BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

TBC Laten Dan Pencegahan TBC (TPT) 3HP

19-May-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 19-May-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 350 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...
  1. Apa yang dimaksud dengan infeksi TBC laten?
    TBC adalah salah satu jenis bakteri (Mycobacterium tuberculosis) yang disebarkan melalui udara. Sebagian besar kasus TBC menyerang paru-paru sekalipun juga dapat menyerang organ tubuh lainnya. TBC dapat diobati dan juga dicegah penularannya, ataupun perkembangannya dari laten menjadi aktif. Sepertiga dari populasi dunia diperkirakan terinfeksi TBC laten ini dimana orang tersebut terinfeksi bakteri TBC tetapi tidak memiliki gejala, tidak mengalami kesakitan dan tidak dapat menularkan infeksi ini. Sebagian besar yang memilki resiko tinggi terinfeksi adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu (emah) atau juga anak-anak. Apabila infeksi ini tidak diobati maka dapat berkembang menjadi TBC aktif yang menyebabkan kesakitan dan juga menularkan keorang lain.
    Houben RM, Dodd PJ. The Global Burden of Latent Tuberculosis Infection: A Re-estimation UsingMathematical Modelling. PLoS Med 2016,13:e1002152.
  2. Apa yang dimaksud dengan Terapi Pencegahan TBC (TPT)?
    Pencegahan TBC laten ini menjadi upaya terbaik untuk mencegah infeksi TBC laten menjadi aktif dan menyebabkan kesakitan atau menularkan keorang lain. TPT ini juga mencegah orang yang belum terinfeksi TBC, tetapi berisiko tinggi terinfeksi TBC agar tidak tertular TBC. Dalam pertemuan tingkat tinggi TB di PBB tahun 2018 disepakati bersama untuk penyediaan TPT bagi 30 juta orang diseluruh dunia, termasuk 6 juta orang yang hidup dengan HIV, 4 juta anak-anak dibawah 5 tahun dan juga 20 juta orang-orang yang serumah dengan pengidap TBC. Untuk itu masih perlu ditingkatkan capaian pemberian TPT dengan pemberian jenis obat (rejimen) yang lebih singkat.
    World TB Report 2019, https://www.who.int/tb/publications/global_report/en/

  3. Mengapa orang dengan HIV perlu mendapatkan TPT?
    Dalam kenyataannya orang tanpa HIV yang sehat memiliki resiko mengalami kesakitan akibat TBC sebesar 5-10% dengan 5% mengalami kesakitan setelah terinfeksi selama 2-5 tahun sebelumnya. Sementara pada orang dengan HIV resiko ini menjadi lebih besar 20-37 kali lipat lebih besar, dikarenakan kondisi imunitas yang seringkali sudah rusak saat sudah diketahui.
    Sekalipun terapi ARV sendiri dapat mengurangi resiko kesakitan akibat TBC hingga dua pertiga (karena pemulihan sistem kekebalan tubuh), TBC tetaplah menjadi faktor resiko penyebab kematian terbesar pada orang yang hidup dengan HIV (sekalipun sudah menjalani pengobatan ARV), sebesar satu pertiga.

    4. Mengapa anak dibawah 5 tahun juga disarankan TPT?
    Sama seperti infeksi lainnya, anak kecil juga lebih mudah terinfeksi TBC dengan resiko kesakitan dan kematian yang juga tinggi. TPT untuk anak-anak dibawah usia 5 tahun sejak awal sudah menjadi perhatian dalam pencegahan TBC sekalipun pada pelaksanaannya seringkali tidak menjadi prioritas.

 

Terapi Pencegahan TBC jangka pendek : 3HP

  1. Apakah 3HP?
    3HP adalah salah satu bentuk terapi pencegahan TBC yang terdiri dari 2 rejimen obat TBC : isoniazid dan rifapentine yang diminum sekaligus seminggu sekali selama 3 bulan. Rejimen ini lebih mudah diminum, memiliki masa pengobatan yang lebih singkat, efektifitas sama dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan rejimen sebelumnya : isoniazid yang diminum setiap hari selama 6 bulan. WHO sendiri sudah mengeluarkan petunjuk teknis terkait pencegahan dan pengobatanTBC laten dengan merekomendasikan 3HP untuk orang yanghidup dengan HIV dan kontak pasien TBC pada umur berapapun.

  2. Mengapa kita perlu rejimen yang lebih singkat?
    Sekalipun pengobatan dan pencegahan untuk TBC laten ini sudah tersedia sejak lama, hanya sedikit orang yang menerima pencegahan ini. Pengobatan dan pencegahan sebelumnya membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama selama 6-36 bulan dengan meminum obat setiap hari. Banyak yang sudah memulai pengobatan tapi kemudian gagal menyelesaikannya karena waktu  yang cukup lama. Dalam penelitian ditunjukkan bahwa efektifitas pencegahan yang lebih singkat ini sama seperti jenis pencegahan yang lebih lama dan terbukti orang yang menjalaninya memiliki persentase 3 kali lebih tinggi menyelesaikan program terapi pencegahan ini.

  3. Apakah 3HP lebih baik dibandingkan lainnya?
    Dalam penelitian yang membandingkan terapi pencegahan TBC antara 6H dan 3HP ditemukan tidak ada perbedaan dalam efektifitasnya. Resiko hepatoksisitas pada 3HP lebih rendah dibandingkan yang menggunakan rejimen 6H. Waktu terapi yang lebih singkat juga menunjukkan lebih banyak yang berhasil menyelesaikan terapi pencegahan TBC ini pada semua kategori (dewasa dengan HIV, dewasa tanpa HIV, remaja dan anak-anak). Juga diketahui bahwa lebih banyak tenaga kesehatan maupun pasien memilih waktu pengobatan yan glebih singkat.
    Sterling TR, Scott NA, Miro JM, Calvet G, La Rosa A, Infante R, et al. Three months of weekly rifapentine and isoniazid for treatment of Mycobacterium tuberculosis infection in HIV-coinfected persons. AIDS 2016,30:1607-15.
    Villarino ME, Scott NA, Weis SE, Weiner M, Conde MB, Jones B, et al. Treatment for preventing tuberculosis in children and adolescents: a randomised clinical trial of a 3-month, 12-dose regimen of a combination of rifapentine and isoniazid. JAMA Pediatr 2015,169:247-255.
    Campbell JR, Trajman A, Cook VJ, et al. Adverse events in adults with latent tuberculosis infection receiving daily rifampicin or isoniazid: post-hoc safety analysis of two randomized controlled trials [published online December 19, 2019]. Lancet Infect Dis. doi: 10.1016/S1473-3099(19)30575-4
  4. Siapa saja yang dapat menggunakan 3HP?
    Remaja dan dewasa yang hidup dengan HIV seharusnya menerima program terapi pencegahan TBC ini sebagai bagian dari pengobatan, perempuan hamil dan juga yang pernah terinfeksi TBC.
    Anak dengan HIV  yang memiliki kontak erat dengan pengidap TBC aktif juga perlu menerima TPT. Semua anak yang pernah menerima pengobatan TBC hingga tuntas juga perlu menerima TPT.

  5. Apakah 3HP dapat diberikan bersamaan dengan ARV (termasuk TLD)?
    3HP aman dipergunakan bersamaan dengan arv rejimen TLD untuk mencegah TBC. 3HP juga dapat diberikan bersamaan saat memulai ARV dengan pemberian konseling sesuai tujuan masing-masing.

  6. Berapa lama 3HP dapat memberikan perlindungan?
    Pada umumnya pemberian TPT dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi TBC menjadi aktif atau paparan dari TBC laten selama 3-5 tahun.

  7. Apakah pemberian TPT khususnya 3HP dapat menyebabkan resistensi?
    Belum ada data yang menunjukkan adanya resistensi sejak penelitian yang dilakukan tahun 1951.

  8. Apakah 3HP boleh diberikan pada perempuan hamil?
    Rifapentine tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada perempuan hamil. Hal ini masih dalam penelitian dan belum adanya cukup data terkait. Dalam penelitian yang dilakukan pada perempuan yang mengkonsumsi 3HP dan kemudian menjadi hamil tidak menunjukkan adanya inidkasi bahaya khusus yang perlu menjadi perhatian. Dalam salah satu penelitian yang melibatkan 112 perempuan hamil, resiko keguguran dan cacat lahir sama seperti populasi umum lainnya. Masih diperlukan data penelitian lain untuk menyatakan keamanan penggunaan 3HP pada perempuan hamil.

 

 

 

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

HIV, Apakah Virus Atau Penyakit?


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Hidup Sehat Dengan HIV


11-Sep-2023 | Aan Rianto

Stop Sebut ARV Sebagai Vitamin


11-Sep-2023 | Aan Rianto

Apakah Saya Mengalami Gejala HIV?


12-Sep-2023 | Aan Rianto