Dapatkah Kita Menghentikan Penularan HIV?
Terakhir diperbaharui 18-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 116 kali
#faith2endaidsApakah tujuan utama pengobatan HIV dengan ARV?
Mungkin banyak yang berpikir bahwa pengobatan HIV dengan ARV lebih bertujuan agar tetap sehat dan tidak masuk stadium akhir HIV (AIDS). Taukah bahwa ada tujuan yang jauh lebih utama dalam pengobatan HIV yang juga dapat bermanfaat sebagai upaya pencegahan penularan HIV yaitu penekanan viral load hingga tidak terdeteksi dalam darah?
Semakin rendah angka viral load semakin kecil kemungkinan menularkan keorang lain, demikian juga sebaliknya, semakin besar angka viral load dalam darah berarti semakin tinggi resiko penularan HIV yang mungkn terjadi. viral load tidak terdeteksi berarti jumlah HIV dalam darah tidak cukup untuk bisa menularkan HIV ke orang lain.
Masing-masing alat laboratorium memiliki kepekaan atau batas deteksi yang berbeda, yang paling sensitif hingga saat ini dapat mendeteksi partikel HIV hingga 20 kopi/mL, dan bahkan dengan alat ultra sensitif bisa mendeteksi hingga 1 kopi/mL partikel HIV di dalam darah.
https://academic.oup.com/cid/article/67/12/1883/4996083?login=false
Sekalipun sudah undetectable bukan berarti semua partikel DNA dan RNA HIV yang ada di dalam tubuh hilang semua. ARV tetap harus diminum setiap hari agar selalu undetectable dan kualitas hidup tetap baik dan orang dengan HIV tersebut tetap dapat memiliki rentang hidup lebih lama, juga tidak lagi menularkan keorang lain.
Apakah ada bukti penelitiannya?
Peneliti dari berbagai negara sudah melakukan penelitian lebih dari 20 tahun lalu dan menyimpulkan bahwa viral load tidak terdeteksi terbukti tidak lagi cukup untuk menularkan.
2008: Swiss National AIDS Commission mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa orang yang hidup dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi tidak dapat menularkan HIV secara seksual.
2011: penelitian besar HPTN 052 melibatkan lebih dari 1,700 pasangan serodiskordan menunjukkan data bahwa saat pasangan yang positif HIV memiliki viral load tersupresi sudah tidak memungkinkan untuk menularkan HIV secara seksual.
2014: The PARTNER study meneliti lebih dari 58,000 aktifitas seksual tanpa kondom dari 900 pasangan heteroseksual serodiskordan dimana pasangan positif memiliki viral load tersupresi tidak ditemukan adanya penularan HIV baru. Penelitian lanjutan the PARTNER 2 Study dengan jumlah responden yang kurang lebih sama untuk latar belakang homoseksual juga menghasilkan kesimpulan yang sama.
2017: The Opposites Attract study yang meneliti 343 pasangan serodiskordan homoseksual laki-laki menunjukkan tidak adanya penularan baru HIV kepasangan negatif pada hampir 17,000 aktivitas anal seks tanpa kondom. Ditahun tersebut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa orang dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi tidak lagi memiliki resiko menularkan HIV secara seksual.
2023: WHO mengeluarkan kertas kebijakan bahwa orang dengan HIV dengan viral load tidak terdeteksi memiliki resiko NOL persen untuk penularan HIV. Dan angka viral load dibawah 1000 kopi/mL dianggap memiliki resiko yang hampir nol dan dapat dikesampingkan resikonya.
Pencapaian viral load tidak terdeteksi pada banyak kasus dapat dicapai dalam 6 bulan terapi ARV dengan kepatuhan tinggi, sementara dengan jenis ARV yang lebih baru dapat lebih cepat mencapai viral load tidak terdeteksi.
Jadi, bagaimana kita dapat memutus mata rantai penularan HIV lebih lanjut? Cukup patuh ARV dan mempertahankan viral load tidak terdeteksi kita bisa mulai memutus mata rantai penularan baru.