Bentuk-bentuk ARV yang saat ini tersedia di Indonesia dapat dibedakan menjadi Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed-Dose Combination (FDC) dan obat tunggal pecahan (lepasan).

Kombinasi Dosis Tetap ada yang terdiri dari kombinasi 3 jenis obat maupun 2 jenis obat.
FDC yang mengandung 3 jenis obat :
1. FDC TLD yang memiliki kandungan Tenofovir + Lamivudine dan Dolutegravir
2. FDC TLE yang memiliki kandungan Tenovofir + Lamivudine dan Efavirenz

FDC yang mengandung 2 jenis obat :
1. FDC Zidovudin + Lamivudine
2. FDC Tenovofir + Lamivudine
3. FDC Lopinavir + Ritonavir

Sementara untuk obat-obatan ARV yang hanya mengandung 1 jenis rejimen :
1. Tenovofir (TDF) 300mg
2. Lamivudine (3TC) 150mg
3. Dolutegravir (DTG) 50mg
4. Efavirenz (EFV) 600mg/400mg
5. Nevirapine (NVP) 200mg
6. Rilpivirine (RPV) 25mg
7. Abacavir (ABC) 300mg

Untuk rekomendasi pengoabatan ARV saat ini :
1. TLD : TDF + 3TC + DTG biasa tersedia dalam bentuk FDC TLD
2. TLE : TDF+ 3TC + EFV
untuk klien dengan koinfeksi TB dan menggunakan rejimen TLD, maka akan diperlukan penambahan 1 tablet Dolutegravir (DTG) 50mg dengan jarak minum 12 jam setelah konsumsi TLD.

Untuk jenis Obat ARV yang saat ini tersedia :
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor  (NRTI) :
Tenovofir (TDF), Zidovudine (ZDV), Lamivudine (3TC), Emtricitabine (FTC), Abacavir (ABC)

Non-Nucleoside Reverese Transcriptase Inhibitor (NNRTI) :
Efavirenz (EFV), Nevirapine (NVP), Rilpivirine (RPV)

Protease Inhibitor (PI) :
Lopinavir/ritonavir (LPV/r)

Integrase Strand Transfer Inhibitor (INSTI) :
Dolutegravir (DTG)

Untuk Paduan pengobatan ARV di Indoensia saat ini terdiri dari kombinasi 3 obat:
2 NRTI + 1 INSTI atau 1 NNRTI atau 1PI