BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Dolutegravir Pada Perempuan Hamil

01-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 93 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Beberapa artikel masih menulis bahwa penggunaan rejimen dolutegravir pada perempuan hamil tidak disarankan. Demikian pula masih banyak tenaga kesehatan yang berpendapat bahwa perempuan positif HIV yang merencanakan kehamilan tidak seharusnya diberikan TLD di tiga bulan awal kehamilannya karena kekuatiran akan resiko neural tube defect pada bayi yang akan dilahirkan.

Sementara rekomendasi WHO justru menunjukkan hal sebaliknya.
Hasil penelitian Tsepamo 2018 yang sempat mengejutkan karena dolutegravir, yang saat itu dianggap regimen ARV terbaru dan paling ampuh menunjukkan data 4 dari 426 (0.94%) orang perempuan hamil di Botswana yang konsumsi dolutegravir dalam kombinasi ARV-nya mengalami kelainan saraf tabung pada bayi yang dilahirkan (neural tube defects).

Di tahun yang sama sebuah penelitian di Brazil menunjukkan 382 orang perempuan yang hamil dan konsumsi dolutegravir, dari total 1468 kehamilan (sisanya kombinasi efavirenz) tidak satupun mengalami neural tube defects pada bayi yang dilahirkan. Tidak ada perbedaan menyolok antara penggunaan rejimen efavirenz dan dolutegravir selama kehamilan dan kondisi bayi saat dilahirkan.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa neural tube defects dipicu karena kekurangan asam folate atau folic acid (B9) selama kehamilan.
Disarankan penggunaan folic acid lebih tinggi (5mg/d) pada perempuan hamil atau yang sedang merencakan kehamilan dan konsumsi dolutegravir dalam kombinasi ARV-nya.
Penelitian lanjutan diatas yang kemudian menjadikan WHO lebih yakin menyarankan dolutegravir sebagai pengobatan HIV yang direkomendasikan sebagai lini satu dan dua.

Lalu bagaimana dengan penggunaan dolutegravir di Indonesia? Terlepas dari banyaknya kelebihan dolutegravir sebagai salah satu rejimen pengobatan HIV, masih banyak yang beranggapan bahwa kandungan dolutegravir tidak seharusnya diberikan kepada perempuan positif HIV yang merencanakan kehamilan diawal trimester pertama. Demikian pula dolutegravir dalam kandungan kombinasi TLD masih banyak dianggap sebagai obat cadangan untuk pengguna ARV lini dua. 

Kombinasi dolutegravir memiliki kelebihan :
1. Paling cepat mensupresi viral load
2. Minim efek samping
3. Lebih tahan pada resistensi
4. Lebih toleran terhadap interaksi obat lainnya

Seharusnya dengan memahami kelebihan DTG  (dolutegravir) dalam fungsinya pengobatan HIV, kita dapat mendorong untuk terjadinya transisi dari jenis rejimen ARV lain atau apabila masih mengalami efek samping dari kombinasi rejimen yang dikonsumsinya. Dengan berbagai kelebihan dolutegravir diatas terutama mengenai efek samping yang sangat minim, seharusnya kita juga dapat mengedukasi setiap orang yang minum ARV untuk berani melakukan penggantian pegobatan ARV-nya dengan rejimen TLD yang jauh lebih aman dan nyaman.

 

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Literasi ARV & Pengobatan

Mengenal Lebih Jauh TLD


01-Sep-2023 | Aan Rianto

TLD Untuk Rejimen Alternatif Lini 2


06-Aug-2023 | Aan Rianto

Apakah TLD Sama Dengan TLE?


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Dolutegravir Dan Kenaikan Berat Badan


01-Aug-2024 | Aan Rianto