Pentingnya Kampanye "U=U" dalam Menghapus Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang dengan HIV
Sejak awal epidemi HIV/AIDS, stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV telah menjadi kendala utama dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan perawatan. Namun, dengan kemajuan ilmiah dan medis, terobosan baru dalam perawatan HIV telah muncul, salah satunya adalah konsep "U=U" (Undetectable = Untransmittable) atau "Tidak Terdeteksi = Tidak Menularkan" atau TDTM. Kampanye ini menyoroti fakta sederhana namun kuat: bahwa seseorang dengan HIV yang memiliki viral load yang tidak terdeteksi karena pengobatan antiretroviral (ARV) tidak lagi dapat menularkan virus kepada orang lain, sekalipun melakukan hubungan sekdual tanpa kondom. Di bawah ini akan diuraikan mengapa kampanye "U=U" sangat penting dalam menghapus stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV.
1. Membangun Kesadaran yang Akurat
Informasi yang akurat adalah kunci untuk mengatasi stigma dan diskriminasi. Kampanye "U=U" membantu memperjelas fakta bahwa seseorang dengan HIV yang menjalani pengobatan ARV dengan sukses tidak memiliki risiko untuk menularkan virus kepada pasangan seksual mereka. Hal ini mengubah paradigma yang mengarah pada pengetahuan yang lebih akurat dan pemahaman yang lebih baik tentang HIV, menggantikan ketakutan dan kesalahpahaman dengan pengetahuan yang memotivasi. Sayangnya masih banyak orsang -orang atau pihak yang seharusnya memberikan informasi ini ternyata justru memiliki pemahaman sebaliknya. Mereka masih berpikir bahwa semua orang yang hidup dengan HIV pasti akan menularkan HIV kepasangannya saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom. Informasi ini pada akhirnya membuat orang tetap takut pada orang yang hidup dengan HIV, sehingga mereka juga enggan untuk memeriksakan status HIV-nya sekalipun memiliki faktor resiko.
2. Mendorong Pengobatan yang Konsisten
Penting untuk mendorong orang dengan HIV untuk mengikuti perawatan ARV secara konsisten. Kampanye "U=U" memberikan insentif yang kuat untuk mematuhi pengobatan, karena kesadaran bahwa pengobatan yang konsisten tidak hanya meningkatkan kesehatan individu, tetapi juga melindungi pasangan mereka dari penularan HIV. Ini dapat mengurangi angka kasus baru HIV dengan memastikan bahwa lebih banyak orang dengan HIV tetap memiliki viral load yang tidak terdeteksi.
Faktanya masih banyak yang enggan membicarakan TDTM ini dan menunggu hingga viral load klien mereka tidak terdeteksi. Mereka lupa bahwa minum obat setiap hari tentu memiliki kemungkinan besar akan bosan apabila tidak mengetahui fungsinya. Dengan memahami bahwa apabila mereka minum ARV setiap hari maka mereka akan memiliki kesehatan sama seperti orang tanpa HIV dan bahkan tidak lagi dapat menularkan kepasangan tentunya akan mendorong klien atau pasien untuk tetap menjalani pengobatan mereka setiap hari dengan patuh. Jadi apakah memberikan informasi ini harus menunggu sampai klien benar-benar tidak lagi terdeteksi? Bagaimana apabila hanya bisa mencapai tersupresi? Apakah mereka masih akan memiliki motivasi melanjutkan pengobatan?
3. Menghapus Stigma dan Diskriminasi
Salah satu dampak paling merusak dari stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV adalah bahwa hal itu menghalangi mereka untuk mencari perawatan yang mereka butuhkan. Kampanye "U=U" meruntuhkan asumsi-asumsi negatif dan ketakutan yang melingkupi HIV, membuka pintu bagi dukungan dan pemahaman yang lebih besar dari masyarakat. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi orang dengan HIV, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk mencari perawatan dan dukungan. Sayangnya masih banyak tenaga medis dan penyedia layanan kesehatan yang melakukan hal ini sehingga orang dengan HIV juga berpikir bahwa pengobatan yang mereka lakukan adalah kesia-siaan karena dianggap mudah menularkan sehingga harus mendapatkan perawatan khusus atau bahkan layanan kesehatan khusus yang bisa menangani pasien dengan HIV dengan dampak penolakan atau perlakuan berbeda karena status HIV mereka.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan menghilangkan stigma dan diskriminasi, kampanye "U=U" membuka pintu untuk meningkatkan kualitas hidup bagi orang dengan HIV. Mereka tidak lagi harus hidup dalam ketakutan akan penolakan sosial atau diskriminasi. Sebaliknya, mereka dapat hidup tanpa batasan yang ditimbulkan oleh stigma, sehingga dapat fokus pada kehidupan mereka dengan lebih positif dan produktif. Hingga saat ini pembatasan masih berlangsung termasuk dalam pembatasan pekerjaan, perawatan ataupun hal lain dalam kehidupan sosial mereka. Masih banyak yang berusaha menghindari interaksi dengan orang yang hidup dengan HIV karena dianggap mudah menularkan.
5. Mendukung Upaya Pencegahan HIV
Kampanye "U=U" bukan hanya tentang mendukung orang dengan HIV, tetapi juga merupakan bagian penting dari upaya pencegahan HIV. Dengan memberikan informasi yang akurat dan menghilangkan stigma, kampanye ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk menguji HIV secara teratur, mengikuti perawatan jika positif, dan menggunakan metode pencegahan yang efektif seperti PrEP (Prophylaxis Pre-Eksposur).
Dalam rangka untuk mencapai dunia di mana stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV tidak lagi ada, kampanye "U=U" harus menjadi bagian integral dari upaya pencegahan dan pendidikan tentang HIV. Dengan membangun kesadaran yang akurat, mendorong pengobatan yang konsisten, menghapus stigma dan diskriminasi, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung upaya pencegahan, kampanye ini memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif yang mendalam dalam cara kita memandang dan merespons HIV/AIDS.
Siapkah kita memperbarui informasi kita dan bersepakat memperlakukan orang dengan HIV sama seperti orang tanpa HIV?
Saat orang dengan HIV sehat maka ini adalah hal yang baik bagi orang dengan HIV tersebut.
Apabila mereka mencapai viral load tersupresi dan tidak lagi dapat menularkan HIV keorang lain, kiranya ini menjadi akhir penularan baru HIV. Jadi apakah kita masih akan terus menerus berpikir bahwa HIV itu menyeramkan dan sangat mudah menular? Stigma jauh lebih seram dan kejam daripada HIV itu sendiri.