Tools Pencegahan HIV
Terakhir diperbaharui 24-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 152 kali
#faith2endaidsSaat ini ada banyak alat yang dapat dipergunakan untuk pencegahan penularan HIV tanpa lagi harus menggunakan ABCDE (abstinence, be faithfull, condom, don't use drug dan education), yang pada kenyataan dilapangan tidak selalu dapat diterapkan.
Faktanya negara-negara yang sudah berhasil menekan angka penularan baru HIV dan juga stigma terhadap HIV dan orang yang hidup dengan HIV tidak lagi menggunakan prinsip pencegahan yang dianggap sudah tidak berhasil karena dianggap membatasi hak orang untuk melakukan aktifitas seksual. Sekalipun ada prinsip pencegahan abstinence, be fauthfull ternyata angka penularan baru (yang berarti orang negatif yang terinfeksi HIV) juga tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang dapat melarang atau mencegah orang lain melakukan seks dengan siapapun yang mereka inginkan. Menakut-nakuti dengan HIV tidaklah akan membuahkan hasil apapun, kecuali memburuknya stigma bahwa orang yang hidup dengan HIV "pasti" dianggap sebagaipelaku seks bebas.
Pada orang negatif HIV, pencegahan HIV selain abstinence juga penggunaan kondom dan PrEP (dan PEP) serta tes HIV secara rutin. PrEP dapat mencegahorang terinfeksi HIV hingga 99% apabila diminum sesuai anjuran. Testing juga menjadi kebutuhan agar setiap orang tahu statusnya sehingga saat statusnya diketahui negatif atau positif dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Saat negatif dapat tetap melakukan langkah pencegahan diatas : menggunakan kondom, testing dan PrEP (atau PEP)
Sementara untuk orang yang sudah hidup dengan HIV dengan secepatnya melakukan pengobatan ARV maka juga akan dapat mencapai viral load undetectable lebih cepat sehingga tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya secara seksual.Pencegahan penularan HIV dengan pengobatan ini disebut sebagai TaSP (treatment as prevention) dan memiliki efektifitas hingga 100% saat viral load tidak terdeteksi.