BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Stop Menyebut ODHIV Sebagai Penderita

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 60 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Mengapa masih selalu ada yang menyebut ODHIV sebagai penderita, apakah karena dianggap sakit? Ataukah masih beranggapan bahwa HIV adalah penyakit?
Seringkali pikiran kita sendiri yang menganggap adalah HIV adalah penyakit dan menyebabkan penderitaan seumur hidup karena selain stigma juga keharusan minum obat seumur hidup. Sekalipun saat ini tersedia ARV tetapi seringkali justru tidak dianggap obat, ARV hanyalah dianggap sebagai vitamin, dan akhirnya bosan menjalani terapi ARV karena beranggapan tidak mungkin sembuh.
Seringkali sembuh didefinisikan sebatas tidak ada lagi keharusan minum obat. Demikian pula ARV yang harus diminum seumur lalu membuat anggapan bahwa orang dengan HIV (ODHIV) itu sama seperti orang sakit yang harus minum obat. Selama minum obat berarti masih sakit dan belum sembuh.

Seperti kita pahami bahwa "sembuh" yang ditulis dibungkus atau kemasan obat adalah hilangnya gejala penyebab sakit...... dan bukan hilangnya penyebab gejala sakit : virus, bakteri, mikroba lain. Jadi saat gejala batuk, pilek, gatal tenggorokan hilang maka dianggap orang tersebut sembuh. Sekalipun virus penyebabnya masih ada dan akan kembali menyebabkan sakit saat kekebalan tubuh menurun, seringkali hal ini tidak dianggap juga berlaku pada HIV.
Orang dengan HIV selama minum obat selalu dianggap sebagai orang sakit, orang yang menderita sakit.

Padahal ada banyak orang dengan HIV memiliki kesehatan yang sangat bagus dan tidak mengidap ("menderita") sakit apapun. Lalu apakah hanya karena mereka minum obat setiap hari lalu dianggap sakit yang tidak bisa disembuhkan?
HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh, dan bukan penyakit.
HIV tidak menyebabkan sakit, sakit yang dialami oleh orang dengan HIV juga dapat menginfeksi orang tanpa HIV.

Jadi orang dengan HIV yang minum ARV bukanlah karena sakit. Mereka minum ARV agar sehat, agar CD4 atau sistem kekebalan tubuhnya tidak rusak sehingga mudah sakit.
Jadi saat orang dengan HIV ini tidak mengalami sakit apapun lalu apa yang mau disembuhkan?

ARV tidak pernah dikampanyekan menyembuhkan HIV tetapi mampu membuat ODHIV tetap sehat, memulihkan kekebalan tubuh dan menekan HIV hingga tidak terdeteksi yang juga berarti tidak lagi dapat menularkan keorang lain. Lalu apa bedanya dengan orang tanpa HIV yang juga sama-sama tidak dapat menularkan HIV? Kalau secara kesehatan dan penularan sudah sama seperti orang tanpa HIV lalu menginginkan kesembuhan yang bagaimana lagi?

Apa kendala minum arv setiap hari agar tetap sehat dan tetap viral load tidak terdeteksi? Apalagi dengan tersedianya ARV lebih baru yang sangat minim efek samping.

Orang Dengan HIV dalam pengobatan ARV maka imunitas tubuhnya akan semakin membaik sehingga tidak akan mudah sakit.

ARV bukanlah obat dewa yang dapat menyembuhkan segala rupa penyakit. HIV bukan penyakit dan tidak menyebabkan sakit apapun. Infeksi oportunistik ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Jadi apakah HIV bisa disembuhkan?

Kembali ke pernyataan awal bahwa HIV bukan penyakit dan tidak menyebabkan sakit, lalu apa yang mau disembuhkan apabila ODHIV-nya dalam keadaan sehat?

Kata kunci : #faith2endaids