BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Mitos Yang Sering Jadi Pemahaman Keliru Tentang HIV Part 1

06-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 23-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 108 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Terkait seringnya beberapa pertanyaan dari teman-teman yang kembali berkutat pada mitos dan stigma yang sudah terlanjur mengakar, terutama beberapa hal dibawah (tanpa niat menggurui, hanya berbagi info) :

1. Apakah HIV bisa disembuhkan?
HIV sama juga dengan gangguan yang diakibatkan oleh virus lain hanya bisa di"sembuhkan" gejalanya.....HIV adalah retrovirus jadi siklusnya lebih kompleks, tetapi dengan terapi pengobatan yang tepat, orang dengan HIV dapat "sembuh" secara fungsional dalam artian dapat beraktifitas dan memiliki kesehatan yang sama dengan orang tanpa HIV.

2. HIV belum ada obatnya.....?
Saat ini satu-satunya terapi penanganan HIV yang diakui secara medis oleh dunia adalah ARV, di Indonesia masih disubsidi oleh pemerintah, jadi tidak benar HIV dan ARV adalah ladang bisnis negara.

Dengan ARV seseorang yang hidup denan HIV dapat kembali "sembuh" secara fungsional seperti orang tanpa HIV, tentunya dgn selalu patuh ARV.
HIV adalah virus, sementara AIDS adalah kondisi dimana orang dengan HIV memiliki imunitas yang sudah rusak (CD4<200 sel/mm3) dengan atau disertai beberapa penyakit penyerta (Infeksi Oportunistik) akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh ini .

IO bisa ditangani dan disembuhkan dalam artian dihilangkan gejala penyebab sakitnya..... Jadi  AIDS dapat disembuhkan sekalipun juga bukan "penyakit". Sementara orang dengan HIV dapat dipulihkan kembali imunitasnya sehingga sama seperti orang tanpa HIV atau bahkan lebih baik.  

3. Konsumsi ARV jangka panjang akan menimbulkan kerusakan fungsi hati dan ginjal ?
Semua obat-obatan yang dikonsumsi (terutama jangka panjang) tetap harus dalam pengawasan dokter. Dokter akan memberikan serangkaian test rutin untuk mengetahui efek samping obat jangka panjang dan memberikan penanganan bila dibutuhkan. Herbal tanpa komposisi dan manfaat jelas pastinya juga akan memperberat kerja ginjal itu sendiri.

4. Berhubungan seks dengan pengidap HIV dapat menularkan HIV?
Ya apabila tidak menggunakan kondom dan salah satu partner positif dan Viral Load masih tinggi.
Tidak bila dilakukan secara aman, apalagi partner yang positif sudah mencapai VL undetectable.
Kondom juga digunakan untuk mencegah penularan IMS lain dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan viral load tidak terdeteksi orang dengan HIV sudah tidak dapat menularkan HIV secara seksual, termasuk dengan aktivitas seks cara apapun.

5. ODHIV harus selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks agar tidak menularkan kepasangan?
Orang Dengan HIV (ODHIV) dengan viral load tidak terdeteksi dan dalam terapi ARV tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya sekalipun melakukan seks tanpa kondom.
Kondom tetap diperlukan untuk mencegah penularan IMS lainnya dan juga kehamilan yang tidak diinginkan. Saat ini batasan viral load yang tidak lagi dapat menularkan HIV adalah dibawah 200 kopi/mL, sementara semua ODHIV dengan viral load dibawah 1000 kopi/mL juga sudah dianggap sangat kecil resiko penularannya, bahkan resikonya bisa dikesampingkan.

6. ODHIV tidak boleh melahirkan secara normal ?
Dengan program khusus yang disertai viral load tidak terdeteksi, ibu dengan HIV dapat memiliki anak negatif melalui persalinan pervaginum/normal. Perempuan positif HIV saat ini juga dapat menyusui bayinya hingga 2 tahun atau lebih saat viral loadnya tidak terdeteksi. Penting bagi setiap perempuan yang berniat merencanakan kehamilan untuk melakukan pemeriksaan viral load dan memulai pengobatan sevepatnya saat terdiagnosa positif.

7. ARV mengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan sakit-sakitan bahkan menimbulkan alergi ruam yang parah ?
ARV mengembalikan kekebalan daya tubuh dan melindungi sel CD4 dari kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh HIV, sangat wajar di awal terapi terjadi efek samping sebagai respon tubuh dan adaptasi terhadap ARV. Saat ARV mulai bekerja melindungi CD4, maka orang dengan HIV akan berangsur-angsur pulih kesehatannya dan sistem kekebalan tubuhnya juga akan membaik.

8. ARV dalam jangka panjang adalah racun yang merusak organ, lebih baik konsumsi herbal ?
Semua obat memiliki potensi merusak, tetapi dalam pengawasan dokter, ODHIV akan selalu dipantau kesehatannya, bahkan sebelum terjadi kerusakan dokter akan menyarankan tindakan yang tepat. Jadi tidak perlu ada kekuatiran untuk konsumsi obat setiap hari. Keamanan obat tentunya sudah diperhatikan dan pertimbangkan.
Disisi lain ada herbal yang berfungsi memperkuat sistem imun, tetapi tidak membunuh HIV, sehingga dapat dipergunakan sebagai pelengkap atau penunjang terapi ARV. Tetapi herbal juga dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan dengan ARV, selalu konsultasikan dengan dokter layanan untuk setiap konsumsi obat-obatan atau suplemen (herbal) tanpa resep.

9. ODHIV tidak akan memiliki umur panjang dan akan sakit-sakitan ?
Silahkan lihat poin 1.

10. HIV  mudah ditularkan melalui hubungan seks dan jarum suntik.
Pelajari prinsip dasar penularan HIV: ESSE (Exit, Sufficient, Survive, Enter), HIV tidak lebih mudah menular dibandingkan flu ataupun TB. Saat salah satu syarat penularan ESSE tidak terpenuhi maka tidak akan terjadi penularan HIV..

11. Beberapa pasien rujukan herbal berubah status HIV-nya menjadi NR ? 
Pemeriksaan VCT bertujuan mencari antibodi HIV, saat tubuh membentuk antibodi, seumur hidup antibodi tersebut akan selalu ada sebagai "rekam jejak" sistem imun saat menghadapi infeksi tertentu jadi tidak akan menjadi NR. Orang dengan HIV yang sudah patuh pengobatan ARV dan viral loadnya stabil tidak terdeteksi sangat mungkin akan memunculkan hasil negatif palsu melalui pemeriksaan rapid.

Viral load tidak terdeteksi menunjukkan keberhasilan ARV mengendalikan HIV dalam darah, bukan berarti anibodi menghilang sehingga saat dilakukan pemeriksaan menjadi NR, karena masih ada HIV dibagian tubuh/organ lain yang menjadi dormant dengan kepatuhan ARV. Saat pengobatan ARV berjalan efektif dan viral load tersupresi, seringkali antibodi HIV juga ikut ditekan menjadi sangat sedikit sehingga tidak dapat dideteksi melalui tes rapid sehingga menghasilkan negatif palsu. 

 12. Saya akan dikucilkan orang kalau tahu saya mengidap HIV ?
ODHIV sehat tidak ada bedanya dengan orang tanpa HIV, orang lain tidak akan tahu status HIV kita apabila tidak diberitahu. Ketakutan berlebihan yang mengakibatkan mental blocking-lah yang seringkali menciptakan stigma terhadap diri sendiri. Bahkan terkadang saat orang lain hanya membicarakan HIV, beberapa orang yang hidup dengan HIV sangat bisa merasa bahwa mereka sedang menjadi bahan pembicaraan.

 

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Mitos, Diskriminasi, Stigma

Stop Menyebut ODHIV Sebagai Penderita


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Bubur Ayam Dan HIV


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Positif HIV Seumur Hidup?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Edukasi HIV Di Komunitas


02-Sep-2023 | Aan Rianto