Dapatkah HIV Ditularkan Melalui Oral Seks?
Terakhir diedit : 15 Desember 2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #UequalsU #pencegahanHIV #edukasiHIV #kondom #penularanhiv
Sekalipun secara teori penularan HIV melalui aktifitas seks secara oral memungkinkan, tetapi data tercatat masih dipertanyakan hingga saat ini. Dalam kondisi sehat jaringan dinding mulut dan tenggorokan lebih tebal dibandingkan jaringan dinding kelamin ataupun anus. Mulut juga memiliki cairan ludah yang mengandung berbagai enzim yang memiliki mekanisme penghancuran dinding sel dan penghambatan pertumbuhannya yang berarti juga penting dalam pertahanan awal terhadap virus, membantu mencegah infeksi dan menjaga kesehatan rongga mulut secara keseluruhan.
Keberadaan enzim ini membuat oral seks dianggap sebagai bukan sebagai cara penularan HIV (dengan risiko yang dapat dikesampingkan). Cairan ludah dengan berbagai enzim ini juga secara berkala "dibersihkan" dengan cara menelan ludah. Patogan yang terbawa dalam cairan ludah dan tertelan juga tentunya tidak akan bertahan dengan keasaman lambung.
Secara teori, risiko penularan HIV melalui oral seks diperkirakan dapat terjadi pada satu dalam 2500 aktifitas oral seks pada pasangan berbeda status (dengan status viral load pada positif masih terdeteksi cukup tinggi) atau 0.04% (sekalipun ada artikel lain yang menyatakan bahwa risiko penularan HIV melalui oral seks adalah 0%).
Dalam suatu hubungan, oral seks dapat dianggap sebagai suatu aktifitas yang menyenangkan dan cukup aman terkait penularan HIV, walaupun aktifitas ini tetap memiliki risiko cukup tinggi untuk terjadinya penularan imfeksi menular seksual lainnya.
Dalam beberapa artikel atau jurnal kita menemukan beberapa istilah yang kiranya juga perlu dipahami secara benar sehingga tidak menimbulkan kekuatiran atau ketakutan berlebihan.
Negligible : dapat diabaikan, tidak usah diperhatikan lebih lanjut, tidak perlu dijadikan pertimbangan,
Little to no risk : sedikit atau bahkan tidak ada risiko
Non-existentent : tidak ada
Tidak ada penelitian yang menetapkan angka pasti 0,04% untuk risiko penularan HIV melalui oral seks. Angka tersebut biasanya digunakan sebagai perkiraan sangat rendah dalam literatur edukasi, bukan hasil studi epidemiologi langsung. Studi medis hanya menyebutkan bahwa risiko oral seks sangat rendah tetapi bukan nol, dan sulit dihitung secara akurat karena belum ada data kasus yang tercatat. Perkiraan angka ini didapat dari pengakuan orang yang terinfeksi HIV sekalipun tidak dapat dibuktikan lebih lanjut.
1. Ludah sekalipun dianggap sebagai salah satu cairan tubuh (yang dipercaya juga mengandung HIV) tetapi jumlah viral load HIV dalam ludah terlalu sangat sedikit untuk dapat menularkan.
2. Enzim dalam cairan ludah akan merusak dan menghancurkan HIV saat terjadi kontak dengan ludah
3. Sekalipun cairan ejakulasi tertelan, maka asam lambung juga akan menghancurkan HIV sehingga tidak akan bertahan hidup
4. Sebagian besar orang yang melakukan oral seks juga melakukan seks penetrasi lainnya, mereka yang hanya bertujuan melalui aktifitas oral seks (tentunya) juga tidak menyiapkan kondom atau pengaman lain sehingga saat melakukan seks penetrasi kemungkinan besar juga dilakukan tanpa kondom.
Literasi yang kami kumpulkan menunjukan ada banyak kesamaan data: sekalipun secara teori oral seks dianggap memiliki risiko penularan HIV (karena dilakukan tanpa pengaman/kondom) tetapi belum ada data yang dapat dijadikan bukti bahwa aktifitas oral seks dapat berisiko tertular HIV.
