BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Perempuan Hamil Yang Hidup Dengan HIV

18-Jan-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 16-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 90 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Walaupun tidak semua orang sadar bahwa mereka terinfeksi HIV, perempuan yang hidup dengan HIV, khususnya, dapat saja menularkan HIV ke bayinya baik selama kehamilan, proses persalina atau (dalam resiko kecil) saat menyusui.
Penggunaan ARV selama kehamilan dan setelahnya mengurangi resiko penularan vertikal ini secara signifikan. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui status HIV pada orang yang berencana memiliki anak. Setiap orang yang berencana memiliki anak atau melahirkan sebaiknya melakukan tes kesehatan termasuk tes HIV.

Untuk perempuan yang hidup dengan HIV penting untuk membicarakan rencana memiliki anak dengan tenaga kesehatan untuk memperkecil resiko penularan ke bayinya. Memiliki viral load tersupresi atau tidak terdeteksi memperkecil resiko penularan HIV ke bayi dibandingkan saat masih memiliki viral load yang terdeteksi. Obat-obatan HIV saat ini cukup baik dipergunakan oleh perempuan hamil sehingga tidak perlu mengganti dengan jenis ARV lainnya.
Walaupun tidak ada data jelas yang menyatakan bahwa pengobatan ARV berpengaruh pada komplikasi, seperti kelahiran prematur atau kurang berat badan, pengobatan HIV dengan ARV jelas mengurangi resiko penularan HIV ke bayi apabila diminum selama kehamilan, kelahiran dan setelah proses persalinan.

Secara umum, perempuan dengan HIV dapat merencanakan kelahiran pervaginum apabila viral load tersupresi kurang dari 1000 cpm. Persalinan secara sesar mungkin disarankan apabila ada alasan lain: seperti posisi bayi , CD4 dan juga jumlah viral load yang masih cukup tinggi.
Apabila jumlah viral load <1000 cpm empat minggu sebelum persalinan, maka persalinan secara pervaginum dapat dilakukan. Sekalipun resiko penularan sangat rendah, tidak ada informasi lebih lanjut yang menyatakan bahwa persalinan secara sesar mengurangi resiko penularan pada kondisi ini.
Apabila jumlah viral load masih >1000 cpm empat minggu sebelum persalinan maka akan disarankan untuk melakukan persalinan secara sesar yang akan disiapkan dua minggu sebelum jadwal persalinan.

Pemantauan janin dan kesehatan ibu selama kehamilan juga akan sama seperti perempuan lain tanpa HIV kecuali pemantauan kepatuhan pengobatan ARV dan pemeriksaan viral load dan CD4.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu positif HIV sekalipun memiliki viral load undetectable akan tetap mendapatkan pengobatan pencegahan / profilaksis dan serangkaian pemeriksaan termasuk pemeriksaan EID (Early Infant Diagnosis) dengan tes PCR-DNA diumur 6 minggu. Pemeriksaan ini sebagai upaya identifikasi awal bagi bayi untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Pemeriksaan antibodi dapat dilakukan setelah bayi berumur 18 bulan karena bayi masih mungkin membawa antibodi HIV ibunya apabila dilakukan tes antibodi sebelum 18 bulan. Hal ini dapat memunculkan hasil positif palsu pada pemeriksaan antibodi walaupun sebenarnya tidak terinfeksi HIV.
Bayi yang dilahirkan dari ibu positif HIV biasanya diberi pencegahan obat HIV hingga 6 minggu pertama untuk mencegah tertular HIV saat proses kelahiran. Pemeriksaan PCR-DNA dengan hasil negatif atau tidak terdeteksi dapat berarti bahwa bayi tidak terinfeksi HIV.

Walaupun penularan HIV melalui ASI saat viral load ibu tidak terdeteksi sangat kecil dan tidak NOL, untuk perempuan positif yang memiliki kesulitan menjalani pengobatan secara konsisten selama kehamilan tidak disarankan untuk memberikan ASI. Sementara WHO sudah memberikan rekomendasi bahwa perempuan positif HIV dengan viral load tidak terdeteksi dapat memberikan ASI hingga 24 bulan atau lebih apabila dibutuhkan.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

HIV Bukan Penyakit.


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Bosan ARV?


01-Sep-2023 | Aan Rianto

Putus Pengobatan ARV Dan Penyebabnya.


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Pengobatan ARV Dan Pembatasan Aktifitas


21-Jan-2024 | Aan Rianto

ARV Bukanlah Vitamin


03-Sep-2023 | Aan Rianto