ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG EQUALS_ID KONTRIBUTOR EQUALS_ID MITRA EQUALS_ID KALKULATOR

Apakah TLD Sama Dengan TLE?

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir dibaca 26-Apr-2025

Terakhir diedit 13-Jan-2025

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 5345 kali

#faith2endaids #UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #obatHIV #UequalsU #peoplefirst #letcommunitieslead #dolutegravir

...

Beberapa tahun belakangan sejak rejimen TLD masuk dan tersedia di Indonesia mulai terdengar beberapa diskusi mengenai potensi TLD yang tidak dimiliki oleh rejimen lain sebelumnya. Juga kelebihan-kelebihan TLD dan juga mengapa harus beralih ke rejimen yang notabene dianggap masih baru ini.

Seperti diketahui bahwa efek samping bagi sebagian orang yang konsumsi rejimen efavirenz adalah gangguan pada sistem saraf termasuk mimpi yang terasa nyata (vivid dream), gangguan tidur, mood swing, mual dan pusing (terutama apabila dikonsumsi berdekatan dengan makanan yang berprotein tinggi, bersantan dan berlemak) juga pada sebagian kecil orang menyebabkan halusinasi hingga dorongan untuk melakukan bunuh diri.

Disisi lain rejimen yang mengandung dolutegravir seolah hampir tidak memiliki efek samping seberat efek samping efavirenz :

  • Dolutegravir lebih minim efek samping
  • Dolutegravir lebih cepat mensupresi dan supresi ulang(untuk kasus yang sempat berhenti pengobatan) viral load
  • Lebih tahan resiko resistensi karena memiliki penghalang genetik yang tinggi terhadap resistensi pada virus.
  • Lebih sedikit interaksi dengan obat lain
  • Lebih fleksibel dalam cara mengkonsumsi mengingat dolutegravir dapat diminum sebelum, sesudah ataupun dengan makanan.
  • Regimen berbasis dolutegravir lebih bisa diandalkan untuk ODHIV yang sudah dalam stadium lanjut dengan membantu mengurangi viral load lebih cepat.
  • Regimen dolutegravir sendiri bahkan bisa supresi viral load paling cepat 2 minggu setelah memulai pengobatan

Kombinasi jumlah dosis TLD dan TLE cukup signifikan jauhnya antara 650 mg dan 1200 mg, namun dengan kemanjuran yang sama dan justru TLD lebih efektif dan efisien dan nyaman digunakan dibanding TLE.

Dengan beberapa kelebihan ini, seharusnya rejimen TLD bisa dijadikan rekomendasi untuk pengobatan HIV baik lini satu atau dua untuk orang yang hidup dengan HIV baik yang baru memulai pengobatan ataupun yang sudah stabil dengan pengobatan rejimen lain. Bahkan dolutegravir sendiri dapat digunakan bersamaan dengan rejimen lain untuk pengobatan HIV lini 3. Hal ini sudah masuk dalam rekomendasi WHO terkait rejimen yang direkomendasikan untuk pengobatan HIV.

Secara umum pengguna TLE bisa dan disarankan untuk transisi ke TLD untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan nyaman.

Artikel dari
Literasi ARV & Pengobatan

Apakah Saya Boleh Berhenti Terapi ARV ?


26-Apr-2024 | Sandy Jay

TBC Laten Dan Pencegahan TBC (TPT) 3HP


19-May-2024 | Aan Rianto

Mengenal Dolutegravir


01-Sep-2023 | Aan Rianto

ARV Sebagai Obat HIV


07-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Dolutegravir Aman Untuk Perempuan Hamil


08-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Cara Membaca Viral Load


22-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Terapi Methadone Dan Pengobatan ARV


12-Jan-2024 | Aan Rianto