ARTIKEL DOKUMEN GALERI POSTER ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG EQUALS_ID KONTRIBUTOR EQUALS_ID MITRA EQUALS_ID

Berhenti Meratapi, Mulai Menjadi Arti: Perjalanan ODHIV Di Awal Tahun 2025

01-Jan-2025 | Hariyanda

Terakhir diperbaharui 04-Jan-2025

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 257 kali

#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #peoplefirst #edukasiHIV #HopeForHIV #HIVBukanAib #HidupDenganHIV #ODHIVBerhakBahagia #ODHIVSehat #ODHIVBerdaya #KesehatanMental #PeduliSesama #DukunganEmosional #DampakPsikologisHIV #MendukungOrangDenganHIV

...

“Hidup memiliki makna sejati ketika kita mengatasinya dengan keberanian dan menciptakan sesuatu yang bermakna.” – Viktor Frankl

Memasuki tahun 2025, hidup dengan status HIV tidak lagi menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan yang bermakna. Dengan kemajuan medis, akses pengobatan, dan edukasi yang terus berkembang, Orang dengan HIV (ODHIV) memiliki peluang besar untuk berkontribusi bagi masyarakat. Namun, tantangan terbesar sering kali datang dari dalam diri: apakah kita akan terus larut dalam kesedihan, atau bangkit untuk memberi arti?


Mengapa Masih Ada yang Meratapi Status HIV di 2025?

Meskipun terapi antiretroviral (ARV) sudah terbukti efektif dan stigma tentang HIV perlahan memudar, masih banyak ODHIV yang merasa terjebak dalam kesedihan. Penelitian menunjukkan bahwa stigma internal (self-stigma) memengaruhi kesehatan mental dan fisik ODHIV secara signifikan. Menurut jurnal PLoS ONE, self-stigma dapat meningkatkan risiko depresi hingga 40% pada ODHIV. (plos.org)

Kesedihan ini sering diperparah oleh kurangnya dukungan sosial dan tekanan sosial yang masih ada. Tanpa intervensi psikososial yang tepat, rasa putus asa ini dapat menghambat potensi mereka untuk berkembang. Kiranya juga perlu untuk dipahami bahwa stigma internal ini juga terjadi karena adanya pengaruh eksternal stigma, termasuk beragam bentuk edukasi negatif, informasi yang menakut-nakuti sehingga tanpa disadari informasi negatif ini akan membentuk suatu tantangan baru bagi orang yang hidup dengan HIV.

 

Ketika ODHIV Memilih untuk Bangkit

Di sisi lain, banyak ODHIV yang telah memilih untuk bangkit dan menciptakan dampak positif baik bagi dirinya sendiri, masa depannya maupun untuk komunitasnya. Dengan mengikuti terapi ARV, menjaga gaya hidup sehat, dan berkontribusi melalui komunitas, mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang. Studi dalam jurnal AIDS and Behavior menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam kelompok dukungan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan hingga 20%. (link.springer.com)
Contoh permodelan bagus seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi orang lain yang juga hidup dengan HIV, bahwa apa yang mereka alami saat ini juga dapat dialami oleh orang lain. Bahwa kendala yang mereka alami dan juga dialami oleh orang lain yang juga hidup dengan HIV dapat diatasi secara berbeda oleh individu lainnya. Bahwa mereka tidak perlu terus menerus menyesali, merenungi status HIV mereka, bahwa mereka juga dapat memilih untuk bangkit menggapai semua rencana yang sempat tertunda karena merenungi nasib saat baru mengetahui diagnosa HIV positif.

Bukti lain menunjukkan bahwa orang-orang yang hidup dengan HIV yang berkontribusi dalam advokasi kesehatan masyarakat mengalami peningkatan kualitas hidup dan kepuasan diri. Mereka menjadi agen perubahan yang membantu memerangi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan HIV, baik bagi orang lain maupun komunitasnya. Mereka juga dapat mengembangkan tingkat kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan orang yang memilih untuk terus meratapi dan menyesali status HIVnya. Seringkali mereka juga dapat mengubah suatu kebijakan terkait masalah kesehatan maupun issue stigma dan diskriminasi yang dihadapi.

 

Perbandingan: Meratapi vs. Berarti (menjadi arti)

Meratapi atau Mulai Berarti

Mengalami isolasi sosial dan depresi atau Menjalin koneksi sosial yang bermakna

Potensi kehilangan manfaat pengobatan ARV atau Peningkatan kualitas hidup melalui kepatuhan

Sulit memberi kontribusi pada masyarakat atau Menjadi inspirasi dan agen perubahan

Menurut jurnal The Lancet HIV, stigma yang dibiarkan berlarut-larut hanya akan memperburuk dampak psikologis dan kesehatan fisik. (thelancet.com). Salah satu dampaknya yang terlihat selain kurangnya rasa percaya diri, juga kurangnya akses informasi yang mereka dapatkan sehingga pemahaman mereka terkait bagaimana hidup dengan HIV juga seringkali sulit berkembang dan cenderung bersifat menetap. Mereka akan selalu beroikir bahwa HIV belum ada obatnya dan tidak dapat disembuhkan, orang dengan HIV juga dianggap akan selalu diperlakukan berbeda, sehingga mereka juga akan menghindari informasi, bahkan dimana seharusnya mereka dapat mengambil pembelajaran lebih lanjut dari permodelan yang diberikan oleh orang lain, maupun kemajuan pemelitian terkait pengobatan HIV.

Kesimpulan

Hidup dengan HIV tidak berarti hidup dalam kesedihan. Di tahun 2025, ODHIV memiliki pilihan untuk bangkit dan menjadi manfaat bagi orang lain. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah maupun komunitas, mereka dapat menjalani kehidupan yang bermakna, penuh dampak positif, dan menginspirasi.

Referensi
Artikel dari
Kesehatan Mental

HIV Tidak Mengubah Hidupmu


27-Dec-2024 | Hariyanda

Efek Nocebo Pada Pengobatan


17-Dec-2024 | Rizza Rezaly

Support System Untuk ODHIV


30-Aug-2023 | Aan Rianto

Kenapa Harus Aku Yang Positif HIV?


28-Dec-2024 | Hariyanda

Seks Positif


16-Jan-2024 | Aan Rianto

HIV Dan Kecemasan (Anxiety)


13-Oct-2024 | Rizza Rezaly

Kesehatan Mental Dan HIV


30-Aug-2023 | Aan Rianto