HIV dulunya identik dengan diagnosa menakutkan seperti kematian.Namun, berkat kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pengobatan, hidup dengan HIV kini tak lagi menakutkan. Peningkatan harapan hidup yang drastis bagi orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) menjadi bukti nyata dari hal tersebut , mereka masih bisa tetap beraktivitas dan melakukan banyak hal seperti layaknya orang yang hidup tanpa HIV.

Pada era 1980an-1990an, terapi antiretroviral (ARV) masih dalam tahap awal. Terapi yang kala itu dikenal dengan monoterapi terbukti kurang efektif. Namun, seiring berjalannya waktu, pengobatan HIV berkembang pesat. Kini, pengobatan HIV menggunakan kombinasi ARV, yang berarti menggunakan beberapa regimen sekaligus untuk menekan jumlah virus HIV dengan berbagai cara berbeda sehingga tidak terdeteksi atau tersupresi.

Sebuah penelitian di Swisslandia menunjukkan bahwa harapan hidup tambahan bagi orang yang hidup dengan HIV berusia 20 tahun pada era monoterapi hanya 11,8 tahun. Angka tersebut kemudian meningkat drastis menjadi 54,9 tahun (bahkan bisa lebih) pada era kombinasi ARV (2006-2013). Peningkatan ini tentu sangat signifikan dan tentunya disambut baik oleh orang yang hidup dengan HIV dan tentunya seluruh dunia serta dengan menerapkan pola hidup sehat.

Kombinasi ARV yang semakin canggih membuat orang dengan HIV tidak lagi mudah mengalami (bahkan dapat mencegah) infeksi oportunistik kronis dan jumlah virus  HIV dapat di tekan hingga tidak terdeteksi. Orang dengan HIV yang disiplin menjalani pengobatan ARV dapat hidup sehat dan produktif (sama seperti orang tanpa HIV), jadi tidak ada lagi alasan untuk menilai seseorang dari status medisnya selama kondisi mereka selalu sehat.

Ini merupakan kemajuan yang luar biasa, dan tentunya penelitian dan pengembangan pengobatan HIV akan terus berlanjut. Harapannya, dimasa depan akan mendapatkan obat yang semakin baik lagi. Orang dengan HIV dapat bersemangat minum ARV untuk selalu sehat.