Bagaimana Pengobatan HIV Dikatakan Berhasil?
Terakhir diperbaharui 23-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 180 kali
#faith2endaidsBagaimana pengobatan HIV dengan ARV dapat dikatakan berhasil?
Pengobatan HIV modern saat ini tidak hanya mencegah orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) terhindar dari kesakitan dan kematian akibat infeksi lain saat masuk stadium akhir (AIDS). Pengobatan ARV juga bertujuan mencegah orang yang hidup dengan HIV menularkan HIV keorang lain.
Saat ini dengan mencapai viral load tidak terdeteksi maka HIV tidak lagi dapat ditularkan secara seksual sekalipun aktifitas dilakukan tanpa menggunakan kondom. Angka penularan dari perempuan hamil kejanin yang dikandung dan bayi yang dilahirkan dan disusui menjadi sangat kecil. Hal ini seharusnya dapat mengurangi stigma dan diskriminasi pada orang yang hidup dengan HIV.
Hingga saat ini kita mengenal ARV dengan jenis dan kombinasi yang cukup beragam. Semua rejimen ARV pada dasarnya adalah baik pada masanya. Tetapi ada banyak ARV generasi lebih baru yang memiliki kemampuan lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Pada masanya stavudin juga dianggap paling baik, kemudian muncul lamivudine, nevirapine, efavirenz (1988), abacavir, tenofovir, emtricitabine, darunavir, dan banyak ARV lainnya pada masanya hingga yang terakhir adalah generasi cabotegravir serta lenacapavir.
Lalu bagaimana kita tahu bahwa pengobatan yang kita jalani sudah berhasil?
Saat seseorang yang positif HIV mulai menjalani terapi ARV maka jumlah viral load (HIV dalam darah) akan berkurang secara drastis. Rata-rata orang dapat mengalami penekanan viral load ini setelah menjalani pengobatan ARV selama 6 bulan dengan kepatuhan baik. Pada sebagian orang dengan menggunakan rejimen ARV yang lebih baru bahkan bisa mencapai penekanan viral load hanya dalam waktu 2 minggu.
Dengan mencapai viral load tidak terdeteksi maka orang dengan HIV tersebut tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual kepasangannya 100% atau memiliki resiko penularan NOL.
Pengobatan HIV akan dianggap berhasil apabila kondisi-kondisi berikut tercapai:
1. Viral load tersupresi
2. Kondisi klinis membaik
3. CD4 meningkat
Disisi lain seringkali supresi viral load ini tidak tercapai karena beberapa faktor, termasuk seringnya terlambat atau terlupa dosis minum ARV atau bahkan berhenti pengobatan karena berbagai sebab termasuk karena efek samping pengobatan. Beberapa orang mengalami efek samping yang cukup parah sehingga mengganggu kepatuhan menjalani pengobatan ARV. Apabila hal ini terjadi sebaiknya bicarakan dengan layanan kesehatan untuk kemungkinan mengganti rejimen ARV-nya dengan rejimen lain yang lebih ramah efek samping, atau memiliki efek samping lebih minim.
Apabila alasan putus obat karena kesulitan mendapatkan akses pengobatan maka dapat juga dibicarakan untuk kemungkinan mendapatkan MMD (Multi Month Dispensing) yaitu mendapatkan persediaan obat sekaligus untuk beberapa bulan. Hal ini tentunya sangat membantu dari efisiensi waktu maupun pengeluaran biaya yang seringkali juga menjadi kendala.