Banyak pertanyaa yang masuk dan seringkali dijawab (tanpa adanya sumber literasi valid) terkait penularan HIV melalui handjob ataupun fingering ataupun petting.

HIV tidak ditularkan melalui handjob (masturbasi) karena HIV tidak bertahan hidup dengan baik di luar tubuh dan memerlukan kontak dengan darah atau cairan tubuh yang masuk ke aliran darah atau selaput lendir. Kulit, (sekalipun ada terdapat luka kecil atau ruam), bertindak sebagai penghalang yang sangat baik terhadap infeksi HIV. Oleh karena itu, secara efektif tidak ada risiko penularan HIV dari melakukan handjob atau menerima handjob.

Mengapa beberapa aktifitas seksual diatas (handjob, fingering, petting) tidak memiliki resiko penularan HIV?

1. Kulit adalah penghalang atau pelindung:
       Kulit merupakan penghalang yang kuat terhadap infeksi HIV, dan cairan infeksius pada kulit tidak menyebabkan penularan. 
       Dan seperti kita ketahui kulit memiliki lapisan dengan ketebalan berbeda yang masing-masing memiliki fungsi perlindungan berbeda,      telapak tangan termasuk memiliki lapisan kulit yang cukup tebal. Kulit sendiri memiliki kemampuan sangat baik sebagai pelindung          infeksi kecuali dalam kondisi luka terbuka atau luka yang cukup dalam.  Paparan cairan yang mengandung HIV pada kulit tidak             dapat  menyebabkan infeksi begitu saja.
2. HIV tidak dapat bertahan hidup diluar tubuh :
       HIV tidak dapat bereproduksi diluar tubuh manusia dan mati dengan cepat dipermukaan atau saat terpapar udara. Pada kondisi            tertentu HIV tidak segera mati tetapi kehilangan kemampuan menginfeksi.
3. Air mani dan cairan lainnya tidak menular melalui kulit:
        Kualitas HIV dalam air mani atau cairan lainnya rusak akibat paparan udara dan tidak cukup untuk dapat menyebabkan masuknya         HIV langsung ke aliran darah

• Beberapa literasi yang disertakan dalam artikel berikut cukup penting untuk dijadikan pembelajaran dalam memahami penularan lebih baik. Ada banyak informasi penting yang tidak disampaikan saat memberikan edukasi HIV sehingga masih sering menyebabkan ketakutan berlebihan akan HIV.