Dapatkah HIV Dibunuh ?
Terakhir diedit 18-Mar-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

HIV adalah virus yang pada dasarnya juga tidak bisa dikategorikan sebagai makhluk hidup .
Kita selama ini berusaha terlalu keras "membunuh" virus dengan antiseptik, hand sanitizer, ultra violet atau lainnya, sementara virus seringkali dianggap bukan makhluk hidup, lalu bagaimana kita berharap akan membunuh sesuatu yang tidak hidup?
HIV masuk dan menggandakan diri didalam sel CD4. Saat orang dengan HIV menjalani terapi ARV maka HIV yang ada dalam CD4 tidak akan dapat keluar untuk menginfeksi CD4 sehat lain.
Saat sel CD4 rusak maka HIV yang ada didalamnya akan ikut keluar. Selama ODHIV menjalani terapi ARV maka HIV yang kembali masuk keperedaran darah akan dihancurkan oleh ARV kembali sehingga viral load akan kembali tidak terdeteksi (ini seringkali terjadi saat blips). Jadi HIV tidak dibuat tidur karena memang mikroorganisme tidak pernah tidur.
Sayangnya ada HIV yang bersembunyi disebagian sel kantung/sel imun yang beristirahat (reservoir cell) yang sulit ditembus oleh ARV dan dikenali oleh sistem imun untuk dihancurkan karena ada HIV didalamnya.
HIV yang bersembunyi didalam sel T CD4+ (sel yang berumur panjang) yang beristirahat mampu berkembang biak tidak menunjukkan penanda seperti pembentukkan protein virus inilah yang menjadi kendala mengapa obat ARV tidak bisa menghancurkan secara tuntas HIV sekalipun dalam darah sudah tidak terdeteksi atau undetectable saat pemeriksaan viral load.
Dengan tetap menjalani terapi ARV maka ODHIV akan tetap memiliki viral load tidak terdeteksi yang berarti juga tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual kepasangannya.
Bagaimana dengan upaya vaksin untuk HIV?
Upaya pembuatan vaksin hingga saat ini walaupun dilakukan berulangkali belum berhasil dikarenakan kesulitan untuk mengeluarkan HIV yang bersembunyi dalam sel kantung tersebut agar dapat masuk keperedaran darah dan dihancurkan oleh obat ARV hingga tuntas.
Disisi lain HIV menyerang dan menggunakan CD4 untuk menggandakan diri, sementara sistem kekebalan tubuh tidak mungkin menyerang CD4 lain (yang berisi HIV). Hanya kasus autoimun yang seringkali membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri.