BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Bagaimana Viral Load Berpengaruh Pada Penularan HIV?

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 23-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 94 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Jumlah HIV dalam darah orang yang hidup dengan HIV disebut viral load. Pada saat orang dengan HIV yang sudah menjalani pengobatan memiliki angka viral load yang sangat kecil dan tidak dapat dideteksi oleh alat pemeriksa, maka disebut sebagai tidak terdeteksi. Kondisi viral load tidak terdeteksi ini juga berarti bahwa HIV tidak lagi dapat ditularkan melalui cairan tubuh melalui aktifitas seksual baik melalui oral, vaginal maupun anal (Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan).

Viral load akan selalu berubah .

  • Beberapa saat setelah terinfeksi HIV biasanya jumlah viral load akan sangat tinggi, berkisar ratusan ribu hingga jutaan. Situasi ini memiliki resiko penularan yang sangat tinggi. 
  • Beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi HIV maka viral load ini akan turun. Pada rata-rata orang yang  tidak menjalani pengobatan ARV angka viral load ini bisa mencapai 50.000 kopi/mL atau mungkin juga lebih. Resiko penularan HIV juga masih cukup tinggi. 
  • Setelah menjalani pengobatan ARV, jumlah viral load ini akan turun secara cepat. Rata-rata dalam waktu pengobatan selama 3-6 bulan akan memiliki viral load tidak terdeteksi. Pada rejimen ARV yang lebih baru bahkan bisa lebih cepat lagi, sekalipun pada sebagian orang hasilnya dapat saja berbeda.

Apabila viral load masih terdeteksi tetapi dibawah 1000 kopi/mL disebut sebagai viral load suppression yang berarti juga memiliki resiko penularan secara seksual sangat kecil hampir NOL. WHO sendiri sudah menetapkan bahwa jumlah viral load antara 200-1000 kopi/mL memiliki resiko penularan yang sangat kecil, dan hampir tidak ada resiko penularan HIV. Jadi saat orang dengan HIV memiliki angka viral load kurang dari 200 kopi/mL maka sudah tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual. Sekalipun viral load HIV dalam darah sudah tidak terdeteksi bukan berarti tidak ada lagi HIV dalam darah. Saat pengobatan dihentikan maka viral load ini akan kembali terdeteksi kembali dan dapat saja menyebabkan masalah terhadap kesehatan.

Lalu apa manfaat memiliki viral load Undetectable?

Bagi orang dengan HIV memiliki viral load tidak terdeteksi berarti memiliki keyakinan bahwa mereka sudah tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya secara seksual sekalipun melakukan hubungan seks tanpa kondom. Mereka juga dapat memiliki kualitas hidup dan kesehatan yang sama seperti orang tanpa HIV. Bagi perempuan yang hidup dengan HIV juga dapat mengandung, melahirkan dan menyusui bayinya sama seperti orang tanpa HIV dengan resiko penularan yang sangat kecil. Hal ini dimungkinkan saat viral load dijaga tetap tidak terdeteksi dengan kepatuhan minum ARV.

Sementara bagi orang yang tidak hidup dengan HIV memahami TDTM (Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan) juga berarti menghapus ketakutan akan tertular HIV dari pasangan yang menjaga kepatuhan pengobatannya dengan baik. Mengetahui bahwa HIV saat ini dapat dikendalikan, diobati dan tidak lagi menularkan dapat mendorong mereka untuk bersedia melakukan tes HIV bahkan saat belum merasakan gejala apapun. Hal ini tentunya juga menjadi peran yang sangat besar sebagai upaya untuk mengurangi atau menghentikan penularan baru HIV.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Pencegahan HIV

Dapivirine Sebagai PrEP (Dapi Ring)


12-Jan-2024 | Aan Rianto

Mengenal PEP


16-Jan-2024 | Aan Rianto

Kunci Utama Pencegahan Penularan HIV


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Kondom, PrEP Dan VL Undetectable


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Pencegahan HIV Dengan PrEP


01-Sep-2023 | Aan Rianto

PEP Sebagai Pencegahan HIV Pasca Pajanan


30-Aug-2023 | Aan Rianto