BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Sudah Memiliki Gejala HIV Tetapi Hasil Tes Antibodi Tetap NR?

11-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 13-Mar-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 956 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Betapa sering muncul pertanyaan :"sudah muncul gejala-gejala HIV tetapi hasil test anti-body tetap NR".

Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah "katanya" HIV tidak bergejala, lalu mengapa semua "gejala" yang muncul kemudian selalu dikaitkan dengan gejala HIV? Semua gejala muncul secara tiba-tiba hanya beberapa waktu setelah melakukansuatu perilaku yang dianggap sebagai penyebab utama infeksi HIV yaitu Seks Bebas. 
Seperti diketahui seks bebas secara moralitas bukanlah hal yang dipandang baik, dari sisi moralitas, sosial maupun agama. Seks yang dilakukan diluar pernikahan akan dianggap sebagai zinah dan tentunya akan selalu dikaitkan dengan adanya suatu "dosa" atau akibat yang harus diterima. Saat hal tersebut dilakukan, maka pikiran akan mulai menciptakan "hukuman-hukuman" yang kemudian dimunculkan dalam berbagai gejala infeksi HIV. Kejadian psikosomatik ini sering kali terjadi sangat nyata dimulai dari perasaan sangat bersalah, tidak bisa tidur, mengalami demam dan pusing, kehilangan nafsu makan, kurang dapat konsentrasi, asam lambung kambuh, lidah memutih dan mulai terjadi sariawan, mulai muncul gatal dan kepala berketombe, kehilangan berat badan yang kemudian akan semakin kuatir terinfeksi HIV dan mulai melakukan tes HIV berulang-ulang. Sekalipun hasil tes negatif atau non-reaktif tetap tidak akan dipercaya, karena pikiran sudah memberikan hukuman bahwa "pasti" (dan harus) terinfeksi HIV........

Sama seperti infeksi lain, tubuh tentunya akan memberikan respon saat terinfeksi suatu mikroorganime, dalam hal ini HIV:

1. Infeksi HIV akut.
dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi HIV, pada sebagian orang akan memunculkan gejala seperti flu. Ini adalah respon tubuh yang normal saat terjadi infeksi:
* demam
* ruam
* keringat malam
* nyeri sendi
* radang tenggorokan
* kelelahan 
* pembengkakan kelenjar getahbening
* sariawan mulut
Gejala-gejala diatas dapat berlangsung beberapa hari hingga minggu, dan sebagian orang tidak mengalami gejala diatas. Gejala-gejala diatas dapat menghilang baik diobati ataupun tidak. Yang perlu dilakukan pada saat pernah melakukan suatu perilaku berisiko adalah melakukan tes HIV diklinik kesehatan terdekat. Sampaikan kedokter kalau sekiranya mengalami gejala HIV diawal stadium akut ini sehingga dapat dipilihkan tes HIV yang sesuai. Pada umumnya tes antibody memeriksa antibody yang terbentuk setelah 90 hari pada sebagian besar orang. Beberapa orang membentuk antibody lebih cepat. Apabila hasil tes antibody negatif maka akan disarankan untuk tes ulang untuk konfirmasi diakhir bulan ke3.

2. Fase Laten.
Dalam fase ini HIV masih terus menggandakan diri tetapi dalam tingkat yang lebih lambat. Orang dalam fase ini seringkali tidak merasa sakit atau mengalami gejala apapun. Gejala difase akut sudah hilang atau sembuh. Tanpa pengobatan orang yang terinfeksi HIV dapat bertahan dalam kondisi ini selama 10-15 tahun, walaupun beberapa orang mengalami penurunan kondisi kesehatan lebih cepat. Sekalipun pada fase ini banyak orang tidak mengalami gejala apapun, mereka sudah dapat menularkan HIV kepasangannya saat tidak menjalani pengobatan ARV.

3. Fase AIDS atau fase terakhir dari infeksi HIV.
Gejala yang muncul difase ini sangatlah khas dan mudah dibedakan dari infeksi lain, sekalipun untuk penegakan diagnosa tetap harus dilakukan tes HIV:
* penurunan berat badan secara drastis
* demam dan keringat malam yang berulang
* kelelahan yang ekstrim
* pembesaran kelenjar getah bening diarea leher, ketiak ataupun selangkangan
* diare yang berlangsung lama lebih dari satu minggu
* gangguan paru-paru atau saluran napas
* perlukaan diarea mulut, anus atau kelamin
* muncul bercak kemerahan, coklat atau keunguan dibawah permukaan kulit atau didalam mulut, hidung atau kelopak mata
Setiap gejala diatas juga biasanya berkaitan dengan infeksi lain yang sering disebut infeksi opotunistik yang muncuk karena sistem kekebalan tubuh yang sudah sangat rusak sehingga tubuh tidak lagi mampu melakukan perlawanan terhadap infeksi tersebut.

Jadi perlu diperhatikan bahwa infeksi HIV baru dapat ditegakkan diagnosanya saat sudah dikonfirmasi dengan pemeriksaan HIV setelah melewati masa jendela. Gejala yang "dirasakan" muncul beberapa hari akibat melakukan suatu hubungan seks "terlarang" dapat dipastikan adalah gejala akibat psikosomatik.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Tes HIV

Apakah Tes HIV Mandiri Valid?


12-Sep-2023 | Aan Rianto

Masa Deteksi Infeksi HIV


24-Mar-2024 | Sandy Jay

Tes HIV Menggunakan Cairan Mulut


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Tes HIV 12 Minggu, 90 Hari, 3 Bulan ?


02-Sep-2023 | Aan Rianto

Tes HIV Dan Masa Jendela


26-Mar-2024 | Aan Rianto