BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

See, Hear, Speak No HIV

18-Dec-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 62 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Seringkali kita ingin mendengar kisah teman-teman lain terkait pengalaman hidupnya dengan HIV. 

Banyak sekali yang mengatakan tidak masalah, sudah "ikhlas" sejak awal, gak pernah takut menjalani hidup dan semua hal positif lainnya. 

Kemudian disalah satu group internasional yang memang bertujuan untuk sharing dan penguatan, bukan untuk saling menyombongkan diri ada yang melempar pertanyaan menarik "apakah anda menganggap sudah sembuh, pura-pura semua baik-baik saja, berpikir tidak hidup dengan HIV atau mengalihkan semua hal terkait HIV"

Dari berpuluh jawaban ternyata 2 pilihan terakhir paling banyak diceritakan kisahnya.

Kenyataannya hidup dengan HIV dan stigma yang menyelimutinya akan jauh lebih mudah apabila tidak melihat, tidak mendengar dan tidak membicarakan apapun yang berkaitan dengan HIV  agar tidak teringat bahwa harus hidup dengan HIV dan menjalani pengobatan seumur hidup.... Yang pada banyak orang merupakan gambaran masa depan yang menyeramkan.
Pengalaman mengetahui status HIV untuk pertama kali pada banyak orang cukup traumatis sehingga mereka enggan diingatkan bahwa mereka hidup dengan HIV. Apapun yang sekiranya akan mengingatkan mereka akan status HIV-nya akan berusaha untuk dihindari termasuk segala informasi dan update serta literasi terkait HIV dan pengobatannya.

Sehingga saat ada gangguan infeksi atau bahkan demam keparnoan akan muncul kembali dan dikaitkan dgn HIV. 

Begitu pula saat harus menjalani pemeriksaan kesehatan, semua keresahan akan kembali muncul.

Saya sendiri berbagi kisah "Saya berusaha meyakinkan diri bahwa TDTM (U=U) adalah nyata, sehingga hidup dengan HIV tidak perlu menjadi beban dan penghalang apalagi saat sudah tidak dapat menularkan keorang lain, HIV hanyalah status medis tidak perlu dibawa-bawa dalam kehidupan sosial"

Banyak yang kemudian enggan berbagi kisah, mendengar ataupun membaca informasi atau isu terkait HIV karena dianggap akan mengingatkan "aib" dan penyakit yang harus dideritanya seumur hidup.... Banyak yang enggan "diingatkan" akan pengalaman traumatis saat pertama kali mengetahui status HIV. 

Mungkin kita bisa melihat kasus seperti ini saat teman-teman baru tau status dan haus informasi karena kepanikan dan informasi negatif yang selama ini didapat dari bertanya-tanya  disemua komunitas, setelah semua jawaban dijawab (mungkin juga lelah bertanya) akhirnya menghilang, tidak mau berbagi kisah dan informasi untuk teman-teman lain. 

Karena berpikir membicarakan HIV akan mengingatkan "penyakit yang harus diderita seumur hidup (ini kalimat tanpa edit jadi masih menggunakan penyakit dan penderita).

Walhasil perkembangan pengetahuan dan informasi yang pesat termasuk isu HIV juga akan tertinggal jauh dibanding teman-teman baru yang masih haus informasi.

Orang-orang yang belajar HIV 10 tahun lalu masih berpegangan teguh pada informasi yang didapatnya 10tahun lalu karena enggan membuka mata, telinga dan mulut terkait isu HIV.

Informasi HIV jalan ditempat?
Ya bagi sebagian orang sehingga dirasa tidak perlu mencari informasi lain, toh HIV harus "diderita" seumur hidup dengan tetap minum obat seumur hidup (yang juga akan dianggap tidak dapat disembuhkan).

Bagi sebagian orang lain HIV adalah suatu isu yang terus berkembang karena selama ini tersembunyi rapat dibalik stigma dan dibumbui banyak hal termasuk mitos dan moralitas yang sangat tidak masuk akal.

By the way kampanye TDTM (Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan) adalah hal nyata bahwa orang dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi sudah tidak mungkin dapat menularkan HIV kepasangannya secara sexual yang berarti secara penularan sudah sama dengan orang tanpa HIV. Sama-sama tidak lagi dapat menularkan HIV....lalu ada apa dengan stigma? Masih mau distigma? Masih senang bersembunyi dibalik stigma?? Sampai kapan?

Mulailah membuka telinga, membuka mata dan bicara tentang HIV. Jadikan HIV pembicaraan sehari hari agar mulai dapat menguak berbagai mitos dan stigma yang selama ini menyelimutinya.....

Kalau kita mengetahui bahwa orang dengan HIV bisa tidak lagi dapat menularkan lalu mengapa kita juga enggan membagikan informasi tersebut? Alih-alih kita berpura-pura tidak mendengar dan membiarkan orang tetap mengatakan orang dengan HIV pasti akan menularkan kepasangannya.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

HIV, Apakah Virus Atau Penyakit?


30-Aug-2023 | Aan Rianto

IMS - Gonorrhea Atau GO


05-Feb-2024 | Aan Rianto

Mengenal IRIS Pada Orang Dengan HIV


25-Feb-2024 | Aan Rianto