BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Edukasi HIV Di Komunitas

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 70 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Bagaimana edukasi HIV saat ini yang beredar dikomunitas?
Ada banyak isu dan informasi penting yang seharusnya disampaikan kekomunitas orang dengan HIV yang ternyata justru tidak tersampaikan dengan baik.
Informasi-informasi mengenai isu dan keadaan logistik ARV adalah isu yang sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi kecemasan berlebihan akibat isu yang bergulir secara liar. 
Seperti diketahui bahwa orang dengan HIV akan selalu harus minum ARV setiap hari untuk menjaga kesehatan dan viral loadnya agar selalu tersupresi sehingga tidak menularkan lagi keorang lain. Disisi lain adanya literasi mengenai pengoabatan yang lebih baru juga perlu diketahui agar komunitas orang yang hidup dengan HIV dapat menentukan pengobatan yang lebih nyaman baik dari sisi efek samping maupun jumlah obat yang harus dikonsumsinya.

Literasi pengobatan ARV.
Orang dengan HIV juga perlu mengetahui bahwa ada ARV rejimen terbaru yang dapat dipergunakan oleh hampir semua orang termasuk digunakan untuk perempuan hamil yang merencanakan atau sudah menjalani kehamilan. ARV jenis ini yang sebelumnya dianggap tidak disarankan untuk perempuan hamil diawal kehamilan, kini sudah dapat dipergunakan dengan aman. Bahkan rejimen baru ini juga dapat dipergunakan sebagai pengganti ARV lini dua. Obat ini dapat mengurangi resiko beban pengobatan dimana sebelumnya harus meminum 7 butir obat setiap hari dan menggantikannya dengan hanya satu butir ARV setiap hari dengan efektifitas yang sama tetapi dengan efek samping yang jauh lebih ramah. Perlu juga untuk selalu melakukan update informasi terkait literasi HIV sehingga dapat mengetahui perkembangan pengobatan HIV ataupun pilihan-pilihan pengobatan yang tersedia.

Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan (TDTM atau U=U)
Informasi bahwa orang dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi yang juga berarti tidak lagi dapat menularkan HIV sekalipun melakukan hubungan seks tanpa kondom juga dapat menjadi poin penting agar mereka tetap memiliki kepatuhan dan motivasi pengobatan yang baik. Sayangnya masih banyak peer educator atau bahkan nakes yang belum memahami update informasi ini dan akhirnya justru tidak mendukung tersampaikannya informasi ini. Beberapa malah menolak dan tidak mempercayai fakta bahwa orang dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi sudah tidak lagi dapat menularkan secara seksual 100%. Hal ini menimbulkan banyak keraguan akan manfaat pengobatan ARV sehingga juga mengurangi motivasi pengobatan yang tidak jarang mempertinggi angka putus obat. Informasi penting ini juga seharusnya penting disampaikan kekomunitas awam diluar komunitas HIV untuk mengurangi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV. Mereka tidak perlu lagi menghindari orang yang hidup dengan HIV karena pada kenyataannya (saat memiliki viral load tidak terdeteksi) orang dengan HIV sudah tidak lagi dapat menularkan secara seksual, sehingga sama seperti orang tanpa HIV tidak perlu menerima stigma atau diskriminasi apapun.
Informasi terkait TDTM ini juga seharusnya dapat mengembalikan kepercayaan diri orang dengan HIV yang ingin memiliki pasangan ataupun ingin memiliki anak, bahwa mereka sudah tidak lagi dapat menularkan HIV baik kepaangannya secara seksual ataupun keanaknya. Mereka juga  bahkan dapat melahirkan secara normal per-vaginum dan juga menyusui sama seperti orang tanpa HIV.

Multi Month Dispensing (MMD)
Dengan MMD maka orang dengan HIV tidak lagi datang kelayanan kesehatan setiap bulan untuk mengambil ARV. Mereka bisa mendapatkan stok ARV untuk beberapa bulan sekaligus sehingga secara efiensi akan sangat membantu. Terutama dari sisi waktu dan biaya. Selain itu pengambilan ARV multi bulan ini juga mengurangi kecemasan akibat terbukanya status karena harus ijin dari tempat kerja setiap bulan atau resiko bertemu orang yang dikenal apabila terlalu sering datang kelayanan kesehatan. Selain itu juga sangat membantu pada orang dengan HIV yang jarak antara tempat tinggal dan layanan kesehatannya cukup jauh. Saat ini pemerintah sudah mulai mendorong banyak layanan terutama layanan kesehatan tingkat pertama (puskesmas) untuk memberikan MMD ini kepasiennya.
Data penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa MMD juga berperan sangat besar mengurangi angka putus obat.

Ada banyak update informasi dan literasi lain yang sebenarnya cukup bermanfaat tapi sayangnya tidak selalu tersampaikan kekomunitas.
Ada kalanya anggota komunitas mengetahui informasi ini tetapi enggan meneruskan ke komunitasnya sendiri dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah tidka mau dianggap sok tahu saat membagikan informasi dan literasi. selain itu juga adanya kekuatiran untuk tidak mampu menjawab pertanyaan sekalipun link referensi sudah disertakan.
Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi edukasi dan stigma terhadap HIV itu sendiri. Komunitas yang dianggap sebagai sumber informasi dan diharapkan mampu menjawab banyak pertanyaan ternyata malah tidak memiliki kemampuan menanggapi pertanyaan yang kemudian muncul. Akhirnya informasi perkembangan dan literasi apapun juga tidak tersampaikan, dan membuat stigma juga tidak mengalami perubahan berarti.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Mitos, Diskriminasi, Stigma

Bubur Ayam Dan HIV


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Bagaimana Mengedukasi TDTM Atau U=U


11-Sep-2023 | Aan Rianto