BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Mengenal PEP

16-Jan-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 23-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 97 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

PEP atau Post Exposure Prophylaxis walaupun tidak 100% mencegah penularan HIV tetapi memiliki efektifitas hingga lebih dari 80%.
PEP ini dikonsumsi orang yang negatif HIV dalam waktu 72 jam setelah faktor resiko paparan selama durasi 28 hari.
PEP biasanya menggunakan ARV yang terdiri dari 3 rejimen dan  berbeda dengan PrEP (Pre Exposure Prophylaxis) yang dapat diminum sesuai paparan faktor resiko.

Bagaimana cara kerja PEP ?
PEP mencegah HIV melakukan infeksi permanen didalam sel kekebalan tubuh. HIV hanya dapat menyebabkan infeksi saat masuk kedalam sel kekebalan tubuh, memperbanyak diri dalam sel kekebalan tubuh dan kemudian menyebar ke sel kekebalan tubuh lainnya.
Saat memulai PEP maka zat aktif obat ini akan masuk kealiran darah dan area kelamin serta rektum (dimana konsentrasi sel kekebalan tubuh lebih banyak). Apabila ada HIV maka obat PEP akan mencegah HIV masuk dan memperbanyak diri dalam sel kekebalan tubuh serta mencegah infeksi lebih lanjut.
PEP akan segera bekerja melawan infeksi HIV dan mencegahnya masuk sel kekebalan tubuh yang berarti batasan waktu kurang dari 72 jam harus terpenuhi. Dosis PEP selama periode pencegahan 28 hari juga harus selalu cukup sehingga minum PEP juga harus dilakukan secara konsisten dan tepat waktu.

Kapan PEP dibutuhkan?
PEP dapat dipergunakan pada kondisi-kondisi kecelakaan kerja dimana ada resiko paparan darah atau cairan tubuh yang mungkin terkontaminasi HIV, biasanya oleh pekerja medis yang mengalami kecelakaan tertusuk jarum suntik.
Selain itu juga untuk kejadian seks tanpa perlindungan (kondom), kondom rusak selama aktifitas seks, kekerasan seksual maupun penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang yang mungkin memiliki viral load HIV tinggi.

Sebelum memulai PEP harus dilakukan tes HIV untuk mengetahui statusnya terlebih dahulu. PEP hanya untuk orang yang negatif HIV. Orang dengan HIV tentunya akan membutuhkan obat anti retroviral. Pemeriksaan sebelum memulai PEP juga seharusnya meliputi hep. A, B dan C, pemeriksaan fungsi ginjal dan hati dan juga IMS lainnya.

Setelah menggunakan PEP, pasien perlu melakukan tes HIV  untuk melihat efektifitas PEP, yang perlu dikonfirmasi diminggu ke 12 (bulan ke3).

Apakah TLD dapat dipergunakan sebagai PEP.
Untuk pencegahan HIV paska pajanan saat ini rekomendasi praktis menggunakan ARV dengan rejimen TLD (Tenofovir, Lamivudin, Dolutegfravir) selain juga rekomendasi untuk pengobatan HIV lini satu dan dua. Dimana sebelumnya menggunakan rejimen kombinasi utama Lopinavir/ritonavir.

Referensi :

https://www.catie.ca/sites/default/files/2023-07/CATIE-pub-pep-brochure-en-04-2021.pdf 

https://www.hiv.gov/hiv-basics/hiv-prevention/using-hiv-medication-to-reduce-risk/post-exposure-prophylaxis/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214109X23003832#:~:text=The%20efficacy%20of%20TLD%20as,PrEP%20(tenofovir%20and%20emtricitabine).

https://journals.lww.com/aidsonline/fulltext/2022/08010/enabling_timely_hiv_postexposure_prophylaxis.20.aspx#:~:text=The%20current%20recommended%20regimen%20for,PEP%20use%20is%20generally%20low.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Pencegahan HIV

Tools Pencegahan HIV


01-Sep-2023 | Aan Rianto

Kunci Utama Pencegahan Penularan HIV


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Pencegahan HIV Yang Bukan ABCDE


16-Sep-2024 | Aan Rianto

Kondom, PrEP Dan VL Undetectable


30-Aug-2023 | Aan Rianto