Seberapa Efektif Kondom Dalam Mencegah HIV?
Terakhir diperbaharui 26-Sep-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 243 kali
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #letcommunitieslead #pencegahanHIV #kondomBeberapa waktu lalu ada salah seorang petugas kesehatan senior yang menyatakan bahwa kondom tidaklah efektif mencegah HIV karena pori-pori kondom terlalu besar untuk dapat dilewati HIV.
Pernyataan yang tidak benar karena data penelitian dan jurnal ilmiah menyatakan bahwa kondom cukup efektif mencegah HIV selain sebagai alat pencegahan kehamilan. Data menunjukkan bahwa efektifitas kondom dalam mencegah HIV dapat mencapai diatas 90% apabila dengan konsisten dan benar.
Dari salah satu data penelitian yang dilakukan ternyata ada banyak responden yang tidak menggunakan kondom secara konsisten dan benar sehingga berisiko efektifitasnya berkurang. Kebocoran dan kerusakan kondom juga terjadi karena kondom yang kadaluwarsa, disimpan ditempat yang tidak tepat, pemakaian yang kurang tepat bahkan karena penggunaan pelicin yang tidak tepat atau sama sekali tidak menggunakan pelicin tambahan.
Penggunaan kondom yang sering kali juga tidak selalu konsisten dalam setiap hubungan seksual ternyata cukup sering terjadi yang berakibat pada ketidak efektifan dalam mencegah penularan HIV (dan atau IMS lain)
https://www.sfaf.org/collections/beta/how-well-do-condoms-protect-gay-men-from-hiv/
Banyak orang menyatakan "selalu menggunakan kondom", "terkadang" menggunakan kondom tapi ternyata mereka tidak konsisten dalam penggunaannya. Mereka yang mengatakan "selalu menggunakan kondom" memiliki perlindungan dari penularan HIV sebesar 70% (pada populasi LSL). Yang mengaku "kadang-kadang" memiliki efektifitas hanya 8%. Hal ini dikarenakan dalam perilaku sebenarnya dipengaruhi beberapa pengaruh : memutuskan tidak lagi menggunakan kondom dengan pasangan yang sudah lama, lupa, tidak bisa (malu) membeli kondom, tidak terpikir atau dalam pengaruh minuman keras. Sementara dalam penelitian laboratorium terlepas dari kesalahan produksi, kondom memiliki efektifitas hingga 99,5% dalam mencegah penularan HIV.
Beberapa kesalahan dalam penggunaan kondom:
1. tidak memperhatikan masa kadaluwarsa
2. tidak disimpan secara benar sehingga kondom rusak
3. tidak langsung digunakan setelah dibuka dari kemasan
4. ukuran yang tidak tepat sehingga mudah terlepas karena terlalu longgar atau tidak nyaman karena terlalu sempit
5. menggunakan kondom yang sama dalam aktifitas seks berkepanjangan
6. tidak menggunakan pelicin yang sesuai untuk kondom (berbahan dasar air atau silikon)
7. tidak memperhatikan cara penggunaan atau pelepasan kondom
Kondom dalam banyak penulisan ilmiah dan medis dibedakan secara penggunaannya menjadi kondom internal dan eksternal.
Kondom internal dipergunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melakukan anal seks. Sementara kondom eksternal dipergunakan untuk melindungi penis dari cairan vagina atau cairan rektum saat melakukan hubungan seks penetrasi.
Sementara dari bahan pembuatannya terbagi dari kondom latex dan kondom natural (yang terbuat dari usus domba). Kondom "natural" ini hanya efektif mencegah kehamilan tetapi memiliki resiko lebih besar untuk penularan HIV.
Kondom latex lebih aman dalam pencegahan IMS (termasuk HIV) karena tidak memiliki pori-pori yang dapat ditembus oleh virus.
Pada dasarnya penggunaan kondom secara benar dan konsisten sangatlah efektif dalam mencegah penularan IMS (termasuk HIV). Itu sebabnya kondom menjadi salah satu rekomendasi pencegahan infeksi menular seksual termasuk HIV yang murah dan mudah diakses.