Hidup Dengan HIV
Terakhir diperbaharui 22-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 88 kali
#faith2endaidsSeringkali status HIV dijadikan satu alasan untuk memperlakukan seseorang secara berbeda. Orang dengan HIV selalu dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, selalu berpotensi menularkan HIV sehingga layak dijauhi.
Membebaskan Diri dari Stigma.
Didunia yang selalu memberikan label pada individu, penting untuk selalu diingat bahwa status HIV tidak menentukan esensi mereka. Ada banyak kualitas manusia yang melampaui status kesehatan atau medis mereka.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi orang yang hidup dengan HIV adalah stigma yang melekat pada virus tersebut. Masyarakat terkadang merendahkan status kesehatan seseorang sehingga melanggengkan stereotip dan diskriminasi. Kiranya penting untuk melawan stigma-stigma ini danmenyadari bahwa status HIV seseorang hanyalah salah satu bagian dari narasi kehidupannya. Setiap orang berhak dihargai nilai-nilai hidupnya terlepas dari status HIV dan kesehatan mereka.
Merangkul Keberagaman.
Orang yang hidup dengan HIV berasal dari beragam latar belakang. Merangkul keberagaman ini membantu menghilangkan stereotip dan menumbuhkan masyarakat yang lebih inklusif. Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak seorangpun boleh dinilai berdasarkan status kesehatannya, karena setiap individu adalah unik dan memiliki peran serta kontribusi masing-masing untuk dunia.
Hidup dengan HIV tidak harus menjadi kendala apapun, sekalipun akan selalu ada kendala yang dihadapi, Adanya stigma dan diskriminasi yang masih secara luas terjadi seharusnya bisa menjadi dorongan bagi individu yang hidup dengan HIV untuk bisa bertahan, mempertahankan kesehatannya dan juga melawan stigma untuk memperkecil driskiminasi. Bergabung dengan komunitas sebaya (yang juga hidup dengan HIV) dan memperluas jejaring juga bermanfaat untuk mendapatkan dukungan dari komunitas yang juga memiliki pengalaman hidup dengan HIV.
Memahami literasi terkait HIV dan pengobatan juga sangat membantu untuk melakukan dorongan perlawanan terhadap stigma dan diskriminasi. TDTM atau Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan membuat orang yang hidup dengan HIV memiliki kedudukan dan peran yang sama dengan orang tanpa HIV. Hak mereka dapat diperjuangkan untuk mendapatkan kesamaan karena saat orang dengan HIV mencapai viral load tidak terdeteksi berarti mereka juga tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual sekalipun melakukan seks tanpa kondom. Hal yang sama dengan orang tanpa HIV yang juga tidak lagi dapat menularkan HIV lebih lanjut.
Persamaan Hak untuk hidup tanpa Stigma dan Diskriminasi
Memahami hal-hal diatas dapat membuat seseorang yang hidup dengan HIV untuk dapat memiliki kehidupan yang sama dengan orang lain dan mengembalikan kepercayaan diri, serta harkat martabatnya sebagai manusia seutuhnya.
Orang dengan HIV tidak perlu dan tidak layak mendapatkan perlakuan yang berbeda baik dalam kehidupan sosial, mendapatkan akses layanan kesehatan, administrasi, pekerjaan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan hidup setiap manusia.
Untuk dapat memiliki kehidupan yang sama dengan orang tanpa HIV maka perlu memahami bahwa menjaga kesehatan dan viral load tersupresi adalah hal yang sangat penting dan hanya dapat dicapai dengan kepatuhan ARV yang baik. Orang dengan HIV perlu mengetahui bagaimana melakukan upaya advokasi apabila mengalami diskriminasi layanan. Hal ini dapat dilakukan apabila memiliki literasi yang cukup terkait HIV, memiliki jejaring dengan komunitas dan lembaga legal bantuan hukum, juga memiliki pemahaman yang baik terkait Hak Asasi Manusia dan aturan hukum yang berlaku.