Memahami Hasil Pemeriksaan Viral Load
Terakhir diperbaharui 03-Dec-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 239 kali
#UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #obatHIV #edukasiHIV #pencegahanHIV #ObatARV #ODHIVBerdaya #HIVPositive #Kesehatan #HIV #PengobatanARV #InterpretasiViralLoad #JumlahVirusHiv #KeberhasilanPengobatanPada hasil tes viral load secara kuantitatif terdapat berapa jumlah salinan RNA HIV dalam satuan per milimeter dalam darah. Misal dalam laporan hasil tes viral load terlapor viral load dalam rentang antara 20 - 10.000.000 kopi/mL (cpm), jika viral load dibawah <20, <40, <50 akan mendapatkan hasil tidak terdeteksi yang akan tergantung sepenuhnya pada alat pemeriksa viral load tersebut. Apabila kepekaan alat pemeriksa adalah 40 kopi/mL sementara hasil hitungan viral load adalah 30 kopi/mL maka akan tidak terdeteksi karena berada dibawah ambang kepekaan mesin pemeriksa. Sementara angka yang sama apabila diperiksa pada mesin dengan kepekaan 20 kopi/mL tentunya akan menjadi terdeteksi.
Seringkali hasil pemeriksaan hanya ditulis "kurang dari 20 kopi/mL" yang kemudian menyebabkan kebingungan untuk membaca hasilnya. Juga masih banyak pertanyaan apakah viral load pasien mengalami kenaikan selain faktor blips, karena sebelumnya hasil yang didapat tidak terdeteksi. Pasien tentu akan merasa bingung dengan hasil <20 kopi/mL karena sudah menjaga kepatuhan pengobatan HIV dengan baik, dan mereka akan merasa viral load meningkat dan mungkin beranggapan pengobatan mereka mulai tidak bekerja dengan baik.
Sebenarnya hasil <20 kopi/mL atau dengan angka seperti <40 kopi/mL, <50 kopi/mL menunjukkan keberhasilan pengobatan seperti halnya mendapat hasil tidak terdeteksi, karena alat pemeriksa PCR tidak bisa menghitung kuantitatif RNA didalam darah.
Misal jika hasil viral load <20, secara aktual viral load mungkin diangka 15 kopi/mL yang otomatis akan terlapor <20. Begitu juga ambang batas <40 atau <50 jika jumlah aktual viral load dibawah ambang batas tersebut.
Namun penafsiran hasil viral load <20,<40,<50 akan diasumsikan hasil masih positif terdapat keberadaan RNA HIV didalam darah. Jika meraih hasil tidak terdeteksi akan diasumsikan sudah negatif RNA HIV tidak terdeteksi (karena memang jumlahnya dibawah batas deteksi mesin PCR).
CDC sendiri juga sudah merekomendasikan untuk menghindari melaporkan hasil tes seperti <20, <40 kopi, <50 kopi karena akan membuat kebingungan pasien dengan hasil viral load yang sebenarnya tidak terdeteksi.
Rekomendasi CDC tentang pelaporan hasil tes viral load
Viral load tersupresi <200 kopi/mL menjadi ambang batas orang dengan HIV tidak lagi bisa menularkan secara seksual, dan jumlah viral load <200 kopi/mL dianggap sudah cukup rendah dan menunjukkan bukti bahwa pengobatan ARV bekerja dengan baik.
Dan WHO juga mengeluarkan pedoman baru bahwa viral load tersupresi adalah <1000 kopi/mL dan resiko penularan secara seksual bisa diabaikan dan hampir nol, dengan kegagalan virologi bila viral load >1000 kopi/mL.
Hasil viral load seharusnya menjadi motivasi orang yang hidup dengan HIV untuk mematuhi pengobatan untuk secepatnya mencapai viral load tidak terdeteksi, atau setidaknya tersupresi, dan menekankan bahwa konseling dalam memulai pengobatan atau pemantauan pengobatan menjadi sangat penting termasuk menjelaskan mengenai hal-hal yang akan terjadi saat pasien memulai pengobatan ARV.
Pasien tidak perlu khawatir bila suatu waktu hasil tes viral load mereka hasilnya <20,<40, <50 kopi karena itu adalah keberhasilan pengobatan ARV yang artinya tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual, sekalipun hasil pemeriksaan viral loadnya dilaporkan bukan "tidak terdeteksi".