ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG EQUALS_ID KONTRIBUTOR EQUALS_ID MITRA EQUALS_ID

Suplemen Yang Di Sarankan Untuk Orang Dengan HIV

06-Nov-2024 | Rizza Rezaly

Terakhir diperbaharui 09-Nov-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 24 kali

#ODHIV #KesehatanFisik #VitaminUntukODHIV #Nutrisi #Suplemen #edukasiHIV #HIV #equals_id #UequalsU #obatHIV #UequalsU #edukasiHIV #ObatHIV #ObatARV #ODHIVSehat #ODHIVBerdaya #MitosHIV #Efavirenz #PolaHidupSehat #OrangDenganHIV #HIV #PengobatanARV

...

Hidup dengan HIV seringkali membutuhkan perhatian ekstra terhadap kesehatan, salah satunya adalah menjaga asupan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang baik bukan hanya soal rasa kenyang, tapi juga kunci untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat, melawan infeksi, dan meringankan efek samping pengobatan HIV. 

Banyak orang yang hidup dengan HIV bertanya-tanya, "Apakah vitamin dan suplemen bisa membantu?" Jawabannya adalah, bisa! Tapi, seperti halnya obat-obatan, konsumsi vitamin dan suplemen harus dilakukan dengan bijak dan atas saran dokter atau ahli gizi. 

Beberapa vitamin dan suplemen yang sering direkomendasikan untuk orang dengan HIV antara lain:

1. Vitamin D: Vitamin D membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi.  

2. Vitamin B12: Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf. 

3. Zat Besi: Zat besi membantu mencegah anemia, yang sering terjadi pada orang dengan HIV.

4. Selenium: Selenium membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi oportunistik.

5. Zinc: Zinc penting untuk fungsi kekebalan tubuh, penyembuhan luka, dan pertumbuhan sel.

6. Asam Lemak Omega-3: Asam Lemak Omega-3 membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

7. Probiotik : beberapa jenis mikro organisme baik juga dapat meningkatkan imunitas dengan menjaga kesehatan lambung. Beberapa makanan yang menjadi sumber probiotik : yogurt, kefir, kimchi dan juga saurkraut.

Sementara ada beberapa jenis suplemen yang sebaiknya dihindari:

  1. Vitamin yang larut dalam lemak seperti vit. A, D, E dan K yang kelebihannya lebih sulit dibuang tubuh daripada vitamin yang karut dalam air. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin jenis ini dapat menyebabkan gangguan ginjal, hati atau organ lainnya. Selalu diskusikan dengan dokter apabila ingin mengkonsumsi tambahan vitamin jenis ini.
  2. Beberapa mineral yang akan mempengaruhi kerja Integrase Inhibitors seperti calcium, magnesium, potassium, besi (iron), mangan, zinc dan copper. Mineral-mineral ini tetap dapat dikonsumsi selama tidak diminum bersamaan dengan ARV, setidaknya ada jeda waktu 2 jam.

Beberapa jenis suplemen yang akan mengganggu atau dapat berinteraksi dengan kerja ARV:

1. St. John's wort (Hypericum perforatum)
2. Ragi beras merah (Monascus purpureus)
3. Ginko (Ginko biloba), terutama perlku dihindari apabila mengkonsumsi ARV dengan rejimen efavirenz.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua vitamin dan suplemen aman untuk orang dengan HIV. Misalnya, dosis tinggi vitamin A bisa berbahaya, dan vitamin E dapat meningkatkan risiko perdarahan. Suplemen herbal juga perlu diwaspadai, karena belum banyak penelitian yang membuktikan keamanannya untuk orang dengan HIV.sekalipun penambahan suplemen tidak akan menyebabkan gangguan tetapi juga tidak ditemukan keuntungannya secara khusus pada orang yang hidup dengan HIV.

Selalu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi vitamin atau suplemen apa pun agar dapat membantu menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat dan memilih vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Pada akhirnya ada beberapa hal yang dapat disarankan mengenai vitamin dan suplemen:

  1. cara terbaik melengkapi kebutuhan nutrisi harian adalah dengan mengkonsumsi ragam makanan sehat, dan bukan mengkonsumsi tambahan suplemen.
  2. Tidak ada suplemen yang dapat "menyembuhkan" HIV. Saat ini cara terbaik untuk mengobati dan mengendalikan HIV adalah dengan konsumsi ARV sesuai anjuran dokter.
  3. Sistem kekebalan tubuh akantergantung pada asupan vitamin dan mineral untuk dapat berfungsi normal, tetapi bukan berarti menambah asupan lebih dari yang dapat disediakan oleh makanan akan membuat sistem kekebalan tubuh lebih baik.
  4. Penambahan suplemen seharusnya dilakukan pada saat ada kondisi kekurangan nutrisi yang tentunya juga akan didiagnosa oleh dokter.
  5. Pada umumnya minum suplemen tambahan tidaklah berbahaya, tetapi belum ada data yang menunjukkan manfaatnya bagi orang yang hidup dengan HIV, kecuali klaim dari pihak penjual suplemen.
  6. Selalu berhati-hati dengan suplemen yang dikonsumsi, terutama yang dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja ARV.
  7. Hindari mengkonsumsi vitamin yang larut dalam lemak secara berlebihan (A,D,E,K) karena penumpukannya dapat mengganggu kesehatan dalam jangka panjang.
  8. Sebaiknya memeberi jarak minum suplemen dan ARV setidaknya 2 jam agar tidak mengganggu dosis ARV.
Artikel dari
Literasi ARV & Pengobatan

Dolutegravir Aman Untuk Perempuan Hamil


08-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Insomnia Pada Pengguna TLD


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Gangguan Saraf Pada Rejimen ARV


11-Jan-2024 | Aan Rianto

ARV Dan PrEP


07-Sep-2023 | Aan Rianto

TLD Dan Pengobatan TBC


27-Sep-2024 | Aan Rianto

ARV Dan Diabetes


06-Jan-2024 | Aan Rianto

Apakah TLD Sama Dengan TLE?


02-Sep-2023 | Aan Rianto