Makna Angka <200 Pada Hasil Viral Load Dan CD4
Terakhir dibaca 26-Apr-2025
Terakhir diedit 06-Apr-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 638 kali
#UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #edukasiHIV #SuaraODHIV #pengobatanHIV #Tdtm
Hidup dengan HIV dengan menjalani pengobatan ARV dalam jangka panjang tentu butuh pemantauan kesehatan secara berkala, termasuk melakukan tes viral load dan CD4 untuk mengetahui keberhasilan pengobatan yang selama ini dilakukan oleh orang yang hidup dengan HIV.
Pemeriksaan viral load untuk mengetahui kondisi virologi yaitu mengetahui bagaimana peran pengobatan dalam mengurangi jumlah virus, mencegah replikasi virus agar tidak menggandakan dirinya untuk menginfeksi sel CD4 yang sehat.
Kadangkala orang dengan HIV mendengar atau membaca viral load <200 kopi/mL dalam darah sudah tersupresi, dan masih ada kebingungan apa makna dari informasi dan angka 200 sebagai patokan dalam menjalani pengobatan ARV.
Viral load dibawah 200 kopi/mL memiliki makna positif yang menandakan seseorang yang menjalani pengobatan berhasil mengurangi jumlah virus yang mungkin sebelumnya jumlahnya bisa dalam ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu dan bahkan jutaan bisa berkurang secara signifikan, yang mana jumlah viral load dibawah 200 kopi/mL sudah terbukti bahwa ODHIV (orang yang hidup dengan HIV) sudah tidak bisa menularkan HIV ke orang lain secara seksual tanpa kondom yang dilakukan oleh partisipan yang berjumlah ribuan dan penelitian itu dilakukan diberbagai negara dengan skenario seks penetrasi (penis-vaginal, penis-anus) tanpa kondom, baik pasangan heteroseksual dan homoseksual.
Selain tidak bisa menularkan secara seksual tanpa kondom, dari segi kualitas kesehatan, ODHIV yang viral loadnya dibawah 200 kopi/mL sudah bisa setara dengan orang tanpa HIV yang diimbangi dengan jumlah CD4 yang normal (400-1.600 sel/mm³) dan memiliki angka harapan hidup yang setara.
Berbeda halnya dengan makna angka dibawah 200 pada viral load yang menunjukkan hasil yang positif, angka dibawah 200 pada pemeriksaan CD4 justru bermakna negatif.
Nilai rujukan CD4 pada orang tanpa HIV yang sehat adalah 400-1.600 sel/mm³. Orang dengan HIV yang tidak melakukan pengobatan lambat laun jumlah CD4-nya akan berkurang (rata-rata 40-80 sel/mm³ tiap tahun).
CD4 dibawah 200 sel/mm³ sudah termasuk dikategorikan masuk HIV stadium lanjut atau dengan kata lain AIDS. Yang mana ODHIV dengan jumlah CD4 tersebut sudah dikategorikan "immunecompromised" yang berarti sistem imun sudah tidak bekerja optimal untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit.
Jika kondisi tersebut dibiarkan tanpa memulai pengobatan ARV, HIV akan terus mengurangi jumlah CD4 yang sehat dan orang dengan HIV akan semakin mudah mengidap infeksi oportunistik seperti : TB, toksoplasma, CMV, herpes, peunomia, kandidiasis.
Infeksi tersebut sendiri sebenarnya bisa saja diidap oleh orang tanpa HIV, namun jika infeksi tersebut diidap oleh orang dengan HIV tanpa menjalani pengobatan akan berakibat lebih buruk dan membutuhkan pengobatan yang lebih kompleks.
Oleh karena itu pemeriksaan HIV bagi siapapun yang pernah memiliki riwayat kegiatan beresiko tertular HIV sangat direkomendasikan, agar bila hasil negatif diberikan informasi cara pencegahan penularan HIV, dan jika mendapat hasil positif bisa segera melakukan pengobatan ARV agar bisa sehat dalam jangka panjang dan memutus mata rantai penularan HIV.
Bagi orang dengan HIV yang memulai pengobatan ARV ketika CD4 dibawah 200 sel/mm³ tentu mereka masih bisa kembali sehat dan sembuh dari infeksi oportunistik yang diidapnya.
Rekomendasi pemberian obat cotrimoxazole sebagai obat pencegahan terhadap infeksi dari bakteri selama orang dengan HIV yang jumlah CD4-nya masih rendah dibawah 200 sel/mm³.