Pencegahan HIV
Terakhir diperbaharui 20-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 108 kali
#faith2endaidsPencegahan HIV hingga saat ini dapat menggunakan beberapa metode dengan efektivitas berbeda yang juga dapat disesuaikan kebutuhan.
Dimulai dengan yang memiliki efektifitas tertinggi 100% adalah Undetectable=Untransmittable (U=U atau TDTM : Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan) dengan penggunaan ARV pada orang yang hidup dengan HIV sebagai pencegahan penularan ke orang negatif yang juga dikenal dengan Treatment as Prevention (TasP). Seperti kita ketahui bahwa orang dengan HIV yang memiliki Viral Load tidak tersupresi tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual kepasangannya sekalipun melakukan aktifitas seks tanpa kondom.
Berikutnya ada Pre Exposure Prophilaxys (PrEP) atau pencegahan pra-pajanan yang memiliki efektifitas mencegah HIV hingga 99% apabila dikonsumsi sesuai anjuran. Saat ini PrEP masih dikhususkan untuk populasi kelompok berisiko Pekerja Seks Perempuan dan pasangan orang yang hidup dengan HIV dan masih memiliki angka VL tinggi, semoga kedepannya akan dapat diakses oleh lebih banyak orang dari latar belakang resiko yang lebih beragam.
Pencegahan berikutnya adalah kondom yang merupakan alat pencegahan penularan IMS (termasuk HIV) paling praktis dengan tingkat efisiensi sekitar 80% (tergantung dari penggunaan). Kondom dianggap paling praktis karena hanya digunakan saat akan melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak diketahui kesehatan seksualnya ataupun berkeinginan mencegah kehamilan.
Dalam konteks hubungan monogamus dari pasangan serodiskordan (berbeda status HIV) kondom dan PrEP tidak lagi dibutuhkan untuk pencegahan HIV. Kondom tetap akan dibutuhkan untuk mencegah infeksi menular seksual (IMS) lain dan juga kehamilan yang tidak dibutuhkan.
Selain itu testing berkala juga dapat menjadi cara pencegahan yang efisien terutama bagi yang aktif secara seksual. Dengan testing berkala apabila diagnosa positif dapat segera memulai pengobatan arv dan secepatnya mencapai VL Undetectable sehingga tidak lagi dapat menularkan orang lain. Apabila diagnosa negatif maka dapat segera akses PrEP yang juga cukup efektif mencegah orang negatif dari terinfeksi HIV.