Dolutegravir Sebagai Pengobatan ARV Lini Dua
Terakhir diperbaharui 19-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 199 kali
#faith2endaidsWHO saat ini sudah memberikan rekomendasi untuk menggunakan rejimen berbasis dolutegravir (DTG) sebagai pengobatan HIV lini dua menggantikan rekomendasi sebelumnya dengan penggunaan lopinavir/ritonavir (LPV/r) untuk pasien yang mengalami kegagalan virologi dengan lini satu NNRTI (dinyatakan dengan viral load >1000 cpm.
Mereka dialihkan pengobatannya dengan kombinasi rejimen TDF/3TC/DTG sebagai kombinasi ARV lini dua.
Ada 5 penelitian besar terkait hal ini (DAWNING, NADIA, D2EFT, VISEND dan ARTIST) dimana DAWNING menunjukkan hasil bahwa DTG+ 2 NRTI pada 624 peserta lebih unggul dibandingkan penggunaan LPV/r.
Pada minggu ke 48, 84% dari 312 peserta mencapai viral load tersupresi <50 cpm dibandingkan 70% pada peserta penetlitian yang menggunakan LPV/r.
Dari 464 peserta penelitian NADIA dimana dinyatakan gagal pengobatan lini pertaman dengan viral load > 1000 cpm menjadi tersupresi < 400 cpm setelah dialihkan menggunakan rejimen TDF + 3TC + DTG atau darunavir.
Dalam penelitian VISEND dan D2EFT ditemukan bahwa penggunaan DTG + TDF + XTC (emtricitabine) tidak kurang efektif dibandingkan penggunaan lopinavir, atazanavir atau darunavir yang diperkuat oleh ritonavir.
Sementara dalam penelitian ARTIST, 74% dari 62 peserta dengan kegagalan virologi dari pengobatan lini pertama TDF + XTC + EFV (efavirenz) yang kemudian dialihkan ke rejimen TDF + XTC + DTG mengalami penurunan viral load < 50 cpm dalam waktu 48 minggu.
Penelitian-penelitian diatas menunjukkan bahwa DTG dengan kombinasi 3TC dan TDF dapat dipergunakan untuk pengobatan HIV lini dua. Penggunaan kombinasi DTG juga menunjukkan lebih baik dalam pencapaian viral load tersupresi dibandingkan penggunaan LPV/r.