BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Pentingkah TPT ?

24-Mar-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 21-Jul-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 122 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) merupakan salah satu upaya penting pencegahan bakteri TBC menjadi aktif dan menyebabkan kesakitan atau penularan ke orang lain. Sebagian besar infeksi TBC laten terjadi saat bakteri TBC yang ditularkan melalui udara terhirup oleh orang lain yang memiliki kekebalan tubuh bagus sehingga tidak menyebabkan kesakitan. Orang Yang terinfeksi TBC laten tidak dapat menularkan kepada orang lain, tetapi perlu diwaspadai bahwa saat kekebalan tubuh orang tersebut menurun maka bakteri TBC tadi dapat berkembang menjadi TBC aktif.

Sekalipun pemberian TPT dapat membantu memberikan perlindungan agar orang yang memiliki resiko terinfeksi TBC tidak tertular bakteri ini, masih ada banyak pertanyaan yang sebagian besar hanya berdasarkan mitos yang akhirnya membuat irang tidak mau mengakses layanan pencegahan TBC ini.

  1. Saya kan tidak sakit, lalu mengapa harus minum obat?
    Fakta : sebagian besar orang yang hidup dan terinfeksi TBC laten tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Demikian pula orang yang memiliki resiko terpapar bakteri TBC seringkali berpikir bahwa dirinya sehat-sehat sehingga tidak membutuhkan pencegahan ini. Paparan terus menerus pada orang yang serumah dengan pengidap TBC menjadi resiko terbesar penularan TBC laten, sekalipun orang tersebut merasa sehat. Orang yang memiliki resiko terpapar kuman TBC dan tidak menunjukkan gejala TBC akan disarankan menjalani terapi pencegahan TBC.

  2. Minum TPT akan membuat resiko resistensi pada pengobatan TBC (OAT)
    Fakta : belum ada bukti penelitian yang menunjukkan adanya indikasi atau resiko terjadinya resistensi obat TBC (OAT) dengan pemberian terapi pencegahan TBC. Sebagian besar kasus resistensi OAT terjadi karena pengobatan TBC yang tidak tuntas atau kurang optimal.

  3. Kalau sudah sembuh dari pengobatan TBC tidak perlu lagi pencegahan TBC
    Fakta : pencegahan TBC diberikan pada orang-orang yang memiliki resiko tinggi terpapar TBC terutama yang memiliki kontak erat (serumah) dengan pasien TBC. Sekalipun seseorang sudah menjalani pengobatan TBC dan dinyatakan sembuh tetap akan memiliki resiko terpapar dan terinfeksi kuman TBC kembali saat kekebalan tubuhnya menurun sehingga TBC yang sebelumnya bersifat laten kembali menjadi aktif.

  4. Saya sudah minum TPT beberapa bulan dan tidak ada gejala, jadi bisa menghentikan pencegahan TBC ini
    Fakta : paket pencegahan TPT tetap harus diminum hingga selesai meskipun pemeriksaan bakteriologis/BTA menjadi negatif. Hal ini untuk membunuh kuman TBC secara tuntas. Jika selama periode minum TPT mengalami gejala TBC maka harus segera melaporkan kepetugas kesehatan.

  5. Saya sudah minum ARV, jadi gak perlu takut/kuatir terinfeksi TBC selama menjaga pola hidup bersih dan sehat
    Fakta: siapapun dapat terinfeksi TBC saat terjadi resiko paparan langsung. Pada orang dengan HIV yang memiliki sistem kekebalan tubuh baik (CD4>200) maka sistem kekebalan tubuhnya akan mampu "meredam" gejala TBC menjadi tanpa gejala dan tidak menyebabkan sakit (TBC laten). Saat sekali waktu sistem kekebalan tubuhnya menurun maka infeksi TBC laten tadi dapat menjadi aktif, menyebabkan kesakitan dan menularkan orang lain. Kematian tertinggi pada komunitas orang dengan HIV disebabkan oleh infeksi TBC yang tidak (terlambat) ditangani.

  6. Saya minum ARV setiap hari, saya kuatir terlalu banyak mengkonsumsi obat tambahan akan mengganggu fungsi organ saya.
    Fakta : TPT pada orang yang hidup dengan HIV terbukti secara signifikan mengurangi kesakitan dan kematian karena infeksi TBC. TPT dengan rejimen 3HP dapat diberikan pada pasien dengan HIV yang menjalani pengobatan ARV yang umum digunakan, kecuali nevirapine dan protease inhibitor lain.

  7. TPT jenis 3HP (3 bulan) sekalipun lebih praktis lebih berbahaya terhadap gangguan fungsi organ dibandingkan 6HP (konsumsi 6 bulan) karena dosis yang lebih tinggi
    Fakta :  jenis 3HP yang hanya diminum seminggu sekali selama 3 bulan memiliki efektifitas sama seperti terapi pencegahan yang harus meminum TPT setiap hari selama 6 bulan (6HP). 3HP ternyata juga lebih kecil resiko terjadinya kasus hepatoksisitas dibandingkan dengan pencegahan 6H (INH). 

  8. Saya gak mau minum TPT karena takut dengan efek samping seperti yang dikatakan banyak orang
    Fakta : dosis yang dipergunakan untuk pengobatan TBC dan pencegahan berbeda, dengan efek samping yang juga berbeda. Beberapa orang mengalami hyper-reaction yang dapat ditangani dengan mudah saat dilaporkan ke layanan kesehatan dan tidak perlu dikuatirkan. Sebagian lagi akan mengalami perasaan mual selama konsumsi obat-obatan anti TBC ataupun pencegahan. Dokter akan meresepkan pemberian vitamin B6 untuk mengatasinya. Untuk efek samping pada gangguan saraf, seperti kesemutan dokter akan memberikan vitamin B12. Selalu bicarakan dan konsultasikan dengan dokter setiap ada efek samping yang mengganggu.

  9. Memberikan TPT jenis 3HP lebih besar resikonya putus terapi dibandingkan yang harus diminum setiap hari (6H).
    Fakta : sesuai penelitian yang dilakukan, pasien yang mendapatkan terapi 3HP berpeluang menyelesaikan program pencegahan lebih tinggi dibandingkan dengan yang harus meminum TPT INH setiap hari selama 6 bulan. Alasan pasien akan berisiko terlupa dosis saat hanya minum 1 kali dalam satu minggu juga akan tergantung dengan konseling dan saran yang diberikan saat pemberian obat. Dosis 1 kali seminggu tidak akan terlupa apabila disarankan minum sesuai hari yang mudah diingat : hari Jumat (adanya kewajiban melakukan ibadah sholat Jumat bagi yang muslim, hari Minggu sesuai bagi pasien yang berkeyakinan nasrani sesuai hari ibadahnya, atau bagi keyakinan lain hari Minggu adalah hari libur yang tidak mungkin terlupa. Hari Senin juga bisa menjadi pilihan mengingat pasien yang bekerja tentunya akan mengingat hari pertama masuk kerja dalam minggu tersebut. Gunakan sarana komunikasi yang efektif untuk membantu pasien menjalani terapi pencegahan yang lebih baik, lebih pendek durasi dan lebih aman.
Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

IMS - Herpes


05-Feb-2024 | Aan Rianto

Salah Kaprah Bahwa HIV Belum Ada Obatnya


10-Sep-2023 | Aan Rianto

IMS - Klamidia


05-Feb-2024 | Aan Rianto

Putus Pengobatan ARV Dan Penyebabnya.


12-Sep-2023 | Aan Rianto