Masa Deteksi Infeksi HIV
24-Mar-2024 |
Sandy Jay
Terakhir diperbaharui 24-Mar-2024
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 360 kali
#faith2endaids
Kita tentu sudah sangat sering mendengar, baca istilah window period (terlepas masih ada informasi yang seringkali tanpa dasar literasi sama sekali yang mengatakan sampe tahunan), namun ketika kita baca-baca info soal Eclipse Phase atau Eclipse Period tentu ini maih menjadi istilah asing bagi kita.
Eclipse Period adalah waktu (yang diarsir warna biru pada gambar dibawah) dimana seseorang terinfeksi namun tidak ada satupun alat tes yang mampu mendeteksi penanda infeksi (RNA, DNA, Antigen, Antibodi). Dan tes RNA atau DNA (PCR) akan menjadi tes yang pertama atau paling cepat yang mendeteksi infeksi setelah masa Eclipse Period berakhir. Tes HIV RNA/DNA akan dapat mendeteksi saat jumlah viral load HIV berada diatas angka 40 kopi/mL. CDC mengatakan bahwa pemeriksaan HIV dengan menggunakan metode NAT dapat mendeteksi infeksi HIV dalam kurun waktu 10-33 hari setelah paparan.
Ada pengertian lain bahwa Eclipse Period adalah waktu yang berlalu antara keberhasilan HIV menginfeksi sel CD4 dan dimulainya produksi virus/bereplikasi.
Penularan HIV melalui mukosa diikuti oleh fase gerhana selama ~ 10 hari di mana fokus terbentuknya infeksi kecil di mukosa, terjadi replikasi virus lokal dan infeksi menyebar ke jaringan limfoid (kelenjar getah bening) di mana terjadi amplifikasi virus lebih lanjut hingga berlanjut ke dalam darah. Penyebaran virus yang lebih luas kemudian terjadi, dengan infeksi kelenjar getah bening di seluruh tubuh di mana terjadi replikasi virus tingkat tinggi.
paparan terhadap dengan jumlah konsentrasi virus yang rendah dikaitkan dengan jumlah periode gerhana (eclipse period) yang lebih lama. Penularan HIV-1 pada mukosa juga terkadang kurang efisien dan mungkin diperlukan >100 paparan sebelum terjadi infeksi yang menyebar dan infeksi lainnya biasanya dimulai dengan virus tunggal. Hal ini membuat bahwa HIV-1 berjuang untuk menimbulkan infeksi pada mukosa yang seringkali dapat dihilangkan/dibatalkan pada masa gerhana .
Ada 2 faktor yang menyebabkan replikasi HIV-1 terhambat di mukosa, jumlah sel CD4+ yang terlalu sedikit dan pertahan tubuh yang bisa menghindari dirinya dari HIV. Kemampuan HIV-1 untuk melewati rintangan ini sangat bergantung pada interaksinya dengan sistem imun.
Pemeriksaan HIV dini dan terminologi yang dipergunakan.
1. masa gerhana atau eclipse phase, seperti disebutkan diatas, masa gerhana ini adalah saat dimana sudah terjadi infeksi tetapi belum dapat dilakukan hasil skrining yang akurat, bahkan tes HIV RNA sekalipun akan menunjukkan hasil negatif. Hal ini dikarenakan karena jumlah viral load masih belum cukup dapat dideteksi oleh tes lab tersebut (grafik 3).
2. masa serokonversi, mengacu masa jendela antara waktu terjadi paparan hingga pertama kali antibodi (antigen ataupun viral load) HIV dapat dideteksi. Masa serokonversi ini akan tergantung pada metode pemeriksaan yang dipergunakan (grafik 2).
1. masa gerhana atau eclipse phase, seperti disebutkan diatas, masa gerhana ini adalah saat dimana sudah terjadi infeksi tetapi belum dapat dilakukan hasil skrining yang akurat, bahkan tes HIV RNA sekalipun akan menunjukkan hasil negatif. Hal ini dikarenakan karena jumlah viral load masih belum cukup dapat dideteksi oleh tes lab tersebut (grafik 3).
2. masa serokonversi, mengacu masa jendela antara waktu terjadi paparan hingga pertama kali antibodi (antigen ataupun viral load) HIV dapat dideteksi. Masa serokonversi ini akan tergantung pada metode pemeriksaan yang dipergunakan (grafik 2).
3. masa stadium akut, biasanya ditujukan untuk mengacu pada jarak antara terdeteksinya HIV RNA dan antibodi HIV. Pada masa ini tes HIV RNA akan sudah terdeteksi dan antigen HIV p24 juga seringkali postif. Dalam masa ini seringkali orang yang terinfeksi sudah menunjukkan gejala (yang seringkali tidak diketahui sebagai gejala awal infeksi HIV karena bersifat umum)
4. infeksi baru/awal, terminologi ini mengacu pada kondisi setelah stadium akut saat antibodi sudah terbentuk 6 bulan setelah terpapar
5. infeksi dini, dipergunakan bergantian dengan terminologi sebelumnya dimana infeksi sudah terjadi 6 bulan sebelumnya
6. infeksi HIV (reaktif/positif) adalah terminologi yang dipergunakan untuk menggambarkan masa setelah infeksi awal/dini dimana antigen atau antibodi HIV sudah terbentuk sepenuhnya.
5. infeksi dini, dipergunakan bergantian dengan terminologi sebelumnya dimana infeksi sudah terjadi 6 bulan sebelumnya
6. infeksi HIV (reaktif/positif) adalah terminologi yang dipergunakan untuk menggambarkan masa setelah infeksi awal/dini dimana antigen atau antibodi HIV sudah terbentuk sepenuhnya.
Waktu dan hasil pemeriksaan positif.
Saat HIV menginfeksi, HIV RNA akan sudah dapat mendeteksi dengan menggunakan standar tes laboratorium sekitar 10-11 hari setelah paparan. 5-7 hari kemudian tes HIV antigen p24 akan sudah dapat mendeteksi infeksi HIV 5-7 hari setelah HIV RNA terdeteksi positif dengan perkiraan jumlah viral load berkisar 20.000 - 30.000 kopi/mL. Antibodi HIV akan dapat ditemukan 3-5 hari kemudian, dan keberadaan antigen HIV akan digantikan oleh antibodi HIV 2-6 minggu sejak HIV RNA dapat mendeteksi infeksi HIV.
Saat HIV menginfeksi, HIV RNA akan sudah dapat mendeteksi dengan menggunakan standar tes laboratorium sekitar 10-11 hari setelah paparan. 5-7 hari kemudian tes HIV antigen p24 akan sudah dapat mendeteksi infeksi HIV 5-7 hari setelah HIV RNA terdeteksi positif dengan perkiraan jumlah viral load berkisar 20.000 - 30.000 kopi/mL. Antibodi HIV akan dapat ditemukan 3-5 hari kemudian, dan keberadaan antigen HIV akan digantikan oleh antibodi HIV 2-6 minggu sejak HIV RNA dapat mendeteksi infeksi HIV.
Lalu mengapa tes HIV harus diulang diakhir bulan ke 3 (atau minggu ke-12 atau hari ke-90) saat hasilnya negatif?
Beberapa orang membentuk antibodi HIV lebih lambat daripada orang lainnya, demikian juga penggunaan alat tes mandiri atau cepat (rapid) memiliki kepekaan yang tidak se-sensitif pemeriksaan laboratoriuim sehingga perlu dilakukan tes konfirmasi ulang.
Beberapa orang membentuk antibodi HIV lebih lambat daripada orang lainnya, demikian juga penggunaan alat tes mandiri atau cepat (rapid) memiliki kepekaan yang tidak se-sensitif pemeriksaan laboratoriuim sehingga perlu dilakukan tes konfirmasi ulang.
Lalu bagaimana dengan orang -orang yang melakukan tes dibulan ke-3 setelah paparan dengan hasil negatif tetapi tes dibulan ke-6 menjadi positif?
1. mitos yang beredar di internet, karena semua tes HIV saat ini sudah konklusif dan valid setelah 3 bulan
2. jenis tes yang dipergunakan atau kesalahan pembacaan hasil, tes cepat HIV memiliki validasi pembacaan hasil 20 menit. Jenis tes cepat (rapid) juga memiliki masa jendela yang lebih panjang, sebagian besar mampu mendeteksi keberadaan HIV dalam waktu 3 bulan setelah paparan
3. kegagalan PEP sehingga pembentukan antibodi lebih lambat (belum ada data penelitian terkait)
4. adanya resiko paparan baru yang tidak diungkapkan
2. jenis tes yang dipergunakan atau kesalahan pembacaan hasil, tes cepat HIV memiliki validasi pembacaan hasil 20 menit. Jenis tes cepat (rapid) juga memiliki masa jendela yang lebih panjang, sebagian besar mampu mendeteksi keberadaan HIV dalam waktu 3 bulan setelah paparan
3. kegagalan PEP sehingga pembentukan antibodi lebih lambat (belum ada data penelitian terkait)
4. adanya resiko paparan baru yang tidak diungkapkan