BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

Perbedaan Tes Serologi Dan Virologi

18-Jul-2024 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 20-Jul-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 231 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Seringkali kita mendengar ada beberapa metode tes HIV yang dilakukan dan terdengar belum familiar walaupun sering diucapkan atau didengar : tes HIV Serologi dan Virologi.

  1. Tes HIV Serologi
    * Definisi : tes serologi adalah metode pemeriksaan yang mengidentifikasi antibodi dan antigen dalam darah 
    * Prinsip : tes ini mengukur respon tubuh terhadap infeksi HIV melalui terbentuknya antibodi (ataupun antigen)
    * Jenis : 
             * Tes Darah Cepat : menggunakan reagen (bahan kimia aktif) yang juga sudah dievaluasi oleh kementrian kesehatan
            * Tes ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) : metode pemeriksaan yang lebih sensitif dan spesifik untuk mendeteksi antibodi HIV
            * Tes Western Blot : tes yang seringkali digunakan untuk konfirmasi apabila hasil ELISA positif

  2. Tes HIV Virologi
    * Definisi : tes virologi melibatkan deteksi langsung virus HIV atau komponennya
    * Prinsip : tes ini mengukur materi genetik RNA atau DNA dari virus
    * Jenis :
           * Tes Kualitatif DNA : mengidentifikasi keberadaan materi genetik HIV dalam darah
          * Tes Kuantitatif RNA (PCR) : mengukur jumlah RNA virus HIV. Digunakan untuk memantau viral load pada pasien yang menjalani terapi ARV

Jadi secara sederhana tes serologi fokus pada antibodi dan antigen, sementara tes virologi melibatkan deteksi langsung virus HIV. Keduanya memiliki peran penting dalam diagnosis dan pemantauan HIV. Dari sisi waktu deteksi infeksi pemeriksaan HIV secara serologi akan lebih efektif apabila dilakukan setelah melewati masa jendela pembentukan antibodi 3 bulan, sementara tes virologi bisa mendeteksi lebih awal mulai dari 10 hari setelah infeksi.

Sementara untuk bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HIV akan sulit diketahui status HIVnya apabila dilakukan pemeriksaan secara serologi karena masih membawa antibodi pasif dari ibunya.

 

Lalu bagaimana perbedaan antara tes HIV PCR DNA dan HIV PCR RNA yang keduanya sama-sama memeriksa viral load HIV?
Tes HIV PCR DNA digunakan untuk diagnosis awal infeksi HIV dengan prinsip untuk mendeteksi materi genetik DNA dari virus HIV dalam sampel darah. Hasil tes akan menunjukkan apakah dalam sampel darah yang diperiksa terdapat HIV atau tidak. Tes ini biasanya digunakan pada bayi yang baru dilahirkan dari ibu dengan HIV untuk melakukan deteksi infeksi sejak dini.

Tes HIV PCR RNA digunakan untuk mengukkur jumlah HIV dalam sampel darah dengan menghitung langsung jumlah RNA (asam ribonukleat) HIV.  Tes ini digunakan untuk memantau viral load pada pasien yang menjalani terapi pengobatan ARV.

Secara singkat PCR DNA digunakan untuk diagnosis, sedangkan PCR RNA untuk mengukur jumlah virus dalam darah.

Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
Informasi dasar

ARV Bukanlah Vitamin


03-Sep-2023 | Aan Rianto

Puasa Untuk Orang Dengan HIV


29-Feb-2024 | Aan Rianto

Benarkah HIV Tidur?


04-Jan-2024 | Aan Rianto

Edukasi Seks Dan Kondom?


03-Sep-2023 | Aan Rianto