ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER HOTLINE TENTANG KONTRIBUTOR MITRA SERPIHAN MUTIARA KALKULATOR

Mengenal TPT (Terapi Pencegahan TBC)

09-Dec-2024 | Aan Rianto

Terakhir diedit 20-Dec-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

#faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #TPT #TerapiPencegahanTBC

...

Di artikel lain kita sudah memperkenalkan apa itu TPT dan disini kita akan membahas lebih lanjut mengenai obat-obatan yang dipergunakan untuk terapi pencegahan TBC.

Isoniazid atau INH adalah obat utama yang digunakan dalam terapi pencegahan TBC yang diminum selama 6 bulan setiap hari untuk mencegah TBC aktif. Isoniazid bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri TBC,

sehingga mencegah pertumbuhan dan perkembangan bakteri tersebut. 

Pemberian Isoniazid (INH) sebagai terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) 

dalam petunjuk teknis 2020 ditujukan kepada beberapa kelompok: 

  1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosis TBC aktif.
  2. Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologistermasuk anak-anak di bawah 2 tahun.

Regimen 6H (enam bulan isoniazid hariantidak direkomendasikan untuk beberapa kelompok karena 

Risiko HepatotoksisitasIndividu dengan kondisi hati yang sudah ada sebelumnya atau yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan hati akibat isoniazid.

Interaksi Obat: Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi secara merugikan dengan isoniazid yang memungkinkan pengobatan alternatif.

KehamilanMeskipun isoniazid dapat digunakan selama kehamilanpenggunaannya memerlukan pemantauan yang hati-hati karena potensi resiko bagi ibu dan janin. 

Pertimbangan Usia: Anak-anak yang masih sangat muda dan individu lanjut usia mungkin memiliki laju netabolisme dan profil efek samping yang berebda, sehingga perlu dipilihkan rejimen alternatif yang lebih singkat. 

Risiko Neuropati PeriferIndividu dengan kondisi yang meningkatkan risiko neuropati periferseperti diabetes, mungkin perlu

menghindari isoniazid atau mengonsumsinya dengan vitamin B6 untuk mengurangi risiko ini.

Paduan obat 3HP merupakan opsi pengobatan yang sederhana dan efektif untuk ILTBC (Infeksi Latent TBC). 3HP adalah kombinasi obat dari rifapentine dan isoniazid yang dikonsumsi sekali seminggu selama 12 minggu. Dosis yang diberikan maksimal 900 mg/hari untuk isoniazid dan rifapentine (disesuaikan dengan berat badan). Obat dikonsumsi saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).  

Pada anak-anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti bubur, puding, yogurt, dan makanan lain untuk mengurangi rasa pahitnya.  Namun, rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau makanan yang berbasis buah. 

Pemberian Isoniazid dan Rifapentine mingguan selama tiga bulan dapat diberikan pada beberapa kelompok dibawah ini:

  1. Orang dengan HIV (ODHIV) yang tidak terdiagnosa TBC aktif lebih dari 2 tahun
  2. Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis, untuk anak-anak di usia 2-4  tahun.
  3. Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis> 5 tahun
  4. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif 

Regimen 3HP (enam bulan isoniazid hariantidak direkomendasikan untuk beberapa kelompok yaitu 

  • Anak-anak di bawah usia dua tahun  karena dosis yang tepat belum ditetapkan.
  • Pasien yang sedang mengonsumsi obat tertentu yang berinteraksi dengan 3HP, seperti inhibitor protease untuk HIV (nevirapine ataupun lopinavir/ritonafir)
  • Orang yang diduga terinfeksi M. tuberculosis yang menunjukkan resistensi terhadap isoniazid dan/atau rifampicin 
  • Wanita hamil berhati-hati dalam menggunakan 3HP hingga hasil penelitian mengenai keamanan penggunaan pada wanita hamil tersedia. 
  • Wanita yang tidak dapat atau tidak mau menggunakan metode kontrasepsi, karena 3HP dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal. Mereka disarankan menggunakan kontrasepsi metode kondom ataupun diafragma. 
  • Pasien yang sebelumnya mengalami efek samping atau reaksi hipersensitivitas terhadap isonoazid, rifampicin ataupun rifapentine.

Kelebihan 3HP:

  1. Durasi pengobatan yang lebih singkat dibandingkan dengan beberapa paduan TPT lainnya. Paduan ini lebih memudahkan pasien untuk mematuhi pengobatan, mengurangi kemungkinan terjadi kelalaian atau putusnya pengobatan.    
  2. Paduan 3HP memiliki tingkat keamanan dan tolerabilitas yang baik, dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa obat TPT lainnya. Paduan 3HP dapat digunakan pada usia mulai ≥2 tahun. Namun, tidak direkomendasikan untuk anak berusia < 2 tahun dan ibu hamil karena hingga saat ini belum ada data atau informasi terkait dengan keamanan rifapentine
  3. Resiko terjadinya hepatoksisitas juga lebih kecil dibandingkan dengan rejimen 6H.

 

Artikel dari
Literasi ARV & Pengobatan

Pengobatan ARV Dan Pembatasan Aktifitas


21-Jan-2024 | Aan Rianto

Apakah TLD Sama Dengan TLE?


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Mengenal Lebih Jauh TLD


01-Sep-2023 | Aan Rianto

TLD Dan Pengobatan TBC


27-Sep-2024 | Aan Rianto

Apakah Semua ARV Sama ?


06-Jul-2025 | Rizza Rezaly

ARV Dan Diabetes


06-Jan-2024 | Aan Rianto

Stop Sebut ARV Sebagai Vitamin


11-Sep-2023 | Aan Rianto

Terapi Methadone Dan Pengobatan ARV


12-Jan-2024 | Aan Rianto