BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Apakah Adanya IMS Mempertinggi Resiko Penularan HIV?

13-Jan-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 67 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Apakah adanya IMS akan mempengaruhi Viral Load?

Akan sangat tergantung apakah pengobatan ARV yang dijalani bagus kepatuhannya atau tidak, atau apakah sudah cukup bagus penekanan viral loadnya. Apabila tidak sedang menjalani pengobatan ARV, infeksi IMS akan berpengaruh pada jumlah viral load. Contohnya saat terinfeksi sipilis yang dapat meningkatkan jumlah angka viral load sehingga mempertinggi resiko penularan HIV kepasangan. Ini sebabnya pemeriksaan rutin IMS juga penting untuk dilakukan. Walaupun pada orang yang menjalani terapi pengobatan ARV adanya infeksi IMS tidak berdampak pada viral load HIV.

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan di Thailand juga sebelumnya dipenelitian Oppostie Attract yang mencari kaitan apakah adanya IMS mendorong naiknya angka viral load, dan apakah tidak terdeteksinya viral load dalam darah juga berarti tidak terdeteksinya dalam cairan semen dan rektal.

Di penelitian sebelumnya ada data terkait adanya IMS juga mengakibatkan viral load terdeteksi. Ternyata dalam penelitian yang melibatkan 492 laki-laki gay dan transgender dimana 143 diantaranya adalah gay dengan diagnosa HIV positif dan tidak menggunakan kondom secara konsisten. Infeksi klamidia ditenmukan pada 33% peserta, gonorrhea 23% dan sipilis 16%.
Secara rata-rata viral load dalam darah adalah 80,000 cpm. Pada peserta dengan IMS rata-rata viral load 158,000 cpm dan yang tidak memiliki IMS memiliki viral load 40,000 cpm.
Didalam sekresi rektal ada perbandingan viral load  antara yang memiliki IMS dan tidak adalah 12,500 cpm dan 1580 cpm. Sementara jumlah viral load dalam cairan semen orang dengan IMS adalah 3100 cpm dan hanya 40 cpm pada orang tanpa IMS.
139 orang (93%) kemudian memulai terapi ARV stadard yang disarankan WHO dan dalam pemantauan 12 bulan selama penelitian, 5 dari 114 orang yang masih terdeteksi viral loadnya 2 ditemukan masih mengidap IMS dan 3 tanpa IMS. Dari 68 orang yang dipantau hingga bulan ke 24 ditemukan peserta yang masih terdeteksi viral loadnya : 2 orang dengan IMS dan tidak ada temuan dari kelompok yang tanpa IMS. Ini bukanlah hal yang cukup signifikan untuk suatu perbedaan.

Data menunjukkan bahwa IMS tidak membuat orang dengan HIV menjadi terdeteksi viral loadnya, melainkan adanya masalah dengan kepatuhan pengobatan. Dan perilaku seks tanpa kondom juga dikaitkan dengan kondisi depresi baik karena status HIV positif atau sebab lainnya. Jadi secara jelas juga dapat disimpulkan bahwa  adanya IMS tidak akan membuat seseorang yang tidak dapat menularkan HIV karena undetectable menjadi dapat menularkan kembali.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

Mengenal Pencegahan TBC Pada ODHIV


09-Mar-2024 | Aan Rianto

Adakah Herbal Penyembuh HIV?


11-Sep-2023 | Aan Rianto