Terapi ARV berbasis dolutegravir semakin populer bagi ODHIV dan menjadi rekomendasi oleh WHO sebagai pengobatan lini 1 dan 2. Efektivitas dalam penekanan viral load terbukti lebih efektif dan aman. Tentu akan menjadi topik menarik bagaimana efek terapi berbasis dolutegavir pada sisi imunologi apakah efektif seperti halnya virologi ?

Ada sebuah penelitian di Ethopia yang dilakukan dari Juli 2020 sampai Februari 2021 untuk melihat tingkat pemulihan imun dengan terapi berbasis dolutegravir, dan ada 109 ODHIV yang menggunakan regimen berbasis DTG. 109 ODHIV tersebut belum pernah menjalani pengobatan.

Penelitian tersebut melihat aspek perbedaan jumlah viral load dan CD4 antara bulan ke 3 dan 6. Dari sisi viral load nilai median (IQR) jumlah viral load (kopi/mL) yang menurun secara signifikan dari 446.812 kopi/mL (237.649,5–732.994,5 kopi/mL) menjadi 34 kopi/mL (23,5–46 kopi/mL) pada bulan ke 3, dan menjadi 0.0 (0–19) pada bulan ke-6 disaat peserta di tes.

Sedangkan dari sisi jumlah CD4, jumlahnya menjadi signifikan dari median 209 sel/mm3 (81.5 - 417.5 sel/mm3) pada bulan ke 3, dan meningkat kembali pada bulan ke 6 menjadi nilai median 291 sel/mm³ (132 - 522 sel/mm3). Berdasarkan penelitian tersebut bahwa terapi ARV berbasis dolutegravir cukup menjanjikan dari segi penekanan jumlah viral load dan pemulihan CD4.

Jika dirata-rata perbulan angka peningkatan jumlah CD4 adalah 28 sel/mm3. Selain penelitian di Ethopia, ada penelitian serupa di Jerman median angka jumlah CD4 sebesar 258 sel/mm3 dan pada masa tindak lanjut menjadi 345 sel/mm3 pada bulan ke 3 dan 465 sel/mm3 pada bulan ke 6.

Dan regimen berbasis dolutegravir disarankan bagi ODHIV yang belum pernah melakukan pengobatan ARV yang dilihat manfaat dari jumlah penekanan virus lebih cepat dan angka kenaikan jumlah CD4 cukup baik. Rata-rata jumlah kenaikan CD4 pada ODHIV yang menjalani terapi ARV adalah 50-150 sel/mm3, dan dari 2 penelitian diatas dalam 6 bulan saja sudah bisa naik sekitar 100 sel/mm3.