Penggunaan pelicin berbahan dasar air atau silikon juga akan menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan kondom itu sendiri. Tidak menggunakan kondom dalam durasi seks yang lama, menggantikannya dengan kondom baru juga membuat kondom tetap efektif. menggunakan kondom sejak awal melakukan aktifitas seksual dan melepasnya segera setelah ejakulasi juga perlu diperhatikan agar kegunaan kondom tetap efektif.
Penggunaan kondom dengan PrEP juga akan sangat bagus untuk pencegahan HIV, IMS dan juga kehamilan yang tidak diinginkan.