Bosan ARV?
Terakhir diperbaharui 16-Feb-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 330 kali
#faith2endaidsBeberapa kali mengikuti diskusi mengenai LTFU (Lost To Follow Up) ternyata banyak yang selalu menyalahkan orang dengan HIV terkait gagalnya pengobatan yang mereka lakukan. Sementara ada banyak hal yang dapat mempengaruh seseorang yang dalam perawatan ARV untuk memutuskan tidak lagi melanjutkan pengobatannya.
Beberapa alasan yang sering disampailkan :
1. Merasa sehat
2. Tidak tahan dengan efek samping
3. Akses pengoabatan yang tidak mudah dijangkau
4. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses pengobatan
5. Penerimaan lingkungan hingga kesulitan memberikan alasan saat harus minum obat
7. Tidak ingin diketahui orang lain saat mengakses pengobatan
8. Ketakutan akan efek samping pada organ saat menjalani pengobatan jangka panjang
9. Banyaknya obat yang harus diminum
10. Ketakutan atau bosan hidup dalam ketakutan penularan kepasangan, karena harus selalu mengggunakan kondom dan kuatir gagal kondom sekalipun pengobatan harus dilakukan setiap hari
11. Hidup menjadi banyak aturan, bukan saja kewajiban kepatuhan minum obat dijam yang sama tetapi juga banyaknya aturan konsumsi makanan dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sosial lainnya (harus segera tidur setelah minum ARV)
12. ataupun alasan lain
Masih banyak orang yang menyebut ARV sebagai vitamin terlepas apapun alasannya. Kebiasaan ini sebenarnya bukanlah hal yang tepat untuk dijadikan materi edukasi. Orang akan tetap beranggapan bahwa HIV belum ada obatnya, sehingga orang juga enggan dan takut untuk bersedia melakukan tes HIV. Disisi lain orang dengan HIV tanpa menyadarinya akan terus menekankan kedirinya sendiri bahwa yang diminumnya adalah vitamin bukan obat. Tentunya dengan pemahaman sebelumnya bahwa HIV tidak ada obatnya.......
Orang yang hidup dengan HIV ini juga tanpa sadar akan terus mencari informasi mengenai "obat HIV" dimana kemudian dimanfaatkan oleh penjual herbal untuk menawarkan produknya kekomunitas orang yang hidup dengan HIV. Penjual herbal tahu bahwa komunitas HIV memaknai bahwa ARV yang mereka minum bukanlah obat, melainkan vitamin yang dapat diminum kapan saja saat merasa tidak sehat dan dihentikan kapan saja saat sudah sehat. Vitamin juga dapat diminum kapan saja tanpa ada aturan harus diminum dijam yang sama. Mungkin kita bisa memperhatikan bahwa saat kita mengetikkan kata kunci "obat HIV" dikolom pencarian internet maka website teratas yang kemudian muncul adalah produk herbal yang dipasarkan sebagai "obat HIV".
Lalu bagaimana atau apa yang dapat dan harus kita lakukan terkait hal ini? Memberikan pemahaman mengenai Undetectable=Untransmittable (U=U) atau Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan (TDTM) bagi orang yang hidup dengan HIV tentunya dapat membantu memberikan motivasi baru bahwa saat mereka menjaga kepatuhan dan Viral Load tersupresi maka mereka tidak lagi dapat menularkan HIV secara seksual. Apalagi dengan tersedianya kombinasi rejimen TLD yang jauh lebih minim efek samping seharusnya tidak ada lagi alasan untuk tidak melakukan ataupun bosan menjalani terapi ARV.
TDTM dipercaya dapat memberikan motivasi dan dorongan luar biasa terhadap ODHIV saat mereka mengetahui bahwa dengan patuh ARV mereka juga akan memiliki kualitas hidup dan kesehatan sama seperti orang tanpa HIV.